dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial- emosional.
2.2.1. Proses Biologis biological processes
Proses ini mencakup perubahan-perubahan dalam hakikat fisik individu. Perkembangan fisik, yang dimaksud adalah perubahan-perubahan pada tubuh,
otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik Papalia dan Olds, 2011. Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada masa remaja. Kematangan
seksual terjadi seiring perkembangan karakteristik seksual primer dan sekunder. Terdapat banyak variasi pada masa perubahan fisik yang dihubungkan dengan
pubertas antara lawan jenis dan sesama jenis. Pada remaja sangat sensitif terhadap perubahan fisik yang akan membuat mereka berbeda dari kelompok
Perry Potter, 2009. Anak perempuan umumnya lebih dulu mengalami perubahan fisik dibandingkan anak laki-laki, yaitu sekitar dua tahun lebih awal
santrock,2003. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan
sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh badan menjadi semakin
panjang dan tinggi. Selanjutnya, mulai berfungsinya alat‐alat reproduksi ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki‐laki dan tanda‐tanda seksual
sekunder yang tumbuh Santrock,2003.
2.2.2. Proses Kognitif
Berdasarkan teori perkembangan piaget, kemampuan kognitif remaja berada pada tahap formal operational. Remaja harus mampu mempertimbangakan
Universitas Sumatera Utara
semua kemungkinan untuk menyelesaikan masalah dan mempertanggungjawabkannya. Remaja memperoleh kemampuan memperkirakan
suatu kemungkinan, mengurutkannya, memecahkan masalah dan mengambil kepurusan secara logis. Mereka bisa berpikir secara abstrak dan dapat mengatasi
hipotesis. Di saat seperti ini, remaja akan mengalami kemajuan proses berpikir yang sebelumnya masih bersifat fisikkonkret menjadi bersifat abstrak Perry
Potter,2009. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk
menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam Kusmiran,2011. Berkaitan dengan perkembangan kognitif,
umumnya remaja menampilkan tingkah laku sebagai berikut : a.
Kritis segala sesuatu harus rasional dan jelas, sehingga remaja cenderung
mempertanyakan kembali aturan-aturan yang diterimanya b.
Rasa ingin tahu Perkembangan intelektual pada remaja merangsang adanya kebutuhan
kegelisahan akan sesuatu yang harus diketahui dipecahkan c.
Jalan pikiran egosentris Berkaitan dengan menentang pendapat yang berbeda. Cara berpikir kritis
dan egosentris, menyebabkan remaja cenderung sulit menerima pola pikir yang berbeda dengan pola pikirnya
Universitas Sumatera Utara
d. Imagery audience
Remaja merasa selalu diperhatikan atau menjadi pusat perhatian orang lain menyebabkan remaja sangat terpengaruh oleh penampilan fisiknya dan
dapat mempengaruhi konsep dirinya e.
Personal fables Remaja merasa dirinya sangat unik dan berbeda dengan orang lain.
Tercapainya tahap perkembangan ini ditandai dengan individu mampu : a.
Berpikir secara kontra faktual contra-factual, artinya ia menyadari bahwa realitas dan pikiran tentang realitas bisa berbeda, juga bisa
memaknai suatu realitas sesuai kehendaknya. b.
Realitas adalah kondisi nyatanya objektif sedangkan pikiran tentang realitasnya adalah kondisi subjektif persepsi.
2.2.3. Proses Sosial-Emosi