2.1.1.5 Permasalahan Remaja
Menurut Hurlock dalam Sofia Retnowati 2008 ada beberapa permasalahan yang dialami oleh remaja, yaitu:
1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi
dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian, tugas, dan nilai-nilai
2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas
pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar
dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orang tua.
2.1.2 Perilaku
2.1.2.1 Pengertian Perilaku
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia
KBBI
,
perilaku merupakan reaksi seseorang yang muncul dalam gerakan atau sikap gerakan badan atau
ucapan. Notoatmodjo menyatakan bahwa Skiner seorang ahli psikologi, merumuskan mengenai perilaku yaitu merupakan suatu respons rekasi seseorang
terhadap stimulus rangsangan dari luar. Dengan demikian, perilaku manusia terjadi melalui proses:
Stimulus-Organisme-Respon,
sehingga teori skiner ini disebut teori “S-O-R”. Berdasarkan teori S-O-R tersebut, maka perilaku manusia
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: pertama, perilaku tertutup
convert behavior
. Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belom dapat diamati orang lain dari luar secara jelas, respons seseorang masih
terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap
tehadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservable behaviour” atau
“covert behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. Kedua, Perilaku terbuka
Overt behavior
. Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap srimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati
orang lain dari luar atau “observable behavior”
.
Hakim, 2014:73
2.1.2.2 Perilaku Seksual Pada Remaja
Menurut Soetjiningsih 2008 perilaku seksual pranikah remaja adalah segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual lawan jenisnya,
yang dilakukan oleh remaja sebelum mereka menikah, baik mulai dari tingkat yang kurang intim sampai melakukan hubungan seksual. Remaja membutuhkan
sosialisasi terhadap lingkungannya untuk menunjukkan eksistensi diri. Mereka butuh mencari teman curhat, ngobrol sampai pada kegiatan-kegiatan untuk
menunjukkan potensi yang mereka miliki, seperti dalam bidang olahraga dan seni. Teman merupakan tempat remaja dapat bercerita, membagi pengalaman, bahkan
meminta saran ketika mereka tidak mendapatkan dari keluarga. Dari hubungan pertemanan yang biasa sampai pada istilah pacaran. Pacaran lebih dekat daripada
sekedar teman dan untuk menunjukkan kasih sayang mereka kepada seseorang yang dianggap cocok,sesuai dengan kepribadian mereka. Tukiran, 2010: 251
Jenis perilaku seksual yang sering dilakukan remaja dalam berpacaran biasanya bertahap mulai dari timbulnya perasaan saling tertarik, lalu diikuti
kencan, bercumbu dan kahirnya melakukan hubungan seksual. Pada umumnya perilaku seksual, sebagaiamana didefinisikan para pakar, mencakup berciuman
baik cium pipi atau cium bibir, berpegangan tangan dengan lawan jenis, onani