2.6 Uji Korelasi
Uji  korelasi  bertujuan  untuk  menguji  hubungan  antara  dua  variabel  yang  tidak menunjukkan  hubungan  fungsional,  keeratan  hubungan  ini  dinyatakan  dalam
bentuk koefisien korelasi.
2.6.1 Koefisien Korelasi
Nilai  koefisien  korelasi  merupakan  nilai  yang  digunakan  untuk  mengukur keeratan  suatu  hubungan  antarvariabel,  koefisien  korelasi  biasanya  disimbolkan
dengan r.
Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
r
=
�∑ −∑ ∑
{�∑
2
− ∑
2
}{ �∑
2
−∑ ²}
…2.13
Untuk  menghitung  koefisien  korelasi  antara  variabel  tak  bebas  Y  dengan  tiga variabel bebas
1
,
2
,
3
yaitu :
1. Koefisien korelasi antara Y dengan
1 1
=
�∑
1
−∑
1
∑ {�∑
1 2
− ∑
1 2
}{ �∑
2
− ∑
2
}
…2.14 2.
Koefisien korelasi antara Y dengan
2 2
=
�∑
2
−∑
2
∑ {�∑
2 2
− ∑
2 2
}{ �∑
2
− ∑
2
}
...2.15
Universitas Sumatera Utara
3. Koefisien korelasi antara Y dengan
3 3
=
�∑
3
−∑
3
∑ {�∑
3 2
− ∑
3 2
}{ �∑
2
− ∑
2
}
…2.16
Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada suatu variabel akan  diikuti  oleh  perubahan  variabel  lain,  baik  dengan  arah  yang  sama  maupun
dengan  arah  yang  berlawanan.  Hubungan  antara  variabel  dapat  dikelompokkan menjadi tiga jenis hubungan sebagai berikut:
1. Korelasi Positif
Terjadinya  korelasi  positif  apabila  perubahan  pada  variabel  yang  satu diikuti  dengan  perubahan  variabel  yang  lain  dengan  arah  yang  sama
atau berbanding  lurus. Artinya,  apabila variabel  yang satu  meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain.
2. Korelasi Negatif
Korelasi  negatif  terjadi  apabila  perubahan  pada  variabel  yang  satu diikuti  dengan  perubahan  variabel  yang  lain  dengan  arah  yang
berlawanan  atau  berbanding  terbalik.  Artinya,  apabila  variabel  yang satu  meningkat,  maka  akan  diikuti  dengan  penurunan  pada  variabel
yang lain dan sebaliknya. 3.
Korelasi Nihil Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti
pada  perubahan  variabel  yang  lain  dengan  arah  yang  tidak  teratur acak.
Universitas Sumatera Utara
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 2.1 Tingkat Keeratan Korelasi -
1 ≤ r ≤+1 Tingkat Keeratan
0,80 – 1,00
Korelasi sangat kuat atau sempurna 0,60
– 0,79 Korelasi kuat
0,40 – 0,59
Korelasi sedang 0,20
– 0,39 Korelasi rendah
0,00 – 0,19
Tidak ada korelasi atau korelasi lemah
Sumber : Sugiono 2001
2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda