Pengetahuan dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh teman, berita dari internet, obrolan di chat room ruang diskusi, dan hasil dari mesin
pencarian, hal ini sesuai dengan pendapat Lukman 2007 bahwa informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang, meskipun seseorang memiliki
pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya televisi, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang. Hal ini sesuai dengan hasil peneliti bahwa mayoritas remaja 82 responden 94,3 menjawab benar tentang FB yaitu FB
merupakan salah satu media yang mempermudah menjalin interaksi sosial terhadap orang lain dan keluarga. Hal ini sejalan dengan penelitian Niranti 2013
dan Kapang 2009 bahwa FB sangat berguna untuk media komunikasi jarak jauh yang ampuh karena tidak harus bertemu muka kita dapat berkomunikasi dengan
orang lain yang kita inginkan dan situs jejaring sosial yang memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi dengan orang lain.
5.2.1.2. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 87 responden terdapat 74 responden 85,1 memiliki sikap yang positif dan 13
responden 14,9 memiliki sikap yang negatif dalam mengggunakan FB. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. Sikap
Universitas Sumatera Utara
merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek Notoatmodjo, 2012. Faktor yang
mempengaruhi pembentukan sikap antara lain, pengalaman pribadi, kebudayaan,
orang lain yang dianggap penting, dan media massa.
Menurut Rahayuningsih 2008, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional. Dari
persentase diatas sikap responden baik dalam memahami bahwa penggunaan sosial media ini hanya digunakan untuk menambah teman, mengekspresikan diri
dan menyalurkan potensi, memberikan informasi dan media yang memudahkan komunikasi jarak jauh. Hal ini sesuai dengan penelitian juditha 2010 bahwa
perilaku remaja dalam memanfaatkan FB dapat terwujud dalam bentuk menambah teman, memperoleh informasi, menambah pengetahuan, serta
menghibur. Dapat dilihat juga dari hasil penelitian bahwa sebagian besar remaja 37
responden 42,5 menjawab sangat setuju mengenai sikap menggunakan FB secara berlebihan akan mengakibatkan hal yang buruk bagi remaja, oleh karena
itu hal ini dapat diasumsikan bahwa mayoritas dari remaja memiliki sikap yang positif, karena remaja mampu memahami dampak atau efek yang ditimbulkan FB
jika digunakan secara berlebihan.
5.2.1.3. Tindakan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas remaja dari 87 responden terdapat 75 responden 86,2 memiliki tindakan baik dan 12
responden 13,8 memiliki tindakan yang tidak baik dalam menggunakan FB.
Universitas Sumatera Utara
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain
Notoatmodjo, 2012. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2012 bahwa
pengetahuan yang baik akan menghasilkan suatu tindakan yang baik pula, walaupun masih ada sebagian kecil responden memiliki tindakan yang tidak baik.
Hal ini mungkin disebabkan oleh karena kurang optimalnya remaja dalam mengaplikasikan pengetahuan dan sikap yang dimilikinya dalam bentuk tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas remaja 66 responden 74,9 menjawab tidak pernah mengenai tindakan bertemu langsung dengan
orang yang baru dikenalnya melalui FB, hal ini dapat diasumsikan bahwa mayoritas dari remaja memiliki tindakan yang positif, karena remaja memahami
dampak negatif yang akan ditimbulkan FB. Berdasarkan hasil penelitian untuk tindakan 24 responden 27,6
menjawab sering memberikan komentar dan balasan terhadap teman-teman sesama pengguna FB, hal ini menunjukkan bahwa remaja cenderung mencoba
melakukan segala kegiatan untuk menunjukkan eksistensi dirinya dalam berinteraksi dengan orang lain. Ini merupakan perwujudan dari pemenuhan tugas-
tugas perkembangan remaja dalam pemanfaatan FB.
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.4. Perilaku