Jenis Wisatawan yang Mengunjungi Desa Wisata
20 3
Marketing Target Menurut
Salah Wahab,
pemasaran merupakan
proses manajemen yang digunakan oleh organisasi pariwisata untuk
mengidentifikasikan target wisatawan, baik yang aktual maupun yang potensial, dan berkomunikasi dengan mereka untuk menentukan dan
mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesenangan mereka pada tingkat lokal, regional, nasional dan untuk merumuskan serta
mengalokasikan produk pariwisata yang sesuai dengan situasi untuk mencapai wisatawan dan mencapai sasaran yang diinginkan.
4 Tourism Promotion
Dalam pemasaran sering digunakan promosi dan publikasi dengan tujuan agar keberadaan suatu obyek wisata dapat diketahui oleh
wisatawan atau calon wisatawan. Promosi menurut Soekadijo, adalah penyesuaian antara produk pariwisata dengan permintaan wisata.
Sedangkan publikasi adalah usaha menciptakan permintaan dengan cara mempengaruhi permintaan dengan menonjolkan kesesuaian produk
wisata dengan permintaan. 5
Pemberdayaan Masyarakat Setempat Pembangunan kawasan wisata pada hakekatnya tidak dapat
melepaskan diri atau meninggalkan keberadaan warga setempat. Kunjungan wisatawan ke suatu daerah seharusnya memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
21 sekitar. Dengan demikian pariwisata akan mampu memberi andil besar
dalam penghapusan kemiskinan di berbagai daerah yang miskin. Berdasarkan kutipan Hadiwijoyo 2012:84 dalam penelitian dan
studi yang telah dilakukan oleh United Nation Development Program UNDP, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam
perencanaan dan pengembangan desa wisata, ayitu : 1
Interaksi Langsung Wisatawan dimungkinkan untuk tinggalbermalam dalam
akomodasi yang dimiliki oleh desa tersebut. Dampak yang terjadi dapat dikontrol dengan berbagai pertimbangan yaitu daya dukung
dan potensi masyarakat setempat. Alternatif lain dari model ini adalah penggabungan dari model pertama dan kedua.
2 Interaksi setengah langsung
Bentuk-bentuk one day trip yang dilakukan oleh wisatawan, kegiatan-kegiatan meliputi makan dan berkegiatan bersama
penduduk dan kemudian wisatawan dapat kembali ke tempat akomodasinya. Prinsip model tipe ini adalah bahwa wisatawan
hanya singgah dan tidak tinggal bersama dengan penduduk.
3 Interaksi tidak langsung
Model pengembangan didekati dengan cara bahwa desa mendapat manfaat tanpa interaksi langsung dengan wisatawan. Bentuk
kegiatan yang terjadi semisal : penulisan buku-buku tentang desa yang berkembang, kehidupan desa, arsitektur tradisional, latar
belakang sejarah, pembuatan kartu pos dan sebagainya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengembangan konsep desa wisata dinilai sangat efektif dalam rangka mengenalkan serta memberi
peluang sebesar-besaranya kepada masyarakat di pedesaan untuk memahami esensi dunia pariwisata serta menikmati hasil dari
kepariwisataan tersebut.