berat bayi lahir 2500 g, 27 responden 27,6 bayi mengalami kematian neonatal dan 6 responden 6,1 memiliki bayi hidup. Sedangkan dari 65 ibu
66,3 yang memiliki berat bayi lahir ≥2500 g, 22 responden 22,4 bayi mengalami kematian neonatal dan 43 responden 243,9 memiliki bayi hidup.
Hasil analisis bivariat dengan uji
chi-square
diperoleh
p-value
=0,000. Nilai pα 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat
hubungan antara BBLR dengan kejadian kematian neonatal. Nilai
Odd Ratio
sebesar 8,795 CI 95=3,162- 24,464, dapat diartikan bahwa kondisi bayi lahir dengan BBLR 8,795 kali berisiko terhadap kejadian kejadian neonatal.
4.2.2.7 Hubungan Asfikia dengan Kejadian Kematian neonatal
Berdasarkan uji hubungan antara Asfiksia dengan kejadian kematian neonatal diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.17 Hubungan antara Asfiksia dengan Kejadian Kematian Neonatal
Asfiksia Kejadian Kematian Neonatal
p-value
OR 95 CI
Meninggal Tidak
Meninggal
N N
Tidak 27
27,6 45
45,9 0,000
9,167 2,853-
29,456 Ya
22 22,4
4 4,1
Jumlah 49
50,0 49
50,0
Berdasarkan tabel 4.17, hasil analisis hubungan antara asfiksia dengan kejadian kematian neonatal diperoleh bahwa dari 26 ibu 54,1 yang memiliki
bayi asfiksia, 22 responden 22,4 bayi mengalami kematian neonatal dan 4 responden 4,1 memiliki bayi hidup. Sedangkan dari 72 ibu 73,5 yang
memiliki bayi tidak asfiksia, 27 responden 27,6 bayi mengalami kematian neonatal dan 45 responden 45,9 memiliki bayi hidup.
Hasil analisis bivariat dengan uji
chi-square
diperoleh
p-value
=0,000. Nilai pα 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat
hubungan antara asfiksia dengan kejadian kematian neonatal. Nilai
Odd Ratio
sebesar 9,167 CI 95=2,853- 29,456, dapat diartikan bahwa kondisi nafas bayi yang mengalami asfiksia 9,167 kali berisiko terhadap kejadian kejadian neonatal.
4.2.2.8 Hubungan Status Ibu Perokok Pasif dengan Kejadian Kematian
Neonatal
Berdasarkan uji hubungan antara ibu hamil perokok pasif dengan kejadian kematian neonatal diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hubungan Status Ibu Perokok Pasif dengan Kejadian Kamatian Neonatal
Status Perokok Pasif
Kejadian Kematian Neonatal
p-value
OR 95 CI
Meninggal Tidak
Meninggal
N N
Tidak 3
3,1 17
17,3 0,000
8,146 2,203-
30,120 Ya
46 46,9
32 32,7
Jumlah 49
50,0 49
50,0
Berdasarkan tabel 4.18, hasil analisis hubungan ibu hamil perokok pasif dengan kejadian kematian neonatal diperoleh bahwa dari 78 ibu 79,6
perokok pasif, 46 responden 46,9 bayi mengalami kematian neonatal dan 32 responden 32,7 memiliki bayi hidup. Sedangkan dari 20 ibu 20,4 bukan
perokok pasif, 3 responden 3,1 bayi mengalami kematian neonatal dan 32 responden 32,7 memiliki bayi hidup.
Hasil analisis bivariat dengan uji
chi-square
diperoleh
p value
=0,000. Nilai pα 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat
hubungan antara status ibu perokok pasif dengan kejadian kematian neonatal. Nilai
Odd Ratio
sebesar 8,146 CI 95=2,203-30,120, dapat diartikan bahwa ibu hamil perokok pasif 8,146 kali berisiko terhadap kejadian kematian neonatal.
4.2.2.9 Hubungan Banyaknya Jumlah Rokok Yang Memapar Ibu Hamil