yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
2.1.4.10 Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Faktor lingkungan terdiri dari variabel lingkungan fisik, sosial, budaya, dan
ekonomi. Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
determinan dalam kesejahteraan penduduk Priyoto, 2014: 15-17.
2.1.5 Lokalisasi
Prostitusi adalah tempat di dalam suatu masyarakat dimana wanita menjual diri dengan melakukan perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata
pencahariannya. Di dalam prostitusi seorang WPS menjual diri kepada banyak laki-laki dengan melakukan transaksi pembayaran sebagai imbalannya.
Sedangkan wanita tuna susila diartikan sebagai wanita yang mempunyai hubungan seksual diluar perkawinan, baik dengan imbalan jasa maupun tidak.
Tempat-tempat seks komersial meliputi: prostitusi jalanan, prostitusi lokalisasi, panti pijat, pelayanan
escort
, pelayanan panggilan,
strip club
, telepon seks, pornografi anak dan dewasa, pornografi internet dan video, dan prostitusi dalam
turisme pelancongan Hutapea, 2011 :73.
2.1.6 Teori
Lawrence Green
Green 1980 mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal sebagai kerangka
Precede predisposing, reinforcing and enabling causes in Educational Diagnosis
ang Evaluation
. Kemudian disempurnakan pada tahun 1991 menjadi
Precede- Proceed
Policy, Regulatory Organizational Construct in Ediucational and Environmental Development
yang dilakukan bersama-sama dalam proses perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Precede
digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah dan tujuan program, sedangkan Procede
digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan serta implementasi dan evaluasi. Notoatmodjo, 2010: 75
Teori yang dikembangkan oleh
Lawrence Green
mengatakan bahwa kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu
faktor perilaku dan faktor diluar perilaku non perilaku Noorkasiani, 2009. Perilaku juga merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti
pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi dan sikap Hikmawati, 2011.
Selain itu juga ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku. Benyamin Bloom 1908 dalam Mubarak, 2012 menyatakan bahwa perilaku tersebut bersifat sangat kompleks dan mempunyai
ruang lingkup yang sangat luas dimana perilaku itu terdiri dari tiga domain yang