Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel di atas, hasil Sig. 2-tailed skor pretes dan postes kelompok eksperimen 2 yaitu 0,000. Nilai Sig. 2-tailed pada perhitungan tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05. Jadi, skor pretes dan postes kelompok eksperimen 2 juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam keterampilan menulis cerpen sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan setelah analisis data menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji-t tersebut kemudian diketahui pengujian hipotesis sebagai berikut. a. Hipotesis pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini a dalah “ Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis cerita pendek siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Brainwriting dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Double Entry Journal. ” Hipotesis tersebut adalah Ha Hipotesis Kerja. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mengubah Ha menjadi Ho Hipotesis Nihil. Bunyi Ho pertama yaitu “ Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis cerita pendek siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Brainwriting dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Double Entry Journal. ” Perbedaan keterampilan menulis cerpen antara kelompok yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Brainwriting dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Double Entry Journal dapat dilihat dengan mencari perbedaan nilai tes akhir kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Rangkuman data hasil uji-t tes akhir keterampilan menulis cerpen kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 19. Hasil analisis uji-t data nilai tes akhir antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dengan bantuan program komputer SPSS versi 22.0 diperoleh t sebesar 2,074 dengan df 62 dan P sebesar 0,042. Nilai P lebih kecil dari 0,05 P 0,05 = signifikan. Berdasarkan perhitungan uji-t tersebut, dapat diketahui hasil pengujian hipotesis sebagai berikut. Ho: hipotesis nihil, yaitu Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Brainwriting dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul ditolak. Ha: hipotesis alternatif, yaitu Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi Brainwriting dan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul diterima. b. Hipotesis kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “ Pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Brainwriting lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis cerita pendek yang menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul .” Hipotesis tersebut adalah Ha Hipotesis Kerja. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mengubah Ha menjadi Ho Hipotesis Nihil. Bunyi Ho dalam hipotesis ini yaitu “ Pembelajaran menulis cerita pendek yang menggunakan strategi Brainwriting tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis teks berita yang menggunakan strategi Double Entry Journal .” Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan uji-t. Keefektifan keterampilan menulis cerpen antara kelompok yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Brainwriting dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Double Entry Journal dapat dilihat dengan mencari perbedaan nilai tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Rangkuman data hasil uji- t berhubungan keterampilan menulis teks berita kelompok eksperimen 1 dapat dilihat pada tabel 20 dan kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 21. Selain menggunakan uji-t untuk mengukur keefektifan keterampilan menulis cerpen antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, digunakan pula hasil perhitungan gain score. Penghitungan gain score dilakukan untuk membuktikan analisis data dan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara strategi Brainwriting dan Strategi Double Entry Journal dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Sewon. Berikut rangkuman hasil perhitungan gain score. Tabel 19: Hasil Perhitungan Gain Score Data G Keterangan Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 – Hasil Tes Awal Kelompok Eksperimen 1 7,8125 Gain score eksperimen 1 gain score eksperimen Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen 2 – Hasil Tes Awal Kelompok Eksperimen 2 6,5625 Hasil perhitungan gain score selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui gain score kelompok eksperimen 1 lebih besar dibandingkan dengan gain score kelompok eksperimen 2. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa strategi Brainwriting lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Hasil analisis uji-t data nilai tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen 1 dengan bantuan program komputer SPSS versi 22.0 diperoleh t sebesar -8,623 dengan df 31 dan P sebesar 0,000. Nilai P lebih kecil dari 0,05 P 0,05 = signifikan. Berdasarkan perhitungan uji-t tersebut, dapat diketahui hasil pengujian hipotesis sebagai berikut. Ho: Pembelajaran menulis cerpen menggunakan startegi Brainwriting tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Double Entry Journalpada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul ditolak. Ha: Pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Brainwriting lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul diterima.

D. Pembahasan Hasil Penelitian