2.1.5 Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan untuk menyalurkan suatu produk dari produsen ke konsumen konsumen akhir atau pemakai produk
industri. Fungsi saluran distribusi adalah : 1.
Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan memudahkan pertukaran.
2. Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi mengenai tawaran.
3. Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4. Mengusahakan perundingan untuk mencapai persetujuan akhir atas harga dan
ketentuan lainnya mengenai tawaran agar perpindahan pemilikan dapat terjadi. 5.
Melaksanakan pengangkutan dan penyimpanan produk. 6.
Mengatur distribudi dana untuk menutup biaya saluran distribusi. 7.
Menerima resiko dalam hubungan dengan pelaksana pekerjaan saluran pemasaran.
2.1.6 Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan Transportasi
Secara tradisional kita mengenal manajemen distribusi dan trasnportasi dengan berbagai sebutan. Sebagian perusahaan istilah manajemen logistic,
disebagian lagi menggunakan istilah distribusi fisik physical distribution. Kegiatan distribusi dan transportasi biasa dilakukan perusahaan
manufaktur dengan membentukan bagian distribusi atau transportasi diserahkan kepada pihak ketiga. Dalam upayanya memenuhi tujuan-tujuan diatas, siapa pun
yang melaksanakannya internal perusahaan atau mitra pihak ketiga.
Manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya melakukan sejumlah fungsi dasar yang terdiri dari :
1. Melakukan segmentasi dan menentukan target service level.
Segmentasi pelanggan perlu dilakukan karena kontribusi mereka pada revenue perusahaan sangat bervariasi dan karakteristik pelanggan biasanya sangat
berbeda antara satu dengan yang lain. Dari revenue, sering kali hukum pareto 2080 berlaku disini. Artinya hanya sekitar 20 dari pelanggan atau area
penjualan menyumbangkan sejumlah 80 dari pendapatan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan tidak biasa menomorsatukan semua pelanggan. Dengan
mengalami perbedaan karakteristik dan kontribusi pelanggan atau area distribusi, perusahaan biasa mengoptimalkan alokasi persediaan maupun kecepatan
pelayanan. 2.
Menentukan mode transportasi yang akan digunakan. Transportasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan mempunyai
keunggulan dan kelemahan yang berbeda juga, sebagai contoh : transportasi laut memiliki keunggulan dari segi biaya yang rendah ; namun lebih lambat jika
dibandingkan dengan transportasi udara. Manajemen transportasi harus bisa mengirimkan dan mendistribusikan produk-produk mereka ke pelanggan
kombinasi dua atau lebih model transportasi tentu bisa atau bahkan harus dilakukan tergantung pada situasi yang dihadapi.
3. Melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman.
Konsolidasi merupakan kata kunci sangat penting dewasa ini. Tekanan untuk melakukan pengiriman cepat namun murah menjadi pendorong utama
perlunya melakukan konsolidasi maupun pengiriman. Salah satu contoh
konsolidasi informasi adalah konsolidasi data permintaan dari berbagai regional distribusi center oleh sentral warehouse untuk pembuatan jadwal pengiriman.
Sedangkan konsolidasi pengiriman dilakukan misalnya dengan menyatukan permintaan beberapa toko yang berbeda dalam satu truk. Dengan cara ini truk bisa
berjalan lebih sering tanpa harus membebankan biaya lebih kepada pelanggan atau klien yang mengirimkan produk tersebut.
4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman.
Salah satu kegiatan operasional yang dilakukan oleh gudang atau distributor adalah menentukan kapan sebuah truk harus berangkat dan rute mana
yang harus dilalui untuk memenuhi permintaan dari sejumlah pelanggan apabila jumlah pelanggan sedikit keputusan ini bisa diambil dengan relative gampang.
Namun perusahaan yang memiliki puluhan ribu toko atau tempat penjualan yang harus dikunjungi, penjadwalan dan penentuan rute pengiriman adalah pekerjaan
yang sangat sulit dan kekurangan ketepatan dalam mengambil dua keputusan tersebut bisa berimplikasi pada biaya pengiriman yang tinggi.
5. Memberikan pelayanan nilai tambah.
Disamping mengirimkan produk kepelanggan, jaringan distribusi semakin banyak dipercaya untuk melakukan proses nilai tambah. Kebanyakan proses nilai
tambah tersebut tadinya dilakukan oleh pabrikmanufactur. Beberapa proses nilai tambah yang bisa dikerjakan oleh adalah pengepakan, pemberian barcode, dan
sebagainya. Untuk mengakomodasi kebutuhan lokasi yang lebih baik, seperti industri printer, memindahkan proses konfigurasi akhir dari produknya ke
distributor ke tiap-tiap Negara. Ini meningkatkan fleksibilitas produk sehingga mengurangi kelebihan stok di suatu Negara dan kekurangan di Negara lain.
6. Menyimpan persediaan.
Jaringan distribusi selalu melibatkan proses penyimpanan produk baik disuatu gudang pusat atau gudang regional, maupun di toko dimana produk
tersebut dijual. Oleh karena itu manajemen distribusi tidak bisa dari manajemen pergudangan.
7. Menangani pembelian return.
Manajemen distribusi juga punya tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pengembalian produk dari hilir ke hulu dalam supply chain.
Pengembalian ini bisa karena produk rusak atau tidak terjual sampai batas waktu penjualan habis, seperti produk-produk makanan, sayuran, buah, dan sebagainya.
Kegiatan pengembalian ini bisa terjadi pada produk-produk kemasan seperti botol, yang akan digunakan kembali dalam proses produksi atau harus diolah kembali
untuk menghindari pencemaran lingkungan. Proses pengembalian ini lumrah dengan sebutan reverse logistic.
2.2 Transportasi dalam Supply Chain