Sekolah Menengah Kejuruan 1.Pengertian SMK

40 2 Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar 3 Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian 4 Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan 5 Sikap profesional. 41

C. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian ini dilakukan oleh Maya Nickyta tahun 2013 dalam skripsi yang berjudul “Strategi Manajemen Pembelajaran dalam Meningkatkan Keunggulan Lokal Studi Kasus Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung“, yang mana fokus penelitian ini adalah bagaimana strategi manajemen pembelajaran, manajemen pembelajaran dalam pendidikan berbasis keunggulan lokal, penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal, faktor pendukung penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal, hambatan-hambatan yang dialami sekolah, serta upaya mengatasi masalah dalam penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung. Disamping itu, SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung juga menerapkan pendidikan berbasis keunggulan lokal yang diintegrasikan ke dalam beberapa mata pelajaran yang bertujuan menumbuhkan kesadaran para peserta didik untuk dapat mempertahankan keunggulan lokal daerahnya serta memberikan keahlian dan keterampilan dalam kegiatan membatik. 2. Penelitian ini dilakukan oleh Ahsin pada tahun 2012 dalam Tesis yang berjudul “Studi Evaluasi Kesiapan Melaksanakan Program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal PBKL di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Pringgabaya Lombok 42 Timur. Fokus penelitian ini adalah menentukan tingkat kesiapan melaksanakaan program pendidikan berbasis keunggulan lokal PBKL di SMA Negeri 1 Pringgabaya Lombok Timur ditinjau dari konteks, input, dan proses, serta kendala yang dihadapi dalam upaya mempersiapkan pelaksanaan PBKL. Oleh karena program ini masih dalam proses persiapan, maka variable produk belum ada, evaluasi hanya dilakukan pada 3 variabel tersebut di atas. 3. Posisi penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa deskripsi tentang pengembangan keunggulan lokal yang diimplementasikan ke dalam kebijakan sekolah serta mengetahui kerjasamanetworking yang dibangun guna mengembangkan keunggulan lokal di SMK N 1 ROTA Bayat. Perbedaan yang dirasa cukup untuk melakukan sebuah penelitian dengan pembanding 2 dua penelitian yang relevan di atas. 43

D. Kerangka Berpikir

Pendidikan adalah hak setiap warga negara, begitu maksud dari Pasal 31 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, sehingga menjadi kewajiban negara untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi seluruh warga negara dengan menyelengggarakan suatu sistem pendidikan nasional. Sebagai penjabaran dari pasal tersebut maka disahkanlah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi daerah. Dari Undang-Undang tersebut dapat dijelaskan secara khusus melalui Bab X pasal 36 Ayat 2 yang menyatakan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pada penjelasan pasal 91 ayat 1 menyatakan bahwa dalam rangka lebih mendorong penjaminan mutu ke arah pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada penjaminan mutu satuan pendidikan tertentu yang berbasis keunggulan lokal. Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang 44 materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi Muatan Lokal ditentukan oleh satuan pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi, Lampiran Bab II Bagian B 3 butir a 1. SMKN 1 ROTA Bayat merupakan salah satu dari banyaknya penyelenggara pendidikan yang mengacu pada konsep mengembangkan keunggulan lokal Kecamatan Bayat. Implementasi yang dilakukan oleh sekolah adalah penerapan jurusan yang sesuai dengan keunggulan lokal yang ada di Kecamatan Bayat seperti kriya tekstil dengan produk batik dan tenun serta kriya keramik dengan produk gerabah berkualitas unggul Namun juga terdapat jurusan multimedia, korelasi antara jurusan multimedia dengan jurusan kriya tekstil dan kriya keramik yaitu sebagai sarana pendukung dalam merancang desainnya di dalam wadah yang lebih canggih serta modern. Melalui pengembangan keunggulan lokal di sekolah para siswa juga belajar mengenal kebudayaan masing-masing yang dikemas secara modern oleh pihak penyelenggara pendidikan. Hal ini berdampak positif karena juga mengembangkan berbagai aspek psikomotorik dan kognitif siswa. Serta aspek afektif yang dibawakan oleh guru pengajar di sekolah. Pentingnya penelitian untuk mengkaji lebih mendalam tentang implementasi kebijakan sekolah untuk mengembangkan 45 keunggulan lokal. Aspek yang dikaji meliputi: aspek teoritis dan pemahaman kebijakan, aspek peran dan aktor kebijakan, aspek proses implementasi seperti: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta kendala dalam implementasi, serta aspek kerjasama networking yang dijalin untuk mengembangkan keunggulan lokal.