106
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis cerita pendek siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi
Brainwriting dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa Kelas X SMA Negeri 1
Banguntapan Bantul. Ini dapat dibuktikan melihat hasil analisis uji-t data nilai tes akhir antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dengan
t sebesar 2,074 dan df 62 serta P sebesar 0,042. Nilai P lebih kecil dari 0,05 P 0,05 = signifikan.
2. Pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Brainwriting lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran menulis cerpen
yang menggunakan strategi Double Entey Journal pada siswa Kelas X SMA Negeri
1 Banguntapan Bantul. Kedua kelompok eksperimen sama-sama mengalami peningkatan keterampilan menulis cerpen, akan tetapi kelompok eksperimen
1 mengalami peningkatan yang lebih tinggi. Nilai rata-rata kelompok eksperimen 1 mengalami peningkatan sebesar 7,8125, sedangkan kelompok
eksperimen 2 mengalami peningkatan sebesar 6,09375. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Brainwriting
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis cerpen yang
menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa Kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul.
3. Pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Brainwriting lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran menulis cerpen
yang menggunakan strategi Double Entey Journal pada siswa Kelas X SMA Negeri
1 Banguntapan Bantul karena siswa yang menggunakan strategi Brainwriting memungkinkan untuk berbagi ide antar teman dalam satu kelompok sehingga
ide yang didapat lebih viariatif. Dengan adanya interaksi antar teman dalam mengumpulkan ide, siswa menjadi lebih rileks dan antusias sehingga dapat
memunculkan ie-ide baru. Lain halnya dengan strategi Double Entry Journal yang hanya mengumpulkan ide secara individu sehingga ide yang didapat
menjadi terbatas.
B. Implikasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerpen dengan strategi Brainwriting lebih efektif digunakan daripada pembelajaran menulis
cerpen menggunakan strategi Double Entry Journal. Secara praktis, hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan strategi Brainwriting dalam
pembelajaran menulis cerpen lebih efektif dibandingkan pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi Double Entry Journal, sehingga guru SMA dapat
menggunakan strategi ini dalam pembelajaran menulis cerpen untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa.