Prosedur Tabungan dalam Usaha Penghimpunan Dana Masyarakat pada Bank Muamalat Cabang Surakarta ITA PURBOSARI

(1)

commit to user

PROSEDUR TABUNGAN DALAM USAHA PENGHIMPUNAN

DANA MASYARAKAT PADA BANK MUAMALAT

CABANG SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan

Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ITA PURBOSARI NIM. F3607058

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010


(2)

(3)

(4)

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan oleh karena itu kerjakanlah sesuatu itu dengan sungguh-sungguh (QS. Al- Insyiroh: (6-7))

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

1. Pimpinan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Jalan Slamet Riyadi Cabang Surakarta

2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibu, yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi dan perhatiannya.

3. Kedua kakakku tersayang, Mb Ena dan Mb Evi

4. Sahabat-sahabatku

5. Almameter


(5)

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulisan tugas akhir ini diajukan guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, tidak sedikit penulis menemui hambatan dan kesulitan. Hambatan dan kesulitan ini datang dari singkat waktu dan keterbatasan kemampuan penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan penghargaan yang tidak terhingga dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Nurul Istiqomah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan.

4. Bapak Nugroho Saputro, SE selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan petunjuk penting dalam penulisan tugas akhir ini.

5. Segenap dosen pengajar Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Bapak Chairil Noor, selaku Pimpinan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Cabang Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian tugas akhir pada Bank Muamalat.


(6)

commit to user

7. Ibu Ertina Natarini, selaku Operation Manager PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cab. Surakarta yang memberikan ijin dalam melakukan penelitian tugas akhir pada Bank Muamalat.

8. Mas Adi, Mas Hanang dan Pak Budi, penulis mengucapkan banyak terima kasih karena telah meluangkan waktu dalam memberikan gambaran tentang Tugas Akhir sehingga penulis mendapatkan pengetahuan dan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Segenap pegawai PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk., yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 10.Bapak dan Ibu tercinta, yang telah memberikan bantuan baik berupa moril

maupun materiil, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

11.Seluruh keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat untuk segera lulus.

12.Sahabat-sahabatku yang setia mendengarkan keluh kesah dan senantiasa mendampingi suka duka serta membantu tiap langkah menuju terselesainya tugas akhir ini.

13.Teman-temanku seperjuangan Diploma III Keuangan dan Perbankan angkatan 2007.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.

Dengan kerendahan hati, semoga penulisan tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca walaupun hanya sedikit, Amin ya Robbal Alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2010


(7)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... x

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Pengertian Prosedur ... 8

B. Lembaga Keuangan ... 8

C. Bank ... 9

D. Bank Syariah ... 14


(8)

commit to user

F. Pemasaran ... 30

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 35

B. Pembahasan ... 92

BAB IV PENUTUP ... 101

A. KESIMPULAN ... 101

B. SARAN ... 102 DAFTAR PUSTAKA


(9)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank ... 9

Tabel 2.2. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 15

Tabel 2.3. Perbedaan Bonus dan Bunga ... 18


(10)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Fungsi Bank ... 13

Gambar 2.2. Prosedur Pembukaan Tabungan ... 21

Gambar 2.3. Diagram Alir Pembukaan Rekening Tabungan Pada Customer Service ... 23

Gambar 2.4. Diagram Setoran Tunai Pada Teller ... 26

Gambar 3.1. Mekanisme Istishna ... 62

Gambar 3.2. Mekanisme Bagi Hasil Mudharabah ... 63

Gambar 3.3. Mekanisme Bagi Hasil Musyarakah ... 64

Gambar 3.4. Mekanisme Ijarah ... 64

Gambar 3.5. Mekanisme Ijarah Muntahia Bittamlik ... 68

Gambar 3.6. Struktur Organisasi P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cab. Surakarta ... 78


(11)

commit to user

ii

ABSTRAKSI

PROSEDUR TABUNGAN DALAM USAHA PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT PADA BANK MUAMALAT

CABANG SURAKARTA ITA PURBOSARI F 3607058

Adanya UU No. 10/1998 perbankan syariah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang amat pesat, dengan semakin bertambahnya pendirian bank-bank syariah maupun unit usaha syariah. Bank Muamalat merupakan bank-bank pertama yang menggunakan sistem syariah Islam. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang prosedur pembukaan rekening tabungan dan mengetahui upaya-upaya yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta untuk meningkatkan nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penghimpunan dana khususnya tabungan dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Surakarta untuk meningkatkan nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat. Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk mengetahui upaya yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Surakarta untuk meningkatkan nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat.

Penulis mendapatkan data primer yaitu menggunakan teknik wawancara secara langsung dengan pihak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab. Surakarta dan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa: 1) Prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana pada Bank Muamalat Cabang Surakarta diawali dengan pembukaan Rekening Tabungan akan dilayani oleh Customer Service sudah sesuai dengan ketentuan yang ada dimana penabung harus memenuhi persyaratan-persyaratan atau ketentuan-ketentuan operasional yang ditetapkan oleh bank; 2) Upaya yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Surakarta untuk meningkatkan jumlah nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat yaitu melalui: Memperluas Jaringan Muamalat, Memperluas Pemasaran Produk Bank Muamalat, Mempromosikan produk Bank Muamalat pada media masa dan Memberikan Pelayanan yang Prima (Service Excellent). Untuk saran yang diberikan penulis kepada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab.Surakarta adalah 1) Dalam melakukan kegiatan penghimpunan dana terutama pada saat pembukaan rekening sebaiknya pihak Bank memperhatikan penerapan prinsip mengenal nasabah sehingga dapat memperkecil resiko bank dan menjaga reputasi bank serta integritas dari sistem perbankan sehingga dapat mengurangi kemungkinan bank untuk dijadikan sasaran kejahatan keuangan (Financial Crimes); 2) Dengan upaya-upaya yang ditempuh oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta diharapkan dapat mengenalkan dan memasarkan produk-produk baik penghimpunan maupun pembiayaan dana kepada masyarakat sesuai dengan prinsip syariah.


(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Keuangan adalah lembaga yang bertindak selaku lembaga yang yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Fungsi dari lembaga keuangan ini adalah menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan ini dapat memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

Perkembangan di bidang jasa saat ini, khususnya perbankan mengalami kemajuan yang pesat. Jasa merupakan kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakekatnya bersifat tak teraba (inta ngible), yang merupakan pemenuhan, kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain (William, 1996 : 220). Dahulu nasabah mencari bank (Ba nk Oriented), sekarang bank mencari nasabah (Customer Oriented) maka bank dituntut mampu menawarkan produk-produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Dengan


(13)

commit to user

memanfaatkan produk yang ditawarkan, perbankan harus dapat merebut perhatian calon nasabah tidak hanya sekedar memperkenalkan, tetapi juga mengandung unsur persuasi.

Munculnya Bank Syari'ah di Indonesia telah di respon positif oleh Bank Indonesia dalam pengembangannya, ditandai dengan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan Bagi Hasil, yang direvisi dengan UU No. 10 tahun 1998. Bank Syari'ah dan Lembaga Keuangan Non-Bank secara kuantitatif tumbuh dengan pesat. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga cukup menggembirakan.

Perbankan syariah memasuki dua belas tahun terakhir, pasca-perubahan UU Perbankan yang ditandai dengan terbitnya UU No. 10/1998, mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang amat pesat. Perkembangan yang pesat itu terutama tercatat sejak dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang memberi izin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendirian Unit Usaha Syariah (UUS). Pada akhir 2007 sudah terdapat tiga bank umum syariah (BUS), UUS mencapai 26 bank, dan BPR Syariah menjadi 114 (Bank Indonesia, 2007: 1-2). Pada tahun 2008 jumlah bank syariah mengalami penambahan 2 BUS yaitu Bank Syariah BRI dan Bank Syariah Bukopin, selain itu juga dibuka 2 UUS yaitu Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan BPD Jawa Tengah. Pada tahun 2008 juga bertambah 17 BPRS, sehingga pada akhir 2008 terdapat 5 BUS, 27 UUS dan 131 BPR Syariah (LPPS BI, 2008).


(14)

commit to user

Berdasarkan Undang-undang tersebut dapat memberikan kesempatan kepada umat untuk menggambarkan usaha produktifnya sehingga terjadi peningkatan kemandirian. Bank Muamalat Indonesia bergerak dengan menggunakan sistem syariah Islam, yaitu sebuah sistem yang memberikan keadilan kebersamaan, serta membangun perekonomian umat. Bank Muamalat Indonesia merupakan suatu bank pertama yang murni syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil yang bertujuan untuk kepentingan umat tanpa mengharap keuntungan yaitu dengan kegiatan menghimpun, mengelola serta menyalurkan dana produktif dari masyarakat dan bersifat saling menguntungkan.

Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh BMI meliputi pelayanan penghimpunan dana serta penyaluran dana pembiayaan. Dengan adanya sasaran pelayanan BMI, dibutuhkan suatu sistem untuk mempermudah jalannya kegiatan usaha, terutama dalam sistem penghimpunan dana kepada masyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis membuat suatu penelitian yang kemudian penulis beri judul ” PROSEDUR TABUNGAN DALAM USAHA PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT PADA BANK MUAMALAT CABANG SURAKARTA ”


(15)

commit to user

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penulisan yang ilmiah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka pokok permasalahan pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana pada Bank Muamalat Cabang Surakarta?

2. Bagaimanakah upaya yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Surakarta untuk meningkatkan jumlah nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat?

C. Tujuan

Dalam Tugas Akhir ini, penulis sertakan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana pada Bank Muamalat Cabang Surakarta.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Surakarta untuk meningkatkan nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat.


(16)

commit to user

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana masyarakat.

2. Bagi pihak yang berkepentingan dalam hal ini bank

Penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh bank untuk meningkatkan jumlah nasabah dalam usaha penghimpunan dana.

3. Bagi Masyarakat

Memberitahukan kepada masyarakat mengenai produk-produk

penghimpunan dana syariah yang tidak mengandung riba.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul ” PROSEDUR TABUNGAN DALAM USAHA PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT PADA BANK MUAMALAT CABANG SURAKARTA ” penulis menggunakan metode penelitian meliputi :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana masyarakat yang dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 314 Surakarta.


(17)

commit to user

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada penelitian studi kasus dengan menggunakan wawancara, pedoman wawancara yang di pakai yakni menyusun daftar pertanyaan yang diberikan oleh penulis. Penulis mewawancarai pegawai PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta.

b. Objek Penelitian

Nama Perusahaan : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta

Lokasi Objek Penelitian : Jalan Slamet Riyadi No. 314 Surakarta Bidang Penelitian : Penghimpunan Dana (Tabungan)

Waktu Penelitian : Bulan Mei 2010 2. Jenis Data dan Alat Pengumpul Data

a. Jenis Data

Penulis menggunakan data Kualitatif. Data kualitatif adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya. Data yang diperoleh berupa prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta.

b. Metode Pengumpul Data 1). Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpul data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung/tidak langsung kepada pihak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta.


(18)

commit to user

2). Observasi

Observasi merupakan proses melihat secara langsung prosedur penghimpunan dana yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta kepada nasabahnya. c. Sumber Data

Data diperoleh melalui wawancara langsung untuk mendapatkan informasi mengenai sistem operasional prosedur penghimpunan dana kepada masyarakat yang diberikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Surakarta.

1). Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung dari objek penelitian yang berlokasi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta. Data ini meliputi gambaran umum perusahaan serta data-data pendukung lain yang berguna dalam penyusunan Tugas Akhir.

2). Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi literatur, serta media publikasi yang relevan. Data ini meliputi studi pustaka yang berhubungan dengan penyusunan Tugas Akhir yang diambil.


(19)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen/lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5).

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, sehingga mendapat data yang diperlukan.

B. Lembaga Keuangan

1. Pengertian dan Bentuk Lembaga Keuangan

Menurut Totok dan Sigit (2006:2), lembaga keuangan adalah lembaga yang menghubungkan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang mengalami surplus dana.

Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.792 Tahun 1990 tentang ”Lembaga Keuangan”, lembaga keuangan diberi batasan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.


(20)

commit to user

Secara umum lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank. Kegiatan utama dari lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana, perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat dilihat melalui kegiatan utama tersebut.

Tabel 2.1. Perbandingan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank

KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN

BANK BUKAN BANK

Penghimpunan Dana

Penyaluran Dana

· Secara langsung berupa

simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, deposito)

· Secara tidak langsung dari masyarakat (kertas berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain.

· Untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi

· Kepada badan usaha dan individu

· Untuk jangka pendek,

menengah dan panjang.

· Hanya secara

tidak langsung dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, dan bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit

dari lembaga

lain).

· Terutama untuk tujuan investasi

· Terutama untuk badan usaha

· Terutama untuk jangka menengah dan panjang. Sumber : Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru : 2006

C. Bank

1. Pengertian Bank

Menurut Heri (2008:1), bank adalah salah satu entitas bisnis yang berdayaguna dalam sistem ekonomi. Dayaguna bank dalam memegang


(21)

commit to user

peranan penting dalam perekonomian adalah sebagai salah satu lembaga intermediasi keuangan.

Menurut Ktut (2009:14), bank adalah anggota lembaga keuangan yang paling dominan, mampu memobilisasi dana-mengumpulkan dan mengalokasi dana-dalam jumlah besar dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya.

2. Jenis Bank

Adapun jenis perbankan dewasa ini jika ditinjau dari berbagai segi antara lain :

a. Jenis Bank Menurut Kegiatan Usaha

Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992, bank dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

1). Bank Umum

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, Bank Umum didefinisikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

2). Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah


(22)

commit to user

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

b. Jenis Bank Menurut Kepemilikan

Menurut Kasmir (2005), penggolongan bank dilihat dari segi kepemilikannya dibagi menjadi 5 yaitu :

1). Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank juga dimiliki oleh pemerintah.

2). Bank Milik Swasta Nasional

Bank milik swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.

3). Bank Milik Koperasi

Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. 4). Bank Milik Asing

Bank milik asing merupakan hak yang kepemilikannya 100% oleh pihak asing (luar negeri) di Indonesia.

5). Bank Milik Campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh dua belah pihak yaitu dalam dan luar negeri.


(23)

commit to user

c. Jenis Bank Menurut Target Pasar

Menurut Totok dan Sigit (2006: 93), jenis bank atas dasar target pasar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :

1). Retail Ba nk

Retail ba nk merupakan jenis bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksikepada nasabah-nasabah retail. Retail disini adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan dan lembaga lain yang skalanya kecil.

2). Corporate Ba nk

Corporate bank merupakan jenis bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah-nasabah yang berskala besar.

3). Retail-Corporate Bank

Retail-corporate bank merupakan jenis bank yang memberikan pelayanan tidak hanya kepada nasabah retail tetapi juga kepada nasabah korporasi.


(24)

commit to user

3. Fungsi Bank

Secara ringkas fungsi bank sebagai perantara keuangan dapat dilihat dalam gambar 2.1. berikut ini :

Gambar 2.1. Fungsi Bank

Sumber : Kasmir (2005: 11)

Dari gambar 2.1. maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nasabah (masyarakat) yang kelebihan dana menyimpan uangnya di bank dalam bentuk simpanan Giro, Tabungan atau Deposito.

2. Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga bagi bank konvensional dan bagi hasil bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.

3. Kemudian oleh bank dana yang disimpan oleh nasabah di bank yang bersangkutan disalurkan kembali (dijual) kepada masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman/kredit. 4. Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman atau kredit dari bank,

diwajibkan kembali untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunga yang telah ditetapkan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah.

Masyarakat yang kelebihan

FUNGSI BANK

Masyarakat yang kekurangan Beli Dana

Giro tabungan deposito

Pinjaman (Kredit)

Jual Dana

1 3


(25)

commit to user

Menurut Totok dan Sigit (2006: 9), secara lebih spesifik dapat berfungsi sebagai a gent of trust, a gent of development, dan agent of services.

1. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana.

2. Agent of Development

Kegiatan bank memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi merupakan kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent of services

Bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank berkaitan dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

D. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Modul Lembaga Keuangan Syariah (Joko Nugroho) pengertian Bank Syariah atau bank Islam sering disebut bank tanpa bunga adalah bank yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam


(26)

commit to user

berdasarkan Al Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau disebut dengan riba.

Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor rill melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun mikro (Milahasti,dkk, 2009)

2. Perbedaan Bank Syariah dan Bank konvensional

Tabel 2.2. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank Konvensional Bank Syariah

Fungsi & kegiatan bank Mekanisme & objek usaha Prinsip dasar operasi Prioritas pelayanan Orientasi Intermediasi, jasa keuangan

· tidak antiriba & antimaysir

· Bebas nilai (prinsip materialis)

· Uang sebagai komoditi

· Bunga

Kepentingan pribadi Keuntungan

Intermediasi, manager investasi, investor, sosial, jasa keuangan

· antiriba dan antimaysir

· Tidak bebas nilai (prinsip syariah islam)

· Uang sebagai alat tukar dan bukan komoditi

· Bagi hasil, jual beli, sewa

Kepentingan publik Tujuan sosial-ekonomi islam, keuntungan


(27)

commit to user Bentuk Evaluasi nasabah Hubungan nasabah Sumber likuiditas jangka pendek Pinjaman yang diberikan Lembaga penyelesaian sengketa Risiko Usaha Struktur organisasi pengawas Investasi Bentuk komersial Kepastian pengembalian pokok dan bunga Terbatas debitor-kreditor

Pasar uang, bank sentral

Komersial dan nonkomersial, berorientasi laba

Pengadilan Arbitrase

· Risiko bank tidak terkait langsung dengan debitur, risiko debitur tidak terkait langsung dengan bank

· Kemungkinan

terjadi nega tive spread

Dewan komisaris

Halal atau haram

Bentuk komersial, bank pembangunan, bank universal atau multi-porpose

Lebih hati-hati karena partisipasi dalam risiko

Erat sebagai mitra usaha

Pasar uang syariah, bank sentral

Komersial dan

nonkomersial, berorientasi laba dan nirlaba

Pengadilan, Badan

Arbitrase Syariah Nasional

· Dihadapi bersama antara bank dan nasabah dengan prisip keadilan dan kejujuran

· Tidak mungkin terjadi

negative spread

Dewan komisaris, DPS, DSN

Halal Sumber : Milahasti,dkk : 2009


(28)

commit to user

3. Pengertian Bagi Hasil

Menurut Mohammad (2000: 52), bagi hasil merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana (shahibul ma l) dengan pengelola dana (mudha rib).

Bagi hasil menurut terminology a ging (Inggris) dikenal dengan

profit sha ring. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sha ring diartikan distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dan suatu perusahaan dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Joko Nugroho, 2008: 17)

E. Tabungan (Penghimpunan Dana)

1. Pengertian Tabungan ( Penghimpunan Dana)

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu (Totok dan Sigit, 2006: 98).

Menurut Ktut (2009: 36), simpanan (al-wadiah) merupakan titipan murni dari suatu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja atas kehendak penyimpan (nasabah). Di dalam praktik perbankan syariah, bank penerima titipan dana memberikan insentif berupa bonus kepada penyimpan dana,


(29)

commit to user

akan tetapi besarnya tidak ditetapkan sebelumnya, penetapan ditentukan oleh pihak bank. Berikut merupakan perbedaan bonus dengan bunga dapat dilihat pada tabel.

Tabel 2.3. Perbedaan Bonus dan Bunga

Deskripsi Bonus Bunga

Pembayaran

Besarnya

Pihak yang menentukan

Hanya diberikan sesudah dana selesai dipergunakan

Ditentukan setelah selesai penggunaan dana

Pada dasarnya ketentuan besarnya bonus ditetapkan

pihak pengguna dana

Dapat diberikan sebelum dana dipergunakan dan dapat

juga sesudahnya Ditentukan dimuka sebelum dana dipergunakan dengan persentase tertentu. Pada dasarnya penentuan besarnya bunga ditentukan pihak

pemilik dana Sumber : Ktut Silvanita (2009: 36)

Prinsip syariah tabungan diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan. Tabungan ada dua jenis yaitu tabungan yang tidak dibenarkan secara Syariah yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga dan tabungan yang dibenarkan yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Wadiah dan Mudharabah (Andri Soemitra: 2009:76). Fitur dan Mekanisme Tabungan berdasarkan Wadiah :

1. Bank bertindak sebagi penerima dana titipan dan nasabah bertindak sebagai penitip dana

2. Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan atau bonus kepada nasabah


(30)

commit to user

3. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekenin antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening

4. Bank menjamin pengembalian dana titipan dana nasabah 5. Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah Fitur dan Mekanisme Tabungan berdasarkan Mudharabah :

1. Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul mal)

2. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati

3. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati

4. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya materai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening

5. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.

Produk penghimpunan dana syariah beroperasi dengan prinsip wadiah dan mudharabah. Keduanya tidak mengenakan bunga (riba), melainkan bagi hasil yang memberikan kenyamanan, di tengah naik-turunnya riba bank konvensional. Prinsip wadiah yang diterapkan adalah


(31)

commit to user

wa dia h yad a mana h yang diterapkan pada produk rekening giro, dimana implikasi hukumnya sama dengan qardh yaitu nasabah berhak sebagai yang meminjamkan uang dan bank berhak sebagai yang dipinjami. Pada prinsipnya wadiah, pihak bank yang dititipi bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan, tetapi sekaligus boleh memanfaatkannya. Penerapan mudha ra bah mutla qa h dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Menurut Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (2007: 47) syarat pembukaan rekening tabungan yang harus dipenuhi oleh seorang penabung adalah menunjukkan identitas pribadi asli seperti KTP/SIM/Paspor dan menyerahkan foto copynya, melengkapi formulir aplikasi dan menandatanganinya. Untuk penabung atas nama suatu lembaga atau perusahaan adalah dengan menyerahkan copy data perusahaan secara lengkap seperti akta pendirian perusahaan dan perubahannya, anggaran dasar, NPWP, izin usaha dan surat kuasa kepada pihak yang mewakili perusahaan. Nasabah atau orang yang mewakili suatu perusahaan/lembaga diminta menyertakan contoh tandatangan di buku tabungan sebagai bukti asli kepemilikan rekening tersebut oleh nasabah (kecuali Share-e, produk tabungan Bank Muamalat yang tidak menggunakan buku tabungan). Menurut Ruddy (1994: 36), dalam pembukaan rekening tabungan pihak Bank perlu memperhatikan hal - hal sebagai berikut :


(32)

commit to user

a. Pengecekan kebenaran alamat nasabah bersangkutan

b. Penelitian apakah nama nasabah tersebut tidak tercantum dalam daftar hitam yang berlaku. Jika nama calon nasabah tersebut masih tercantum dalam daftar hitam maka calon tersebut harus ditolak. c. Harus diperhatikan bonafiditas nasabah yang bersangkutan. Gambar 2.2. Prosedur Pembukaan Tabungan

Sumber : Sri Dadi Wibowo, 2009: 58 Keterangan :

1. - Nasabah mengisi aplikasi pembukaan rekening -Mengisi kartu contoh tanda tangan

-Menyerahkan Fotocopy KTP/SIM

-CS memproses data nasabah ke computer sampai dengan muncul nomor tabungan nasabah.

2. - Nasabah membayar setoran awal ke teller dengan mengisi formulir setoran tabungan

-Teller memproses setoran tersebut kedalam komputer dan melakukan validasi bukti setoran tersebut.

3. Teller menyerahkan buku tabungan kepada nasabah

NASABAH CUSTOMER

SERVICES


(33)

commit to user

Setiap calon nasabah yang membuka Rekening Tabungan akan dilayani oleh Customer Service. Setiap nasabah Penabung harus memenuhi persyaratan-persyaratan atau ketentuan-ketentuan operasional yang ditetapkan oleh bank. Ketentuan Operasional (Sri Dadi: 2009) tersebut meliputi antara lain :

a.Pembukaan Rekening

Setiap calon penabung yang belum pernah menjadi nasabah diwajibkan mendaftar sebagai nasabah Bank dengan cara mendapatkan kode CRAN (Customer Rela tion Account Number) sehingga dapat

membuka rekening Tabungan diwajibkan memenuhi segala

persyaratan yang sudah ditentukan.

b. Minimum Ba la nce

Bank menentukan saldo minimal harian dalam jumlah tertentu yang wajib dipelihara pada rekening Tabungan.

c.Perubahan Data Nasabah

Setiap nasabah yang menginginkan dilakukan perubahan data atau informasi seperti perubahan Tanda tangan, alamat atau data lainnya baru dapat dilakukan oleh Bank apabila nasabah membuat dan menyerahkan permohonan secara tertulis serta disetujui oleh Pejabat Bank.


(34)

commit to user

Gambar 2.3. Diagram Alir Pembukaan Rekening Tabungan Pada Customer Service

Mulai

Jelaskan

syarat-syarat

CRAN

Minta Nasabah

Isi

APRT

Minta KTP/SIM

Minta Persetujuan

Hea d CS

Setuju Tidak

Proses Komputer

Ya

Minta Nasabah Tandatangan

Speciment


(35)

commit to user

Gambar Diagram Alir Pembukaan Rekening Tabungan Pada Customer Service

Sumber : Sri Dadi Wibowo, 2009: 51

Mekanisme dan prosedur kerja pembukaan rekening tabungan yang akan dilayani oleh Customer Service dengan prosedur kerja sebagai berikut :

1. CS menjelaskan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuka Rekening Tabungan kepada yang bersangkutan dan menanyakan kepada nasabah apakah sebelumnya telah menjadi nasabah, maka mendaftarkan yang bersangkutan sebagai nasabah dengan diberikan Customer Rela tion Account Number (CRAN)

2. Jika baru pertama kali jadi nasabah, meminta yang bersangkutan untuk mengisi dan menandatangani formulir Aplikasi Pembukaan

2

Minta Nasabah

Setor

Bukti

Setoran +

Buku Tabungan

Simpan

File


(36)

commit to user

Rekening Terpadu (APRT) selanjutnya periksa kelengkapan dan kebenaran pengisian tersebut.

3. Meminta copy identitas (KTP, SIM, Paspor) dan jika dokumen persyaratan pembukaan rekening telah lengkap, meminta persetujuan kepada Supervisor (Hea d CS) untuk persetujuan pembukaan Rekening Tabungan.

4. Setelah persetujuan diperoleh, lakukan proses pembukaan Rekening Tabungan di komputer. Print buku tabungan dan minta kepada Penabung unuk menandatangani pada kolom yang tersedia untuk

speciment atau contoh tanda tangan

5. Setelah diperoleh nomor Rekening Tabungan bagi Penabung bersangkutan, menginformasikan agar segera melakukan setoran awal initial deposit (minimal besarnya sesuai dengan ketentuan) dengan menggunakan formulir Bukti Setoran Tabungan dan buku Tabungan ke Teller.

6. Simpan semua dokumen Penabung dalam file tersendiri untuk masing-masing nasabah berdasarkan urutan nomor rekening.

Setelah nasabah membuka rekening kemudian nasabah melakukan setoran tunai pada Teller.


(37)

commit to user

Gambar 2.4. Diagram Setoran Tunai Pada Teller

Buku Tabungan Mulai Terima dan Periksa Bukti Setoran Uang + Hitung dan Cocokkan Bukti Setoran Uang

Cocok Beritahu

Nasabah Tidak Masukkan ke Cash Box Uang

Ambil Bukti

Setoran Proses Komputer Periksa Validasi & Print Bukti Setoran Buku Tabungan 2 Ya


(38)

commit to user

Gambar Diagram Alir Setoran Tunai

Sumber : Sri Dadi Wibowo, 2009: 53 Keterangan :

1. Menerima Buku Tabungan disertai dengan bukti setoran Tabungan (rangkap 2) yang telah diisi nasabah dan sejumlah uang tunai sesuai jumlah yang disetor.

2. Lakukan pemeriksaan terhadap kebenaran pengisian Bukti Setoran tabungan terutama berkaitan dengan nomor rekening, nama Penabung, dan jumlah yang akan disetor dalam angka dan huruf. 3. Hitung uang tunai yang disetor secara teliti dan hasil perhitungan

tersebut cocokkan dengan yang tertera padaBukti Setoran Tabungan.

2

Tanda Tangan

Bukti Setoran

Serahkan ke Nasabah

Bukti Setoran Lembar 2

Buku Tabungan

Simpan Bukti

Setoran


(39)

commit to user

4. Jika terdapat perbedaan jumlah, segera beritahukan kepada nasabah dan jika sudah benar masukkan uang tunai tersebut ke dalam Cash Box.

5. Lakukan proses setoran tunai tersebut ke dalam komputer dan jika transaksi melebihi limit Teller mintakan persetujuan kepada supervisor (hea d Teller)

6. Print Validasi terhadap Bukti Setoran Tabungan tersebut dan periksa hasil cetakan validasi apakah nomor rekening, nama penabung dan jumlah setoran sudah benar.

7. Print Buku Tabungan dan periksa apakah mutasi saldo sudah benar. 8. Jika sudah benar semua, maka tanda tangani Bukti Setoran Tabungan

dan serahkan Bukti Setoran Tabungan (lembar nasabah) beserta buku Tabungan kepada Penabung tersebut, serta simpan Bukti Setoran Tabungan (lembar Bank) untuk proses penutupan kas pada akhir hari.


(40)

commit to user

2. Sumber Penghimpunan Dana

Menurut Totok dan Sigit (2006: 96), bank mempunyai empat alternatif dalam menghimpun dana untuk kepentingan usahanya, yaitu : a. Dana Sendiri

Penghimpunan dana sendiri ini dapat berupa modal disetor, dana dari penjualan saham di bursa efek, akumulasi laba ditahan, cadangan-cadangan dan agio saham. Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 bank umum dapat melakukan mobilisasi dana dengan cara melakukan emisi saham dan obligasi melalui bursa efek di Indonesia.

b. Dana dari Deposan

Sumber dana dari masyarakat dapat berupa giro (dema nd deposit), tabungan (sa ving deposit) dan deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau badan.

c. Dana Pinjaman

Dana pinjaman yang diperoleh bank dalam rangka menghimpun dana antara lain dapat berupa ca ll money, pinjaman antarbank dan Kredit Likuiditas bank Indonesia (KLBI).

d. Sumber dana lain

Sumber dana yang lain ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perbankan dan perekonomian secara umum. Sumber-sumber tersebut antara lain setoran jaminan, dana transfer, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan Diskonto Bank Indonesia.


(41)

commit to user

F. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran Bank

Menurut Kasmir (2005: 61), pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pasar karena dengan melakukan riset pemasaran inilah dapat diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya.

2. Konsep-Konsep Pemasaran

Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut (Kasmir,2005: 68) :

a. Konsep Produksi

Konsep ini menekankan pada volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin

b. Konsep Produk

Konsep produk menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik.

c. Konsep penjualan

Kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar.

d. Konsep Pemasaran

Konsep yang menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan, keinginan pasar sasaran dan


(42)

commit to user

pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dari yang dilakukan oleh pesaing.

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep ini merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, yang menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

3. Mengembangkan Strategi Pertumbuhan dan Konsolidasi

Menurut Kasmir (2005: 86) dalam praktiknya strategi pertumbuhan memiliki dua dimensi waktu yaitu strategi pertumbuhan saat ini dan strategi pertumbuhan untuk pasar baru. Strategi pertumbuhan pasar saat ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Strategi Penetrasi Pasar (Ma rket Penetration Strategy)

Strategi yang diarahkan untuk meningkatkan penjualan saat ini pada pasar yang sudah ada dengan meningkatkan usaha pemasaran melalui peningkatan promosi seperti periklanan, distribusi, atau promosi penjualan lainnya.

b. Strategi Integrasi (Vertica l Integration)

Strategi dengan cara memperluas usaha perusahaan melalui perluasan jaringan distribusi.


(43)

commit to user

c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)

Strategi pengembangan produk baru untuk pasar yang sudah ada guna menyamai penawaran pesaing yang ada atau pesaing baru dengan memanfaatkan teknologi baru, atau memasuki segmen pasar yang spesifik.

Strategi pertumbuhan untuk pasar baru merupakan pasar yang akan dimasuki benar-benar baru dan belum pernah dimasuki sebelumnya, meliputi 3 macam yaitu :

a. Pengembangan Pasar (Ma rket Development Strategy)

Strategi menawarkan produk yang sudah ada kepada pasar yang baru. Strategi ini dilakukan apabila pasar yang ada sudah mengalami stagnan, dimana tingkat persaingan yang demikian tinggi dan sulit untuk ditembus.

b. Strategi Ekspansi Pasar (Ma rket Exspantion Strategy)

Strategi yang dilakukan dengan cara memasuki wilayah atau geografi baru.

c. Diversifikasi (Diversification Strategy)

Strategi yang dilakukan dengan mengembangkan produk baru untuk memenuhi pasar yang juga masih baru. Strategi ini dilakukan jika pada saat ini tidak ada lagi peluang untuk pertumbuhan produk pada pasar saat ini.


(44)

commit to user

Menurut Kasmir (2005: 87) Strategi Konsolidasi meliputi 3 macam yaitu : a. Strategi Penciutan (Retrenchment)

Strategi yang dilakukan dengan cara menarik diri tehadap produk-produk yang gagal atau lemah di pasar dan memelihara serta memfokuskan kepada produk yang lebih memiliki prospek.

b. Strategi Pemangkasan

Strategi dengan cara mengurangi jumlah produk yang ditawarkan saat ini dalam suatu pasar yang ada. Strategi ini dilakukan jika suatu produk memiliki segmen yang terlalu kecildan mahal untuk dilayani, sementara pesaing baru terus masuk ke segmen yang sama, sehingga memperkecil segmen yang ada.

c. Strategi Divestasi (Divestment)

Strategi dengan cara menjual sebagian bisnis perusahan kepada perusahaan lainnya atau menutup unit usaha tertentu yang dirasakan tidak lagi memiliki prospek.

4.Strategi Promosi

Menurut Kasmir (2005: 176) Dalam praktiknya paling tidak ada 4 macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasa yaitu:

a. Promosi melalui periklanan (a dvertising)

Promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, bilboard, koran, majalah, televisi atau radio-radio.


(45)

commit to user

b. Promosi Penjualan (Sa les promotion)

Promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu c. Publisitas (Publicity)

Promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.

d. Penjualan Pribadi (Persona l Selling)

Promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.


(46)

commit to user

BAB III

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk.

Pendirian P.T. Bank Muamalat Indonesia merupakan prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang muncul dalam Lokakarya Bunga Bank pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Ide ini dipertegas kembali dalam Musyawarah Nasional IV MUI di Hotel Sahid Jaya, Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990. Pendirian Bank Muamalat mendapat dukungan pengusaha maupun cendekiawan muslim (ICMI) yang namanya tergabung dalam 227 Pemegang Saham Pendiri, juga Pemerintah Indonesia dan umat Islam yang luar biasa besarnya, kondisi dan tingkat pertumbuhan perekonomian selama itu sangat memungkinkan perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah, untuk selanjutnya dibentuk Tim Pendanaan, Tim Hukum dan Anggaran Dasar (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta).

Bank Muamalat merupakan Bank Syariah Pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara Syariah. P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.1 pada tanggal 1 November 1991 atau 24 Ra biul Awa l 1412 H, dibuat dihadapan Yudo Paripurno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No.


(47)

C2-commit to user

2413.HT.01.01 Tahun 1992 tanggal 21 Maret 1992 dan telah didaftarkan Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 1992 No.970/1992 serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 34 tanggal 28 April 1992 Tambahan No. 1919 A (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta).

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 430/KMK.013/1992 pada tanggal 24 April 1992 P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. memulai beroperasi (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta). Kegiatan operasinya pada 27 Sya wa l 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar

(http://indopedia.gunadarma.ac.id/: 2010). Pada tanggal 27 Oktober 1994,

hanya dua tahun setelah berdiri, P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.27/76/KEP/DIR (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta). Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi bank sebagai bank syari’ah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang terus dikembangkan


(48)

commit to user

(http://indopedia.gunadarma.ac.id/: 2010). Menurut Zainul (2000), Bank

Muamalat juga telah mendirikan asuransi syariah (Takaful) pada tahun 1994, yang dilandasi konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (ta a wa nu a la l birri wa taqwa) dengan memberikan perlindungan (a t-ta ’min) dan menjadikan semua peserta Takaful saling menanggung resiko satu sama lain.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 131/KMK.017/1995 tanggal 30 Maret 1995, Bank Muamalat dinyatakan sebagai bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil (PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. S-106/MK.03/1995 pada tanggal 7 Maret 1995, P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk memperoleh status Bank Persepsi untuk menerima setoran-setoran pajak (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta). Menurut Zainul (2000), Bank Muamalat bekerjasama dengan MUI dan ICMI dengan mendirikan Yayasan Inkubasi Usaha Kecil yang pada tahap pertama melalui pengembangan Baitul maal wa Tamwil (BMT). Berdasarkan data per 1 Juli 1996, BMT tersebut telah berkembang mencapai jumlah 823 buah yang tersebar hampir di seluruh provinsi. Pada tahun 1997, Bank Muamalat mensponsori Lokakarya ulama tentang reksadana syariah, yang kemudian diikuti dengan beroperasinya reksadana syariah oleh PT Danareksa (Zainul: 2000).

Krisis moneter tahun 1998 telah memporak-porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sektor perbankan


(49)

commit to user

nasional terbelit persoalan kredit macet, terutama di segmen korporasi. P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk juga terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mengalami kerugian sebesar 105 milyar. Ekuitas mencapai titik terendah yaitu Rp 39,3 milyar, kurang dari sepertiga modal awal yang telah disetor. Dalam memperkuat permodalannya PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berupaya mencari pemodal potensial dan mendapatkan tanggapan dari

Isla mic Development Ba nk (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi

(http://indopedia.gunadarma.ac.id/: 2010).

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama pada tanggal 24 November 1999, PT.Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai Bank Swasta Pertama yang memperoleh izin sebagai Bank Persepsi untuk dapat menerima setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BIPH) atau Ongkos Naik Haji/ONH (PT.Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Cabang Surakarta).

Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dalam kurun waktu antara tahun 1999 dan 2000 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sehingga dalam kurun waktu tersebut PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berhasil membalikkan keadaan dari kondisi rugi menjadi laba, berkat upaya dan dedikasi kru Muamalat, ditunjang oleh pimpinan yang kuat, strategi pengembangan yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syari’ah secara murni (http://indopedia.gunadarma.ac.id/: 2010).


(50)

commit to user

Melalui masa-masa sulit ini, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dengan pengangkatan kepengurusan baru seluruh anggota direksi yang diangkat dari dalam tubuh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, kemudian menggelar rencana kerja 5 tahun untuk mengembalikan pada kondisi keuangan dan pertumbuhan yang berkesinambungan dengan penekanan pada :

a. Tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari pemegang saham b. Tidak melakukan PHK satu pun terhadap SDI yang ada, dan dalam hal

pemakaian biaya tidak memotong hak kru sedikitpun.

c. Pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan direksi baru.

d. Peletakan landasan baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama tahun kedua.

e. Pembangunan tonggak-tonggak usaha menjadi sasaran PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2003 dan seterusnya.


(51)

commit to user

2. Sejarah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta

Perkembangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk hingga saat ini sangat menggembirakan. Hal ini menunjukkan Bank Syariah dengan konsep bagi hasil mampu bersaing dengan Bank Konvensional. Peristiwa penting yang tidak dapat dilupakan adalah krisis moneter yang melanda Indonesia khususnya sektor ekonomi, akan tetapi dengan keyakinan menjalankan roda Perbankan Syariah dengan Hukum Allah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk tetap eksis dalam menghadapi krisis tersebut (PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cab.Surakarta).

Keyakinan penuh untuk membangun perekonomian Umat, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terus melakukan dakwah. Pembukaan kantor cabang baru menjadi prioritas utama di tahun 2003. Pada tahun 2003 sebagai tahun Layanan dan Jaringan telah membuka 23 Kantor Cabang baru di seluruh Indonesia, suatu angka fantastis yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam kurun waktu 11 tahun (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab. Surakarta).

Salah satu yang menjadi skala prioritas PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah Kota Surakarta. Pilihan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terhadap Kota Surakarta dilakukan dengan pertimbangan mengenai letak Kota Surakarta yang strategis, Potensi akan Funding dan

Lending dan adanya komitmen masyarakat terhadap Syariah Islam (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cab. Surakarta).


(52)

commit to user

Awal pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta dimulai dengan mendirikan Mua ma lat Business Centre (MBC) pada awal tahun 2002 sebagai sarana untuk memperkenalkan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk kepada masyarakat Kota Surakarta dan sekitarnya. MBC ini berlokasi di PT. Telkom, Jl. Mayor Kusmanto No. 01 Surakarta. Kegiatan MBC diantaranya silaturrahmi dengan masyarakat Surakarta dan sekitarnya untuk memperkenalkan konsep syariah dan produk-produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk baik dari segi pendanaan maupun pembiayaan. Kegiatan sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Kegiatan dan program MBC ini akhirnya membuahkan hasil yaitu dengan menetapkan bahwa di Eks Karesidenan Surakarta segera dibuka Cabang Bank Muamalat Indonesia (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab. Surakarta).

Pada tanggal 8 September 2003 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta memulai kegiatan operasional ditandai dengan peresmian Kantor Cabang Surakarta yang berlokasi di Jl. Kapten Mulyadi No.87 F Ruko Lojiwetan Pasar Kliwon, Surakarta yang diresmikan oleh Bapak Slamet Suryanto selaku walikota Surakarta (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab. Surakarta).

Untuk mengakomodir kebutuhan nasabah atas layanan yang prima dan kantor yang lebih besar, maka pada tanggal 13 November 2006 Kantor Cabang Utama direlokasi ke Jl. Slamet Riyadi No.314 Surakarta (Depan Stadion Sriwedari Surakarta) dan kantor yang lama yang berlokasi di


(53)

commit to user

Jl.Kapten Mulyadi No.87 F Lojiwetan Surakarta berubah statusnya menjadi Kantor Kas. Pada tanggal 31 Agustus 2007, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk membuka kantor layanan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Jl Ronggowarsito No.130 Surakarta. Pada bulan Juni 2008 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk membuka Unit Pelayanan Syariah Klaten yang berlokasi di Jl. Pemuda No.295 Klaten (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab. Surakarta). Pada Tanggal 5 Maret 2010 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta membuka Kantor Layanan yang berlokasi di daerah Palur yang berlokasi di Jalan Raya Palur No. 7 dan secara resmi beroperasi pada tanggal 19 Maret 2010. Alasan pemilihan Palur sebagai lokasi kantor layanan baru adalah sebagai jantung bisnis di daerah Karanganyar, Palur

juga merupakan pintu gerbang Kota Solo dari arah Timur

(http://harianjoglosemar.com/: 2010).

Pada tanggal 17 Desember 2009, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta juga membuka 3 Kantor Cabang Pembantu yaitu di Kartasura, Boyolali dan Wonogiri, dimana BMI KCP Kartasura berlokasi di Jl. Raya Kartasura Blok A No. 10 Sukoharjo. Sedangkan untuk BMI KCP Boyolali berlokasi di Jl. Kates Ruko VII Boyolali dan untuk BMI KCP Wonogiri berlokasi di Jl. Jend.Sudirman N0.21 Wonogiri (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cab. Surakarta).


(54)

commit to user

3. Visi dan Misi Bank Muamalat

Visi dan Misi (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cab. Surakarta: 2010) adalah sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional.

b. Misi

Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada

sta keholder.

4. Aktivitas Usaha (Produk) Pada Bank Muamalat

Produk dan layanan P.T. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didasarkan pada prinsip-prinsip dan kaidah syariah sesuai dengan komitmen yang berasal dari sumber yang bersih, berbagi hasil yang murni yang mudah diakses dimanapun nasabah berada. Produk-produk penghimpunan dana serta penanaman dana dilandaskan pada kaidah murni syariah dan pemberdayaan modal secara produktif. Dengan kredo pertama syariah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menjadi lembaga Islam yang bergerak dan berkhidmat melayani kebutuhan perbankan dan keuangan Islami, bukan semata-mata bank syari’ah yang hanya menjual produk-produk perbankan.


(55)

commit to user

Secara umum produk-produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta dibagi menjadi tiga yaitu :

A.Produk Penghimpunan Dana

1. Tabungan Shar- ﻉ

Tabungan Shar- ﻉ (dibaca Syar’i) adalah investasi berbasis syariah dengan bagi hasil kompetitif yang dikemas khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dengan cicilan saldo awal tabungan sebesar Rp 100.000,- dan Rp 25.000,- untuk biaya pembuatan administrasi kartu (http://www.muamalatbank.com/). Nasabah dapat melakukan penyetoran tabungan investasi di semua kantor jaringan Bank Muamalat dan Kantor Pos Online seluruh Indonesia yang bertanda SOPP atau Bank Muamalat di seluruh Indonesia. Setiap bulan nasabah akan memperoleh bagi hasil murni syariah dari investasi usaha yang halal sesuai porsi bagi hasil untuk nasabah yang telah disepakati bersama.

2. Tabungan Umat

Tabungan Umat merupakan investasi tabungan dengan akad mudharabah yang berfungsi sebagai penyimpan dana sekaligus sarana menuju kehidupan ekonomi bebas riba sesuai syariah yang dapat diperoleh di counter Bank Muamalat seluruh Indonesia maupun digerai Muamalat yang penarikannya dapat dilakukan di seluruh


(56)

commit to user

tabungan ini dengan melakukan setoran awal sebesar Rp 500.000,-

(http://www.muamalatbank.com/: 2010).

3. Tabungan Arafah

Tabungan Arafah merupakan suatu investasi tabungan untuk mewujudkan niat nasabah mempersiapkan rencana ke Baitulla h secara terencana sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu yang diinginkan (http://www.muamalatbank.com/: 2010). Tabungan Haji Arafah di dalamnya sudah terdapat fasilitas asuransi jiwa, sehingga pelaksanaan haji dapat dilakukan dengan dukungan pemerintah. Nasabah Tabungan Haji Arafah bisa memilih sendiri waktu pelaksanaan haji, keberangkatan nasabah terjamin dengan asuransi jiwa, apabila penabung meninggal dunia, maka ahli waris secara otomatis berhak menggantikan keberangkatannya. Tabungan Haji Arafah memudahkan Nasabah untuk memperoleh porsi keberangkatan (sesuai dengan ketentuan Departemen Agama) dengan jumlah dana sebesar Rp 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah) karena Bank Muamalat telah online dengan Siskohat Departemen Agama Republik Indonesia (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk). Tabungan Haji Arafah memberikan kenyamanan lahir dan batin karena dana yang disimpan akan dikelola secara syariah. Pembukaan awal dengan setoran awal minimal sebesar Rp. 500.000,-. nasabah akan mendapatkan cover asuransi jiwa secara gratis selama menabung yang manfaatnya diterima oleh ahli waris apabila nasabah meninggal dunia.


(57)

commit to user

Produk ini tidak lagi menggunakan akad mudha ra bah (bagi hasil), tetapi menggunakan akad wa diah (titipan). Dengan akad wa diah Ini BMI dapat memberikan bonus kompetitif apabila rekening nasabah mencapai saldo tertentu.

4. Tabungan Haji Arafah Plus

Tabungan Haji Arafah Plus adalah suatu investasi tabungan untuk mewujudkan niat nasabah mempersiapkan rencana ke

Ba itulla h secara terencana sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu yang diinginkan (http://www.muamalatbank.com/: 2010). Adapun Tabungan Haji Arafah Plus ditujukan bagi nasabah premium

yang merencanakan berhaji dalam waktu yang lebih singkat dan jumlah setoran awal relatif lebih tinggi dari Tabungan Haji Arafah reguler. Kelebihan dari Tabungan Haji Arafah Plus ini para nasabah akan mendapatkan cover asuransi tambahan selain klaim meninggal dunia yaitu jasa layanan darurat medis selama menabung dan berhaji. Dengan akad mudharabah, bagi hasil Tabungan Haji Arafah Plus akan senantiasa bertambah seiring bertumbuhnya saldo. Bagi nasabah produk ini, BMI menyediakan tabel perencanaan yang memudahkan nasabah menyusun rencana setoran setiap bulannya, sekaligus proyeksi keberangkatannya (http://bataviase.co.id/: 2010). 5. TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh


(58)

commit to user

bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bank Indonesia dan Perbankan Nasional pada Rabu 14 Oktober 2009, di Jakarta resmi meluncurkan Jargon Edukasi Perbankan “3P” (Pastikan Manfaatnya, Pahami Risikonya, Perhatikan Biayanya) dan menyaksikan Penandatanganan Komitmen Peluncuran Produk “TabunganKu” yang merupakan produk baru tabungan murah tanpa biaya administrasi

(http://usaha-umkm.blog.com/: 2009). Dengan hadirnya produk

“TabunganKu” diharapkan dapat meningkatkan “sa ving rate”, selain juga menjadi langkah positif untuk masyarakat dan pelaku UMKM dalam memanfaatkan produk-produk perbankan lainnya. Kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar 70 bank peserta Produk TabunganKu. Di antara bank syariah yang terlibat: PT Bank Syariah Mandiri, Tbk., PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Bank Syariah BUKOPIN (PERSYARIKATAN), PT Bank Syariah BRI (B. DJASA ARTA) (http://ja-jp.facebook.com/: 2010).

Fitur Produk TabunganKu (http://www.muamalatbank.com/: 2010) dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Fitur Sta ndard (Mandatory) adalah fitur produk TabunganKu yang harus diterapkan secara seragam oleh seluruh bank yang meluncurkan produk TabunganKu.


(59)

commit to user

b. Fitur Customized (Optiona l) adalah fitur produk TabunganKu yang dapat dipilih untuk diterapkan oleh bank yang meluncurkan produk TabunganKu.

Fitur Standa rd (Mandatory)

1. Tanpa biaya administrasi bulanan.

2. Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp 20.000,00. 3. Setoran tunai selanjutnya minimum Rp10.000,00.

4.Saldo minimum rekening (setelah penarikan) adalah Rp 20.000,00. 5. Saldo dorman (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut).

a. Biaya penaltinya adalah Rp2.000,00 per bulan.

b. Apabila saldo rekening mencapai < Rp20.000,00, rekening akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo.

6. Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah adalah Rp 20.000,00.

7. Jumlah minimum penarikan di counter sebesar Rp 100.000,00 kecuali pada saat nasabah ingin menutup rekening.

8. Bunga/bonus Wadiah dihitung berdasarkan saldo harian dan tidak progresif.

9. Bunga/bonus Wadiah dibayarkan mengikuti periode pembayaran masing-masing bank.

10. Suku bunga/bonus Wadiah:


(60)

commit to user

i. Rp0.00 sampai dengan Rp 500.000,00 tidak diberikan bunga.

ii.Diatas Rp 500.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00 sebesar 0.25% tahun.

iii. Diatas Rp 1.000.000,00 sebesar 1%/tahun. b. Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah :

i. Menganut skema Wadiah, dengan ketentuan dan perhitungan bonus diserahkan kepada bank umum syariah. ii. Bank umum syariah yang memberikan bonus maksimal

setara dengan 1% per tahun.

11. Biaya penggantian buku/lembar statement apabila hilang/rusak adalah gratis. Persyaratan lain untuk penggantian buku yang hilang/rusak, mengikuti ketentuan yang berlaku di bank masing-masing.

Fitur Customized (Optiona l)

a. Bukti kepemilikan (format disesuaikan dengan infrastruktur masing-masing bank)

1) Buku

2) Bukti Kepemilikan tabungan atau 3) Lembar statement

b. Kartu ATM.

c. Biaya bulanan kartu ATM, hilang/rusak, cetak ulang PIN dan biaya transaksi di ATM disesuaikan dengan ketentuan di masing–


(61)

commit to user

masing bank. Persyaratan lain untuk penggantian kartu ATM yang hilang/rusak, mengikuti ketentuan yang berlaku di masing– masing bank.

d. Layanan jasa perbankan lainnya dan biayanya mengikuti ketentuan di masing–masing bank.

e. Hal–hal lain yang tidak diatur dalam fitur standa rd (ma ndatory) adalah bersifat optiona l dan akan disesuaikan dengan ketentuan di masing– masing bank

6. Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah merupakan jenis pilihan investasi berjangka berbasis murni syariah dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan badan hukum yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah (http://www.muamalatbank.com/: 2010). Dana Anda akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam usaha produktif yang berguna bagi kepentingan Ummat. Investasi ini dapat diperpanjang secara otomatis (Authomatic Roll Over) pada saat jatuh tempo dan dijamin Pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

7. Deposito Fulinves

Deposito Fulinves merupakan jenis pilihan investasi berjangka dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan khusus bagi nasabah perorangan yang


(62)

commit to user

ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah

(http://www.muamalatbank.com/: 2010). Deposito ini dilengkapi

dengan fasilitas asuransi jiwa. 8. Giro Wadiah

Giro Wadiah merupakan produk murni syariah yang menggunakan akad Wa dia h (titipan) dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet, giro dan pemindahbukuan (PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk). Dengan sistem wa diah Bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah. Produk ini diperuntukkan bagi nasabah pribadi yang dikenal dengan nama Giro Wadiah Personal (http://www.muamalatbank.com/: 2010) dengan setoran awal minimal Rp. 500.000,- atau USD 500 maupun perusahaan yang dikenal dengan nama Giro Wadiah Korporasi (http://www.muamalatbank.com/: 2010) dengan setoran awal minimal Rp. 1.000.000,- atau USD 1000 untuk mendukung berbagai aktivitas usaha.

9. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat adalah penyelenggara Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang didirikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang disahkan berdasarkan SK Menteri Keuangan No. KEP-485/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997 (http://www.dplkmuamalat.com/: 2010). Dana Pensiun Lembaga


(63)

commit to user

Keuangan (DPLK) Muamalat merupakan Badan Hukum yang menyelenggarakan Program pensiun, program tabungan yang dananya dikelola secara syariah dengan pembayaran berkala sesuai dengan pencapaian usia tertentu (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk).

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai Pendiri DPLK Muamalat yang bergerak dalam bidang perbankan dengan pengelolaan berdasarkan Syariat Islam. Sejak beroperasi tahun 1992, alhamdulillah Bank Muamalat menunjukkan kinerja yang senantiasa terus meningkat, baik dari aspek peningkatan aset maupun perluasan jaringan. Sebagai bank dengan sistem syariah pertama di Indonesia, tentunya telah memiliki pengalaman yang luas, apalagi dengan dukungan teknologi dan SDM yang professional. Di samping itu, adanya Dewan Pengawas Syariah yang beranggotakan ulama lebih memberikan kenyamanan dalam bertransaksi dengan memberikan hasil pengelolaan yang kompetitif, aman dan kepastian pengelolaan secara syariah. Dengan dukungan jaringan Bank Muamalat tersebar di 22 provinsi di Indonesia, DPLK Muamalat siap memberikan layanan di setiap outlet baik untuk pendaftaran, setoran, maupun pembayaran manfaat pensiun di kemudian hari.

Mengingat bahwa program pensiun merupakan program kesejahteraan jangka panjang, maka yang diperlukan adalah hasil yang optimal, pengelolaan yang aman dan efisien, serta layanan yang mudah dan menyenangkan.


(64)

commit to user

DPLK ini dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah dan pilihan usia pensiun sekitar 45-65 tahun dengan iuran minimal Rp 50.000,- per bulan dan pembayarannya dapat didebet secara otomatis dari PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, atau dapat ditransfer dari bank lain. Program ini diperuntukkan bagi perorangan dan perusahaan. Peserta juga dapat mengikuti program WASIAT UMMAT, dimana selama masa kepesertaan, peserta dilindungi asuransi jiwa sebesar nilai tertentu dengan premi tertentu. Dengan asuransi ini, keluarga peserta akan memperoleh dana pensiun sebesar yang diproyeksikan sejak awal jika peserta meninggal dunia sebelum memasuki dana pensiun (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk).

10. Asuransi Syariah

Pada produk Asuransi Syariah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk bekerjasama dengan Takaful Indonesia. Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, Takaful Indonesia

(http://www.takaful.com/: 2010) telah melayani masyarakat dengan

jasa asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah, selama lebih dari satu dasawarsa, melalui dua perusahaan operasionalnya: PT. Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa Syariah) dan PT. Asuransi Takaful Umum (Asuransi Umum Syariah).

PT. Syarikat Takaful Indonesia (Perusahaan) berdiri pada 24 Februari 1994 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful


(65)

commit to user

Indonesia (TEPATI) yang dipelopori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Takaful Umum, Perusahaan telah memberikan jasa perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia.

PT. Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang asuransi jiwa Syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT. Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995.

Kepemilikan mayoritas saham Syarikat Takaful Indonesia saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhad (56,00%) dan Isla mic Development Ba nk (IDB, 26,39%), sedangkan selebihnya oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia serta Karya Abdi Bangsa dan lain-lain.

Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih


(66)

commit to user

efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004. Selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang di seluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan.

Dengan dukungan Pemerintah dan tenaga profesional yang berkomitmen untuk mengembangkan asuransi syariah, Syarikat Takaful Indonesia bertekad untuk menjadi perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia (http://www.takaful.com/: 2010).

Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Surakarta, Asuransi terbagi menjadi empat yaitu

1. Share- ﻉ Full Protek

Share- ﻉ Full Protek merupakan perlindungan sepenuhnya melalui investasi murni syariah yang merupakan kartu investasi berasuransi yang dikelola secara murni syariah dengan bagi hasil yang menguntungkan dengan bekerja sama dengan Asuransi Takaful Keluarga (PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk). Kartu ini merupakan kartu multiguna yang berfungsi sebagai kartu Asuransi, ATM, debit dan memiliki manfaat asuransi syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai (bebas biaya) di semua ATM di Indonesia (ATM Muamalat, ATM Bersama, ATM BCA/PRIMA) dan ATM yang tergabung dalam jaringan


(67)

commit to user

Maybank, Hong Leong Bank, Southern Bank dan Affin Bank. Selain itu dapat digunakan sebagai kartu debit di semua merchant Debit BCA/PRIMA dan sekaligus sangat memungkinkan sebagai

kartu anggota dalam sebuah organisasi

(http://www.muamalatbank.com/: 2010). Produk ini memiliki

beberapa tingkatan sesuai dengan besar jumlah premi asuransi yang disetor.

2. Syariah Mega Covers

Syariah Mega Covers merupakan kartu tabungan multiguna berasuransi yang dikelola murni secara syariah dengan bagi hasil yang menguntungkan dengan bekerja sama dengan Mega Life dan Mega Insurance Syariah dan memiliki manfaat asuransi syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai (bebas biaya) di semua ATM di Indonesia (ATM Muamalat, ATM Bersama, ATM BCA/PRIMA) dan ATM yang tergabung dalam jaringan Ma la ysia n Electronic Pa yment System (MEPS), antara lain Maybank, Hong Leong Bank, Southern Bank dan Affin Bank (PT.Bank Muamalat Indonesia,Tbk). Selain itu dapat digunakan sebagai kartu debit di semua mercha nt Debit BCA/PRIMA.

3. Ta’awun Card

Ta’awun Card merupakan kartu multi fungsi, sebagai kartu tabungan yang memiliki manfaat asuransi dengan fasilitas


(68)

commit to user

sebagai kartu ATM, kartu Debit, kartu tabungan serta dapat digunakan untuk semua transaksi perbankan lainnya (PT.Bank Muamalat Indonesia,Tbk). Ta’awun Card memberikan pilihan lengkap untuk program Asuransi yang memberikan perlindungan

untuk seluruh keluarga dan asset nasabah

(http://www.muamalatbank.com/: 2010)

Taawun Card memiliki 4 produk meliputi :

A.NAFSI

Nafsi merupakan produk dengan harga jual Rp 250.000,- dengan rincian : saldo Share-E sebesar Rp 125.000,-, premi asuransi (PA&TL) sebesar Rp 85.000,-, biaya kartu sebesar Rp 25.000,- dan biaya administrasi sebesar Rp 15.000,-. Manfaat Asuransi dalam paket Nafsi untuk satu tahun meliputi :

a. Asuransi kecelakaan diri dengan jaminan meninggal atau cacat tetap karena kecelakaan sebesar 20 juta rupiah.

b. Asuransi jiwa dengan jaminan kematian karena selain kecelakaan sebesar 10 juta rupiah.

B. BAITI

Baiti merupakan produk dengan harga jual Rp 550.000,- dengan rincian : saldo Share-E sebesar Rp 200.000,-, premi asuransi (F&EQ) sebesar Rp 310.000,-, biaya kartu sebesar Rp 25.000,- dan biaya administrasi sebesar Rp 15.000,-


(69)

commit to user

C.KIDDY

Kiddy merupakan produk dengan harga jual Rp 765.000,- dengan rincian : saldo Share-E sebesar Rp 200.000,-, premi asuransi rawat inap sebesar Rp 325.000,-, iuran tabungan pendidikan sebesar Rp 200.000,-, biaya kartu sebesar Rp 25.000,- dan biaya administrasi sebesar Rp 15.000,-. Manfaat Asuransi dalam paket KIDDY untuk satu tahun : Anak Nasabah (terdaftar) akan mendapatkan Santunan Harian Rawat Inap sebesar Rp 250,000/hari, jika di Rawat Inap di RS atas diagnosa Dokter.

Asuransi Pendidikan, untuk persiapan Biaya Pendidikan Anak dan Persiapan Masa Kerja Anak, dengan Iuran Rp 200,000 /bulan :

a. Apabila Anak meninggal dunia dalam masa asuransi, kepada Ahli Waris dibayarkan manfaat asuransi dikurangi manfaat Cacat Tetap Total yang sudah dibayarkan bila ada, serta Nilai investasinya, dan asuransi berakhir.

b. Apabila Anak mengalami Kecelakaan atau menderita suatu penyakit sebelum usia 60 tahun dan masa asuransinya masih berlaku yang mengakibatkan Cacat Tetap Total, kepada ahli Warisnya akan dibayarkan Manfaat Cacat Tetap Total yang dibayarkan secara 2 tahap.


(1)

commit to user

meningkatkan jumlah nasabah. Dan pada akhirnya akan semakin

meningkatkan jumlah pendapatan dari Bank Muamalat itu sendiri.

d) PT Sigma Syariah yakni kerjasama dalam pengelolaan information

technology (IT), pengerjaan sistem New Kiblat untuk

komputerisasi dan transaksi Bank Muamalat. Bank Muamalat

menyadari bahwa Bank adalah lembaga keuangan, bukan

perusahaan IT.

e) PT Kejar yakni kerjasama masalah kliring, hal ini diharapkan dapat memudahkan Bank Muamalat untuk menjalankan operasional dengan baik.

f) Selain itu Bank Muamalat juga melakukan kerjasama dengan beberapa yayasan dan pondok pesantren yang berada disekitar cabang Bank Muamalat. Seperti yang dilakukan Bank Muamalat cabang Solo yakni dengan membuka gerai di pondok pesantren diantaranya PP Assalam, PP Al Mukmin Ngruki, Asrama SMA MTA

b. Memperluas Pemasaran Produk Bank Muamalat

Didalam mempromosikan produknya, PT. Bank Muamalat

mempunyai suatu program yang diberi nama Da’i Muamalat. Da’i Muamalat ini merupakan suatu program dimana PT. BMI Cabang

Surakarta dalam melakukan kegiatan pemasaran dengan


(2)

commit to user

memasarkan produk bank muamalat pada bidang Funding

(Penghimpunan Dana) secara kontrak.

c. Mempromosikan produk Bank Muamalat pada media masa

PT. BMI Cab. Surakarta melakukan promosi produk melalui iklan seperti iklan pada televisi tentang produk arafah, melalui media internet yang dapat diakses melalui web PT. BMI dan iklan melalui brosur-brosur PT. BMI yang dapat diperoleh dengan mendatangi Kantor Layanan PT. BMI di seluruh Indonesia. Iklan tersebut berfungsi untuk melakukan pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk dan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank sehingga nasabah dapat tertarik untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan.

d. Memberikan Pelayanan yang Prima (Service Excellent)

Alasan atau motivasi utama dalam memanfaatkan produk penghimpunan dana adalah keamanan, pelayanan yang cepat, dan

kemudahan dalam bertransaksi. Service excellent merupakan bagian

yang penting bagi bisnis bank. Pelayanan (Service Excellent) yang

dilakukan oleh PT. BMI, Tbk Cab. Surakarta meliputi : 1). Dilihat dari letak bangunan PT. BMI, Tbk Cab. Surakarta

PT. BMI, Tbk Cab. Surakarta terletak pada jantung kota Surakarta, dimana merupakan letak yang strategis sebagai tempat dalam melayani nasabah.


(3)

commit to user

2). Pemberian fasilitas fisik seperti tempat sholat, ruang tunggu yang nyaman serta tempat parkir yang memadai

3). Dari segi penampilan kru Bank Muamalat Cabang Surakarta berpakaian sesuai ketentuan Islam. Para wanita yang dengan ramah melayani keperluan nasabah, berbusana rapi, plus jilbab menawan. Sementara kru pria menggunakan baju koko, lengkap dengan kopiah hitam. Untuk satpam bagian dalam menggunakan baju hitam/gelap dengan kopiah hitam, sedangkan satpam bagian luar menggunakan seragam satpam pada umumnya.

4). Dari segi pelayanan

a). Dimulai dari satpam yang membukakan pintu nasabah, menanyakan keperluan nasabah dan mengarahkan nasabah dalam pengambilan formulir serta mempersilahkan tamu untuk duduk diruang tunggu. Setelah selesai, satpam memberikan layanan dengan ucapan terima kasih dan salam yang disertai dengan sikap ramah, hangat dan tulus.

b). Pelayanan Customer Service diawali dengan memberi salam dan menawarkan bantuan dengan antusias dengan sikap ramah dan hangat. Kemudian menggali kebutuhan nasabah dan mampu menjelaskan fitur produk dan layanan kepada nasabah dengan sikap ramah dan komunikatif. Setelah selesai, Customer Service mengucapkan terima kasih dan salam penutup.


(4)

commit to user

c). Pelayanan Teller diawali dengan berdiri untuk menyambut

nasabah dengan senyum dan menyampaikan salam.

Mengerjakan transaksi nasabah dengan cepat dan teliti dengan sikap tanggap, tulus dan peduli. Kemudian melakukan verifikasi dan konfirmasi secara teliti. Setelah selesai, Teller mengucapkan terima kasih dan salam penutup.


(5)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Surakarta maka dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Prosedur tabungan dalam usaha penghimpunan dana pada Bank Muamalat

Cabang Surakarta diawali dengan pembukaan Rekening Tabungan akan

dilayani oleh Customer Service sudah sesuai dengan ketentuan yang ada

dimana penabung harus memenuhi persyaratan-persyaratan atau ketentuan-ketentuan operasional yang ditetapkan oleh bank.

2. Upaya yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Surakarta untuk

meningkatkan jumlah nasabah dalam usaha penghimpunan dana masyarakat yaitu melalui :

a. Memperluas Jaringan Muamalat

b. Memperluas Pemasaran Produk Bank Muamalat

c. Mempromosikan produk Bank Muamalat pada media masa


(6)

commit to user

B.

SARAN

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis sertakan saran sebagai berikut :

1. Dalam melakukan kegiatan penghimpunan dana terutama pada saat

pembukaan rekening sebaiknya pihak Bank memperhatikan penerapan prinsip mengenal nasabah sehingga dapat memperkecil resiko bank.

2. Dengan upaya-upaya yang ditempuh oleh PT. Bank Muamalat Indonesia,

Tbk. Cabang Surakarta diharapkan dapat mengenalkan dan memasarkan produk-produk baik penghimpunan maupun pembiayaan dana kepada masyarakat sesuai dengan prinsip syariah.