1. Saham atas unjuk Bearer Stocks
Di saham atas unjuk, pemilik saham bisa mengalihkan dan memindahkan nama kepemilikan dengan sangat mudah. Hal ini
dikarenakan dalam saham atas unjuk tidak dituliskan nama dari pemiliknya.
2. Saham atas nama Registered Stocks
Lain halnya dari saham atas unjuk, saham atas nama ini bertuliskan nama pemiliknya. Oleh karena itu, cara pengalihan
saham harus sesuai ketentuan yaitu dokumen pengalihan yang kemudian nama pemilik dicatat dalam buku khusus yang memuat
daftar nama pemegang saham perusahaan.
2.1.1.2.2 Hak tagihan klaim 1. Saham biasa
Common Stock
Saham biasa ini adanya di perusahaan terbuka PT. Saham ini menempatkan pemilik paling junior terhadap pembagian deviden
dibandingkan saham preferen. Hal ini juga berlaku untuk
pembagian hak atas kekayaan perusahaan likuidasi. 2. Saham preferen
Prefered Stocks
Saham preferen adalah saham yang bersifat hybrid antara karakteristik hutang dan beberapa ekuitas Brigham, 1998. Dalam
praktek nyata ada beberapa jenis saham preferen, yaitu :
• Cummulative Prefered Stocks
Saham jenis ini memberikan hak kepada pemilik atas pembagian deviden yang bersifat kumulatif dalam
persentasenya.
• Non-Cummulative Prefered Stocks
Dalam jenis saham ini, seorang pemilik saham memiliki hak prioritas dalam pembagian dividen sampai pada suatu
Universitas Sumatera Utara
persentase tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif. Dengan demikian apabila suatu tahun tertentu deviden yang dibayar
kurang dari yang ditentukan atau tidak dibayar sama sekali, maka hal ini tidak dapat diperhitungkan pada tahun
berikutnya.
• Participating Prefered Stocks
Pemilik saham jenis ini tidak hanya mendapatkan deviden seperti yang telah ditentukan, tetapi juga memperoleh
deviden ekstra apabila perusahaan dapat mencapai target yang telah ditentukan di awal.
• Convertible prefered stock
Dalam saham ini, seorang pemegang saham memiliki hak lebih dibandingkan pemegang saham lainnya. Hak yang
dimiliki tercantum dalam penunjukkan direksi perusahaan.
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Saham
Menurut Jogiyanto 2004, investasi saham rentan terhadap situasi baik politik maupun ekonomi. Bursa saham akan bereaksi negatif apabila di
dalam negeri terjadi kerusuhan dan aksi demonstrasi. Keadaan ini menjadikan investor luar negeri atau investor dalam negeri merasa
kehilangan kepercayaan terhadap investasi, sama dengan di Indonesia. Sebagai akibatnya nilai harga saham akan merosot. Selain itu, naik turunnya
harga saham juga tergantung dari permintaan dan penawaran saham di pasar modal. Mengingat pentingnya informasi mengenai harga saham maka perlu
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu :
• Kondisi fundamental emiten • Hukum permintaan dan penawaran
• Tingkat suku bunga • Kurs valuta asing
Universitas Sumatera Utara