commit to user Menurut Kasmir 2005: 87 Strategi Konsolidasi meliputi 3 macam yaitu :
a. Strategi Penciutan
Retrenchment
Strategi yang dilakukan dengan cara menarik diri tehadap produk- produk yang gagal atau lemah di pasar dan memelihara serta
memfokuskan kepada produk yang lebih memiliki prospek. b. Strategi Pemangkasan
Strategi dengan cara mengurangi jumlah produk yang ditawarkan saat ini dalam suatu pasar yang ada. Strategi ini dilakukan jika suatu produk
memiliki segmen yang terlalu kecildan mahal untuk dilayani, sementara pesaing baru terus masuk ke segmen yang sama, sehingga memperkecil
segmen yang ada. c. Strategi Divestasi
Divestment
Strategi dengan cara menjual sebagian bisnis perusahan kepada perusahaan lainnya atau menutup unit usaha tertentu yang dirasakan
tidak lagi memiliki prospek.
4. Strategi Promosi
Menurut Kasmir 2005: 176 Dalam praktiknya paling tidak ada 4 macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam
mempromosikan baik produk maupun jasa yaitu: a. Promosi melalui periklanan
a dvertising
Promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata- kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, bilboard, koran, majalah,
televisi atau radio-radio.
commit to user b. Promosi Penjualan
Sa les promotion
Promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu
c. Publisitas
Publicity
Promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan
sponsorship
terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.
d. Penjualan Pribadi
Persona l Selling
Promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.
commit to user
BAB III PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk.
Pendirian P.T. Bank Muamalat Indonesia merupakan prakarsa Majelis Ulama Indonesia MUI, yang muncul dalam Lokakarya Bunga
Bank pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Ide ini dipertegas kembali dalam Musyawarah Nasional IV MUI di Hotel Sahid Jaya, Jakarta
pada tanggal 22-25 Agustus 1990. Pendirian Bank Muamalat mendapat dukungan pengusaha maupun cendekiawan muslim ICMI yang namanya
tergabung dalam 227 Pemegang Saham Pendiri, juga Pemerintah Indonesia dan umat Islam yang luar biasa besarnya, kondisi dan tingkat pertumbuhan
perekonomian selama itu sangat memungkinkan perkembangan lembaga- lembaga keuangan syariah, untuk selanjutnya dibentuk Tim Pendanaan, Tim
Hukum dan Anggaran Dasar PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta.
Bank Muamalat merupakan Bank Syariah Pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara Syariah. P.T. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.1 pada tanggal 1 November 1991 atau 24
Ra biul Awa l
1412 H, dibuat dihadapan Yudo Paripurno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat
pengesahan Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2-