Jenis Dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pengujian Hipotesis

3 PT. Bank Danamon Tbk BDMN 4 PT. Bank Mandiri Tbk BMRI 5 PT. XL Axiata Tbk EXCL 6 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 7 PT. Holcim Tbk SMCB 8 PT. Semen Gresik Tbk SMGR 9 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 10 PT. United Tractors Tbk UNTR

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan go public kategori saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2009-2012. Data yang digunakan adalah laporan keuangan yang dipublikasikan. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2009 sampai tahun 2012.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan dalam metode studi pustaka karena pengumpulan data dilakukan melalui pemahaman literatur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian. Data didapatkan dari Indonesian Capital Market Directory ICMD terbitan tahun 2009-2012. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pencatatan data yang diperlukan dalam penelitian ini yang didapat dari buku-buku yang diterbitkan, jurnal riset dan literatur.

3.5 Metode Analisis

Universitas Sumatera Utara

3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis harus diadakan pengujian dengan menggunakan uji asumsi klasik. Suatu model penelitian dikatakan cukup baik dan dapat digunakan untuk memprediksi jika lolos serangkaian uji asumsi klasik yang melandasinya. Oleh karena data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder maka untuk menentukan ketepatan model dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari 4 yaitu : Uji Normalitas, dan Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas.

3.5.1.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah suatu data tersebut normal atau tidak secara statistik maka perlu dilakukan uji normalitas. Menurut Ghozali 2011 ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisa grafik dan analisa statistik. • Analisa Grafik Untuk melihat normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka menunjukkan pola distribusi yang normal. • Analisa Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik terlihat berbeda. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K- S dapat dilakukan dengan membuat hipotesis: H0: Data residual berdistribusi normal H1: Data residual tidak berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara

3.5.1.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2010, uji multikolinearitas ditujukan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas independen satu dengan variabel bebas independen lainnya. Dikarenakan adanya multikolinearitas, maka ada kesulitan untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Untuk mengetahui apakah ada korelasi diantara variabel-variabel bebas dapat diketahui dengan melihat dari Nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel beas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang sangat tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas 10.

3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat jarak kuadrat titik-titik sebaran terhadap garis regresi. Uji heteroskedastisitas ini dilakukan dengan memperhatikan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat melalui ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut : • Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. • Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan Universitas Sumatera Utara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali, 2010. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi postif Tidak ada autokorelasi postif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif dan negative Tolak No Decision Tolak No Decision Terima 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4-dl d 4 4-du ≤ d ≤ 4-dl du d 4-du

3.6 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda, yakni model rekresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan baik apabila memenuhi asumsi normalitas data serta bebas dari asumsi klasik statistik baik ultikolinearitas, autokolerasi dan heterokedastisitas.

3.6.1 Analisis Regresi Berganda

Persamaan regresi linier berganda penelitian ini, yaitu: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 +b 5 X 5 + e Keterangan : Y = Return Saham A = Konstanta X 1 = Earning per Share EPS X 2 = Price Earning Ratio PER X 3 = Suku Bunga SBI Universitas Sumatera Utara X 4 = Volume Perdagangan Saham b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 = Koefisien regresi e = variabel pengganggu

3.6.2 Uji Parsial t-test

Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Uji parsial ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel berdasarkan kriteria berikut: H diterima dan H a ditolak apabila t hitung t tabel , pada α = 5 H ditolak dan H a diterima apabila t hitung t tabel , pada α = 5

3.6.3 Uji Simultan F-test

Uji F-test dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2011. Uji F-test dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut: H diterima dan H a ditolak apabila F hitung F tabel , pada α = 5 H ditolak dan H a diterima apabila F hitung F tabel , pada α = 5

3.6.4 Uji koefisien determinasi R2

Uji Koefisien determinasi R2 digunakan untuk menguji dan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2010. Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted � 2 negatif, maka nilai adjusted � 2 adalah dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai � 2 = 1, maka adjusted � 2 = � 2 = 1 sedangkan jika nilai � 2 = 0, maka Adjusted � 2 = 1-kn-k. jika k 1, maka Adjusted � 2 akan bernilai negatif. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Dan Deskriptif Statistik Obyek Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan gambaran umum tentang obyek penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori LQ45 pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai tahun 2012. Deskriptif statistik dari obyek penelitian termasuk didalamnya hubungan antara variabel Book Value per Share BVS, Dividen Payout Ratio DPR, Return on Assets ROA, Earning Per Share EPS dan Net Income NI. 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go public dan tergabung dalam indek LQ45 selama periode pengamatan dari tahun 2009-2012 dan selalu aktif diperdagangkan yaitu sebanyak 10 perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Sampel Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia No Perusahaan 1 PT. Astra International Tbk 2 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 3 PT. Bank Danamon Tbk 4 PT. Bank Mandiri Tbk 5 PT. XL Axiata Tbk 6 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Universitas Sumatera Utara