Menurut Arikunto 2006 dalam Wawan, dkk 2011, kriteria tingkat pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang
bersifat kualitatif, yaitu: 1.
Kategori baik jika hasil presentase 76-100 2.
Kategori cukup jika hasil presentase 56-75 3.
Kategori kurang jika hasil presentase 56
2.1.4.5 Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari pengalaman orang
lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu
terwujud dalam suatu tindakan nyata Notoatmodjo, 2014: 79-80. Pengukuran sikap dalam skala
Likert
digolongkan menjadi lima poin yaitu, sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Wawan, 2011: 40
2.1.4.6 Dukungan Keluarga
Keluarga merupan unit masyarakat terkecil yang membentuk perilaku- perilaku masyarakat, oleh sebab itu untuk mencapai perilaku masyarakat yang
sehat harus dimulai dari keluarga. Dalam hal ini peran orang tua merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan dan merupakan peletak dasar perilaku
terutama perilaku kesehatan bagi anak-anak mereka Notoatmodjo, 2012: 44. Dukungan yang tersedia bagi seseorang melalui interaksi dengan orang
lain disekitarnya, seperti keluarga, akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan orang tersebut. Seseorang yang mendapatkan dukungan sosial akan
lebih merasa nyaman, dipedulikan, dihargai, dibantu, dan diterima pada suatu kelompok. Dengan adanya dukungan tersebut maka dapat menciptakan respon
yang positif terhadap kesehatan seseorang. Eunike R., 2005:80
2.1.4.7 Peran Teman Sebaya
Kelompok sebaya atau kelompok masyarakat memberi pengaruh kepada individu. Ada kecenderungan bahwa seorang individu berusaha untuk sama
dengan teman sekelompoknya Ajzen menyebutnya dengan normative belief. Seorang anak nakal yang bersekolah dan berteman dengan anak-anak santri
kemungkinan akan berubah menjadi tidak nakal. Wawan, 2011: 46
2.1.4.8 Aksesibilitas Informasi
Berdasarkan kecenderungan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, seseorang dengan yang daerah tinggalnya lebih dekat akan memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Sedangkan, bagi seseorang yang tempat tinggalnya jauh maka akses untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan kecil. Burhan, 2013: 35
Cara untuk memperoleh pelayanan kesehatan yaitu dengan menggunakan transportasi. Transportasi yang digunakan dapat berupa trasportasi umum seperti
bus, dan taksi. Sedangkan, untuk kendaraan pribadi dapat berupa mobil pribadi. Selain itu, yang termasuk ke dalam aksesibilitas ini adalah waktu atau jarak
tempuh ke pelayanan kesehatan terdekat Peltzer K, et all, 2007: 59.
2.1.4.9 Kontak Responden dengan Lokalisasi
Menurut Retnowati 2007, faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan, dapat merupakan faktor yang kondusif bagi anakremaja untuk
berperilaku tidak wajar. Faktor kutub masyarakat ini dapat dibagi dalam 2 bagian,