Uji Prasyarat Analisis .1 Uji Normalitas Analisis Regresi Berganda

2. Distribusi frekuensi untuk variabel hasil belajar Y Skor interval untuk variabel hasil belajar sesuai dengan data nilai ulangan harian siswa pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang, sebagai berikut : Tabel 3.9 Skor Interval Variabel Hasil Belajar Akuntansi Y 3.6.2 Uji Prasyarat Analisis 3.6.2.1 Uji Normalitas Uji prasyarat analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data dapat diregresi atau tidak. Analisis regresi dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat berdistribusi normal dan model regresi antara variabel linier. Uji prasyarat dalam penelitian ini adalah uji normalitas data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006:147. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal. Uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan komputer program SPSS versi 16. Diantaranya adalah sampel yang akan dipakai untuk analisis harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5 0,05. Jika signifikansi 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal, dan jika signifikansi 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal dan dalam model tidak mengandung multikolonieritas dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik meliputi :

3.6.3.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2006:95. Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolonieritas. Deteksi terhadap adanya multikolonieritas adalah dengan melihat besaran Variance Inflation Factor VIF dan tolerance melalui SPSS 16 dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Jika VIF 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolonieritas dengan variabel lainnya. Sedangkan apabila model regresi diperoleh VIF 10 dan tolerance diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolonieritas Ghozali, 2006:96.

3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006:125. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi homoskedastisitas.

3.6.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen variabel penjelasbebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Ghozali, 2006:85. Hasil dari analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi yang dapat digunakan adalah analisis regresi berganda. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan persamaan regresi berganda Rumus tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Keterangan : Y = Nilai estimasi Y a = Koefisien regresi konstan b 1 = Koefisien regresi untuk X 1 b 2 = Koefisien regresi untuk X 2 X 1 = Minat Belajar X 2 = Disiplin Belajar 2. Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut : a. Uji simultan Uji F Uji F atau uji simultan pada dasarnya digunakan untuk membuktikan hipotesis secara keseluruhan atau simultan, yaitu untuk mengetahui pengaruh minat belajar X 1 dan disiplin belajar X 2 secara bersama- sama atau simultan terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang Y dengan taraf signifikan 5, jika signifikansi dari variabel minat belajar dan disiplin belajar 0,05 maka H0 ditolak dan berarti “ada pengaruh antara minat belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang”. Jika signifikansi dari variabel minat belajar dan disiplin belajar 0,05 maka H0 diterima dan berarti “tidak ada pengaruh antara minat belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang” Ghozali, Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 2006:88. Pengujian statistik menggunakan uji F. Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. b. Koefisien determinasi simultan R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel minat belajar X 1 dan disiplin belajar X 2 secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang Y. Jika R 2 hasil belajar diperoleh mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi minat belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam output SPSS , yaitu pada tabel Model Summary kolom R Square. c. Uji parsial Uji t Uji parsial Uji t digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial masing- masing variabel bebas, yaitu kemaknaan koefisien variabel minat belajar secara parsial dan kemaknaan koefisien variabel disiplin belajar secara parsial. Uji t dilakukan berdasarkan perbandingan t hitung masing-masing koefisien regresi dengan nilai t tabel sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Uji t dihitung dengan bantuan program SPSS. Hasil uji t pada output SPSS akan tampak pada tabel coefficient. Jika nilai signifikansi variabel minat belajar atau disiplin belajar 0,05 maka H0 ditolak dan berarti “ada pengaruh antara minat belajar atau disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang”. Apabila nilai signifikansi variabel minat belajar atau disiplin belajar 0,05 maka H0 diterima dan berarti “tidak ada pengaruh antara minat belajar atau disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang” Ghozali, 2006:91. d. Koefisien determinasi parsial r 2 Koefisien determinasi secara parsial r 2 dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel, yaitu minat belajar X 1 terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan perusahaan dagang Y secara parsial dan disiplin belajar X 2 terhadap hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang Y secara parsial. Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS ketika melakukan uji parsial, yaitu pada tabel coefficients . Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai correlations partial dalam tabel, kemudian diubah ke dalam bentuk persentase. 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMK Sultan Fattah Demak SMK Sultan Fattah Demak merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan swasta di kota Demak yang berusaha mencetak lulusan yang siap bekerja dan bersaing dalam dunia kerja. SMK Sultan Fattah Demak baru didirikan pada bulan Juli tahun 2008 dan berlokasi di Jalan Diponegoro 47 Jogoloyo, Demak. Visi SMK Sultan Fattah Demak yakni menjadikan SMK Sultan Fattah Demak sebagai Lembaga Pendidikan Kejuruan unggulan dibidang Teknologi dan Rekayasa serta bisnis dan manajemen sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja, kreatif dan inovatif atas dasar nilai-nilai Islam yang dirahmati oleh Allah SWT. Jumlah guru yang mengajar di SMK Sultan Fattah Demak sebanyak 30 orang, meliputi 16 orang guru tetap dan 14 orang guru tidak tetap dengan jenjang pendidikan guru tertinggi S 2 dan jenjang terendah D 3 . Jumlah karyawan SMK Sultan Fattah Demak sebanyak 8 orang, terdiri dari 2 karyawan perempuan dan 6 karyawan laki-laki. Program keahlian yang ada di SMK Sultan Fattah Demak yaitu teknik otomotif, teknik mesin, dan akuntansi. Program keahlian teknik otomotif terbagi dalam 8 kelas, kelas X ada 3 kelas, kelas XI ada 3 kelas, dan kelas XII ada 2 kelas. Program keahlian akuntansi terbagi dalam 5 kelas, kelas X ada 2 kelas, kelas XI ada 2 kelas, dan kelas XII 1 kelas. Untuk program keahlian teknik mesin sampai saat