kreatifitas tersebut akan muncul dan dengan pembuatan peta konsepkerangka karangan akan membuat kreatifitas siswa menjadi terbatasi; 3 cerita yang ditulis
menjadi lebih sistematis dan memiliki kejelasan cerita karena adanya ideinformasi yang ditulis pada kolom sebelah kiri dan pengolahan ideinformasi di kolom sebelah
kanan. Persamaan strategi Brainwriting dengan strategi Double Entry Journal ialah: 1 keduanya tepat diterapkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek; 2 memiliki
langkah-langkah yang jelas untuk mengembangkan ide dari tema yang telah diberikan; 3 sama-sama digunakan untuk mengembangkan ide dengan tujuan menciptakan
sebuah karangan cerita pendek. Hubungan strategi Brainwriting dan strategi Double Entry Journal dengan
keterampilan menulis cerpen ialah dengan memodifikasi sesuai kebutuhan, kedua strategi tersebut dapat digunakan dalam pencarian ide untuk menulis cerpen. Kedua
strategi pembelajaran yang telah dijelaskan di atas masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Berawal dari latar belakang inilah penelitian untuk
membandingkan keefektifan kedua strategi tersebut perlu dilakukan. Melalui penelitian ini, perbedaan kemampuan menulis cerita pendek antara siswa yang diajar
menggunakan strategi Brainwriting dengan siswa yang diajar menggunakan strategi Double Entry Journal akan ditemukan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, masalah yang dapat diidentifikasi ialah sebagai berikut.
1. Siswa berpikir bahwa belajar bahasa Indonesia terutama menulis atau mengarang
sebuah cerita adalah kegiatan yang membosankan dan sulit untuk dilakukan. Selain itu, cara mengajar guru yang monoton dan kurang bervariasi juga
menyebabkan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran menjadi rendah. 2.
Pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
3. Siswa masih sulit untuk menemukan ide dalam menulis cerita pendek. 4. Kurangnya pengetahuan siswa menjadi kendala dalam pembelajaran menulis
cerita pendek, seperti kesulitan memilih tema, kesulitan struktural dan penyelarasan isi, kesulitan memulai menulis, serta kesulitan mengakhiri
tulisannya. 5. Belum diketahui perbedaan kemampuan menulis cerpen menggunakan strategi
Brainwriting dan dengan menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul.
6. Perlunya uji komparasi keefektifan untuk mengetahui strategi yang kebih efektif antara pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan strategi Brainwriting
dengan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul.
C. Batasan Masalah
Pembatasan dilakukan agar penelitian menjadi lebih terfokus, mendalam, dan terarah. Disamping itu mengingat keterbatasan waktu dan tenaga, perlu adanya
batasan masalah. Adapun masalah yang dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Uji perbedaan antara keterampilan menulis cerita pendek siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Brainwriting dan keterampilan menuliscerpen
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Double Entry Journal. 2. Uji komparasi antara efektivitas pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan
strategi Brainwriting dan efektivitas pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi Double Entry Journal.
D. Rumusan Masalah