Pengujian Teknik Analisis Data

62 d. Membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan kegigihan dalam beradaptasi dan berkompetisi pada dunia kerja baik di dalam negeri maupun luar negeri sesuai kompetensi keahlian. e. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni agar nantinya mampu mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. f. Membekali peserta didik dengan kebiasaan dan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

2. Sejarah SMK N 1 ROTA Bayat

SMK Negeri 1 ROTA Bayat merupakan salah satu institusi pendidikan menengah kejuruan vokasi yang terletak di Jalan Raya Bayat- Cawas, Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Pendirian SMK Negeri 1 ROTA Bayat mempunyai sejarah yang panjang dan menarik karena melibatkan organisasi Internasional. Sejarah pembangunan SMK Negeri 1 ROTA Bayat diawali pada saat terjadinya bencana Gempa Bumi dengan kekuatan 5,9 SR yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tanggal 27 Mei 2006. Bencana yang terjadi menyebabkan jatuhnya korban jiwa sebanyak 6.234 orang, ribuan orang terluka, dan puluhan ribu bangunan rusak parah. Salah satu daerah yang mengalami kerusakan parah adalah Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Untuk membangun kembali sarana prasarana yang mengalami kerusakan parah, Pemerintah Indonesia mendapatkan berbagai bantuan dari dunia internasional. Khusus untuk Kecamatan Bayat, Yayasan Titian Masa Depan 63 atau Titian Foundation yang diprakarsai oleh Ibu Lily Kasoem berhasil menggalang dana dari berbagai organisasi internasional seperti Beiersdorf, CLSA, ROTA of Qatar Foundation, dan Soroptimist International untuk membangun sarana prasarana pendidikan yang hancur atau rusak parah akibat bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006. Bangunan sekolah yang berhasil dibangun kembali adalah Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri yang ada di Kecamatan Bayat. Setelah berhasil membangun sarana prasarana pendidikan tersebut pada bulan Agustus 2007, Titian Foundation memutuskan untuk tetap melanjutkan aktivitas di daerah Bayat untuk membantu dan mendampingi pengelola sekolah dalam memanajemen instansi pendidikannya. Pada bulan Agustus 2008, Titian Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten yang diprakarsai oleh Bupati Klaten Sunarna, S.E. memfasilitasi pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan di Bayat dengan bantuan pendanaan sepenuhnya dari ROTA Reach Out to Asia of Qatar Foundation. ROTA adalah salah satu divisi dari Qatar Foundation yang dimiliki keluarga Kerajaan Qatar yang khusus mengurusi program di Asia. ROTA akan menggelontorkan 3 juta dolar Amerika Serikat atau kurang lebih Rp 28,5 miliar untuk pembangunan gedung sekolah dan fasilitasnya, mendatangkan guru-guru tamu, serta pengembangan kurikulum hingga tiga tahun ke depan. Berdasarkan kesepakatan antara ROTA of Qatar Foundation, Pemerintah Kabupaten Klaten, Titian Foundation, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan