Identifikasi Masalah IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KEUNGGULAN LOKAL DI SMKN 1 ROTA BAYAT KABUPATEN KLATEN.

9 disusun berdasarkan tujuan, termasuk nilai-nilai pembuatan kebijakan dan fisibilitas dalam praktek. Sudiyono, 2007: 3. Definisi lain dijelaskan oleh Nicholas Syafaruddin, 2008: 76, yang menyebutkan bahwa kebijakan adalah suatu keputusan yang dipikirkan secara matang dan hati-hati oleh pengambil keputusan puncak bukan kegiatan-kegiatan berulang dan rutin yang terprogram atau terkait dengan aturan-aturan keputusan. Perserikatan Bangsa Bangsa PBB Arif Rohman, 2009: 108 kebijakan adalah sebagai pedoman untuk bertindak. Pedoman tersebut bisa yang berwujud amat sederhana atau kompleks, bersifat umum ataupun khusus, luas ataupun sempit, kabur atau jelas, longgar atau terperinci, kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Kebijakan dalam maknanya seperti ini mungkin berupa suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu atau suatu rencana. Anderson menyebutkan bahwa kebijakan diartikan sebagai suatu arah tindakan yang bertujuan dan dilaksanakan oleh pelaku kebijakan untuk mengatasi suatu masalah atau urusan-urusan yang bersangkutan. Jenkins juga menambahkan bahwa kebijakan merupakan serangkaian keputusan yang saling terkait dan berkenaan dengan pemilihan tujuan dan cara untuk mencapai situasi tertentu Arif Rohman dan Teguh Wiyono, 2010: 2-3. 10 Dari pengertian kebijakan yang diambil dari beberapa sumber yang terkait dapat disimpulkan bahwa kebijakan adalah kehendak yang bersifat umum dan merupakan arah serta petunjuk penyusunan program berupa peraturan, kegiatan ataupun program yang dibuat oleh seseorang, suatu lembaga pemerintahan atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kebijakan pendidikan merupakan konsep yang sering didengar, diucapkan, dilakukan oleh beberapa masyarakat, namun sering kali diantara masyarakat belum memahami sepenuhnya. Kebijakan pendidikan sendiri dirasa sangat perlu dikarenakan kebijakan pendidikan sendiri berkenaan dengan peraturan kehidupan sesama manusia. Hal ini menunjukkan aspek sosialitas dari keberadaan manusia. Kebijakan sendiri sebenarnya sudah dikenal sejak manusia lahir ke dunia ini, karena dia lahir dari seorang ibu yang secara instingtif akan melindungi dan mengajari anaknya sehingga menjadi tumbuh dewasa. Didalam proses pendewasaan, sang ibu akan dibantu oleh orang-orang sekitarnya, oleh masyarakat dengan adat istiadat yang merupakan pakem-pakem untuk membesarkan anak itu sampai dewasa. Di dalam masyarakat modern atau yang telah maju, proses pendidikan tidak dapat lagi dilakukan secara terbatas oleh sang ibu atau keluarga, maupun oleh masyarakat sekitarnya. Pendidikan telah menjadi tugas bersama didalam masyarakat, sehingga muncullah lembaga-lembaga pendidikan yang