BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup,
negara dapat melanjutkan pembangunan dan memberi pelayanan yang baik bagi rakyatnya. Dengan kestabilan, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dapat
berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pertumbuhan dan kestabilan ekonomi merupakan dua hal yang perlu diupayakan sebaik mungkin. Salah satu sumber
ketidakstabilan ekonomi yang utama, dan dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi adalah terjadinya kenaikan harga secara umum dan terus menerus, atau
lebih dikenal dengan sebutan Inflasi.
Inflasi adalah kecenderungan dari harga – harga untuk meningkatkan secara
umum kelompok barang kebutuhan masyarakat secara terus menerus. Kenaikan yang bersifat dua atau tiga jenis barang saja tidak dapat dikatakan inflasi kecuali
bila kenaikan tersebut bersifat meluas. Apabila suatu negara mengalami inflasi yang tinggi maka dikatakan perekonomian negara tersebut sedang atau tudak baik.
Indonesia pernah mengalami inflasi yang sangat tinggi yaitu pada tahun 1966 dan 1997
– 1998 yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian kita hal ini terlihat
Universitas Sumatera Utara
jelas dari perusahaan – perusahaan yang bangkrut dan secara otomatis tingkat
pengangguran semakin mejadi masalah bagi Indonesia.
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan dampak negatif kepada kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pandapatan rill masyarakat turun, dan akhirnya menjadikan semua kalangan masyarakat,
terutama ekonomi rendah semakin terpuruk. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian uncertainly bagi pelaku ekonomi dalam mengambil
keputusan yang pada akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu diperlukan analisis yang sesuai bagi para pelaku ekonomi untuk melihat tingkat laju inflasi tersebut. Pemerintah memang menetapkan Indeks
Harga Konsumen IHK sebagai indikator inflasi negara dimana IHK merupakan indeks pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Tetapi untuk melihat dan membaca tingkat laju inflasi biasanya para pelaku ekonomi melihat dari faktor
– faktor lainnya. Seperti jumlah uang yang beredar, suku bunga bank, dan kurs rupiah terhadap dolar.
Jumlah uang beredar adalah banyaknya uang kartal uang kertas dan logam dan uang giral simpanan Rupiah yang beredar dikalangan masyarakat. Semakin
banyak uang yang beredar maka nilai tukarnya akan semakin lemah dan harga –
harga kebutuhan akan naik. Dengan banyaknya uang beredar maka semakin tinggi juga angka inflasi.
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan uang yang beredar yang tinggi sering menjadi penyebab tingginya tingkat inflasi, naiknya jumlah uang yang beredar akan menaikan
permintaan yang pada akhirnya jika tidak diikuti oleh pertumbuhan di sektor rill akan menyebabkan naiknya harga barang.
Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya.
Suku bunga mempengeruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Tingkat
suku bunga juga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dimana jumlah uang yang beredar dimasyarakat banyak
sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan diantisipaasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi.
Tingkat suku bunga yang rendah akan mengakibatkan kecenderungan masyarakat untuk tidak menyimpan uang dibank, dan memakai uang mereka
untuk kegiatan ekonomi lain. Hal ini akan mengakibatkan jumlah uang beredar tinggi dan terjadilah inflasi.
Ketiga faktor tersebut memberikan peranan penting terhadap gambaran tinggirendahnya laju inflasi. Untuk itu diperlukan kajian yang tepat untuk melihat
dan membaca laju inflasi dari ketiga faktor diatas.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan penjelasan di atas maka penulis ingin mengetahui pengaruh antara jumlah uang beredar, suku bunga bank, dan kurs rupiah terhadap dolar
terhadap laju inflasi di Indonesia. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul
“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN 2011 -
2012”.
1.2. Rumusan Masalah