Menghitung Mean Square Error MSE Uji Verifikasi Dengan Moving Range Chart MRC
yang mempunyai MSE terkecil pada setiap metode tersebut dapat dipakai layak atau tidak Alat yang dipergunakan untuk uji verifikasi adalah dengan Moving
Range Chart MRC .
Tabel 4.18. Perhitungan Moving Range Chart MRC Gudang Kota Gresik dengan mengunakan metode Double Eksponential Smoothing
Bulan Periode
Yt Yt
Yt-Yt MR
April 2009 1
250 Mei 2009
2 270
250 -20
20 Juni 2009
3 200
251.8 51.8
71.8 Juli2009 4
280 248.02
-31.98 82.98
Agustus 2009 5
290 249.046
-40.954 9.974
September 2009 6
220 253.2346
33.2346 74.1886
Oktober 2009 7
280 252.2959
-27.7041 60.9387
Nopember 2009 8
230 254.3293
24.3239 52.028
Desember 2009 9
250 253.136
3.136 21.1879
Januari 2010 10
250 252.2691
2.2691 0.8669
Februari 2010 11
240 251.6461
11.6461 9.377
Maret 2010 12
270 250.2842
-19.7158 31.3619
Jumlah 434.703
39.52 A
70.08 BA 105.12
B 35.04
BB -105.12 C
-B -35.04
-A -70.08
Dari tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa batas atas untuk gudang gresik sebesar
105.12
dan batas bawah sebesar
-105.12
. Untuk Perhitungan Moving Range Chart
MRC yang lainya dapat di lihat pada lampiran D.
Untuk itu gambar MRC data Yt -Yt bulan april 2009 - maret 2010 dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2. Diagram Moving Range Chart MRC Gudang Kota Gresik
Berdasarkan gambar 4.2. dapat disimpulkan bahwa Moving Range Chart MRC untuk Gudang Gresik dinyatakan terkontrol. Hal ini terlihat dari nilai
error Y’t -Yt masih berada diantara batas atas BA dan batas bawah BB.
Apabila ada nilai error Y’t -Yt yang berada di atas batas atas BA atau berada di bawah batas bawah BB maka MRC dikatakan tidak terkontrol. Untuk
itu model atau metode peramalan yang dipilih tidak dapat digunakan dan kita harus mengambil model peramalan lain dari MSE terkecil berikutnya. Untuk
gambar Moving Range Chart MRC gudang yang lain dapat dilihat pada Lampiran D.
Karena Hasil peramalan pada metode diatas telah terkontrol semua dengan mengunakn uji Verifikasi maka kemudian digunakan untuk menentukan order
size dari masing-masing gudang.
Untuk menentukan order size tiap gudang dihitung berdasarkan metode terbaik pada setiap gudang yang telah terkontrol dengan Uji verifikasi tersebut
dengan cara dicari rata-ratanya. Hasil peramalan permintaan tiap gudang selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran C. Sebagai contoh perhitungan order size untuk Gudang Gresik adalah
sebagai berikut : Order size
=
12 24
... 15
14 13
tan
g
emenda alanperiod
hasilperam
= 12
3943 .
251 ...
3943 .
251 3943
. 251
= 251.3943
= 251.3943 = 252 paket Besarnya order size untuk tiap kota selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Order size Berdasarkan Hasil Peramalan No Gudang
Order size
1 Gresik
252 2
Mojokerto 253
3 Pasuruan
220 4
Probolinggo 210
5 Malang
210 6
Tuban 280
7 Madiun
290 Tabel 4.20 Data koordinat dan permintaan tiap gudang
Kode Gudang
Koordinat X Koordinat Y
Jarak G
1
Gresik -2,6
1,8
13.27
G
2
Mojokerto -7,1
-5.4
47.92
G
3
Pasuruan 4.3
-9,6
47.72
G
4
Probolinggo 12.2 -12.5
73.36
G
5
Malang -2.4 -17.7
75.02
G
6
Tuban -16.2
8.7
77.19
G
7
Madiun -29
-9.8
177.1