47 makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara pada penelitian ini akan
dilakukan kepada: a.
Pengurus Desa Wisata dan Pokdarwis Wawancara pada pengurus dan pokdarwis dilakukan untuk
memperoleh data tentang kegiatan yang ada di Desa Wisata Kebonagung dan keterlibatan pemuda dalam setiap kegiatan tersebut.
b. Pemuda
Wawancara kepada pemuda dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas pemuda di masyarakatnya.
c. Tokoh Masyarakat dan Masyarakat
Wawancara kepada masyarakat dilakukan untuk memperoleh data tentang
aktivitas dan
keterlibatan pemuda
dalam kegiatan
kemasyarakatan dan kegiatan di Desa Wisata 3.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
Sugiyono, 2013:329. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, catatan, transkip, buku, foto atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil
penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih dipercaya kalau didukung oleh dokumen. Dalam penelitian ini akan digunakan dokumen-
dokumen pribadi maupun dokumen resmi yaitu catatan harian, foto-foto aktivitas pokdarwis dan pemuda. Dokumen tersebut akan dijadikan
sebagai data pelengkap hasil wawancara dan observasi.
48 Tabel 1. Panduan Pengambilan Data
Aspek Sumber Data
Metode
1. Peran
pemuda dalam
pengembangan desa wisata :
a. Bentuk
peran yang diberikan
b. Proses
pengembangan desa wisata
a. Keterlibatan pemuda
dalam pembuatan
dan pengambilan
keputusan dalam
rencana-rencana yang
biasa dilaksanakan
Pengurus, kelompok
sadar wisata
pokdarwis, pemuda, tokoh
masyarakat, masyarakat
sekitar Wawancara
b. Keterlibatan pemuda
dalam implementasi dan pelaksanaan
Wawancara, observasi,
dokumentasi c.
Keterlibatan pemuda dalam
evaluasi, dimana keterlibatan
dalam proses yang berjalan
untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
Wawancara
d. Keterlibatan pemuda
dalam pengembangan desa
wisata Wawancara
2. Faktor pendukung
dan penghambat
pemuda dalam
mengembangkan desa wisata
a. Bentuk-bentuk
faktor pendukung
dan penghambat Pengurus,
kelompok sadar
wisata pokdarwis,
pemuda, tokoh masyarakat,
masyarakat sekitar
Wawancara, observasi,
dokumentasi b.
Solusi mengatasi
hambatan Wawancara
c. Pengoptimalan
pendukung Wawancara
49
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2009:148.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2005:134, instrumen penelitian adalah alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Sehingga dengan
instrumen penelitian ini akan membuat peneliti lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis hingga lebih mudah
diolah. Metode penelitian kualitatif memiliki instrumen penelitian sendiri.
Menurut Nasution dalam Andi Prastowo 2012: 43 yang menjadi instrument atau alat penelitian utama adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi
terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti
sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta
kesiapan dan bekal memasuki lapangan Sugiyono, 2013:305-306. Selain itu diperlukan instrument pendukung yaitu antara lain, kamera,
pedoman wawancara, pedoman observasi, buku catatan, dan lain sebagainya agar data lebih dapat dipercaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
50 penelitian ini peneliti sebagai instrument utama akan didukung dengan
pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Secara umum, menurut Neuman dalam Rulam Ahmadi 2014: 229 analisis data merupakan suatu pencarian pola-pola dalam data, yaitu perilaku
yang muncul, objek-objek, atau badan pengetahuan a body of knowledge. Menurut Bogdan dalam Sugiyono 2013:334, analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah
dipahami,dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Seperti halnya menurut Sugiyono 2013:335 menyatakan bahwa:
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis analisis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain”
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan
tertentu atau menjadi hipotesis. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah
selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono 2013:336 menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
51 penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai
jika mungkin teori yang grounded. Menurut Moleong 2002:209 teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Proses analisis data bukan hanya merupakan tindak lanjut logis dari pengumpulan data tetapi juga
merupakan proses yang tidak terpisahkan dengan pengumpulan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
informan kunci dari hasil wawancara, dari hasil pengamatan di lapangan atau observasi dan dari hasil studi dokumentasi.
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan mengikuti konsep Miles dan Huberman. Miles dan Huberman 1992:16 mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi. Selanjutnya model interaktif dalam analisis
data ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
52 Gambar 2. Komponen dalam Analisis Data interactive model
1. Data Reduction Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu di catat secara teliti dan rinci serta perlu segera dilakukan analisis
data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya, dan membuang yang tidak perlu Sugiyono, 2013:338. Hal ini dilakukan karena data yang diperoleh dari proses penelitian di lapangan tidak
sedikit, sheingga diperlukan proses sortir agar dapat mempermudah peneliti dalam mencari data selanjutnya apabila dibutuhkan.
2. Data Display Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Penyajian data kualitatif lebih sering menggunakan teks yang bersifat naratif
Data Collection
Data reduction
Data Display
Conclusions: drawingverifying