Remaja Akhir 18-21 tahun

2.1.1.4 Perkembangan Seksual Remaja

2.1.1.4.1 Perkembangan F isik

Pertumbuhan fisik yang terjadi pada remaja berkaitan dengan pertumbuhan dan kematangan seksual. Pertumbuhan fisik sperti menghasilkan panjang lengan dan tungkai maupun tinggi badan yang tidak selalu sesuai dengan harapan remaja dan lingkungan. Perbedaan dengan keadaan fisik remaja dapat menimbulkan masalah bagi remaja sehingga sulit baginya menerima keadaan fisiknya. Karena itu, tugas yang harus dilakukan oleh remaja terkait dengan pertumbuhan fisik adalah bagaimana menerima keadaan fisik sebagai dari hasil pertumbuhan alami secara arif dan bijaksana dan tidak berbuat kearah yang destruktif tindakan buruk dari keadaan fisik tersebut. Sebaliknya bila pertumbuhan fisik sesuai dengan harapan dirinya dan lingkungan, juga tidak menjadikan diri kau remaja berlaku smobong, angkuh, dan melampaui batas. Irianto, 2014. 110

2.1.1.4.2 Perkembangan Psikologis

Secara psikologis usia remaja adalah usia ketika seseorang mengalami masa peralihan antara usia anak-anak dan dewasa. Fedyani 1997 menyatakan bahwa Freud menggambarkan usia remaja sebagai usia yang penuh badai dan tekanan, suatu tahapan ketika sifat-sifat manusia yang baik dan yang buruk tampil secara bersamaan. Freud kemudian membagi usia remaja menjadi empat tahapan walaupun tanpa memberikan batas usia biologis untuk tiap tahapan tersebut, diantaranya yaitu: masa furfenil , pra-remaja, masa remaja awal, dan masa remaja akhir Hakim, 2014: 70-71

2.1.1.5 Permasalahan Remaja

Menurut Hurlock dalam Sofia Retnowati 2008 ada beberapa permasalahan yang dialami oleh remaja, yaitu: 1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian, tugas, dan nilai-nilai 2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orang tua.

2.1.2 Perilaku

2.1.2.1 Pengertian Perilaku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI , perilaku merupakan reaksi seseorang yang muncul dalam gerakan atau sikap gerakan badan atau ucapan. Notoatmodjo menyatakan bahwa Skiner seorang ahli psikologi, merumuskan mengenai perilaku yaitu merupakan suatu respons rekasi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Dengan demikian, perilaku manusia terjadi melalui proses: Stimulus-Organisme-Respon, sehingga teori skiner ini disebut teori “S-O-R”. Berdasarkan teori S-O-R tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: pertama, perilaku tertutup convert behavior . Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belom dapat diamati orang lain dari luar secara jelas, respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap