74 Untuk mengetahui signifikansi sumbangan praktik kerja industri
terhadap kematangan vokasional dapat diketahui melalui uji t dapat diketahui melalui uji t. Hipotesis alternatif H
a
penelitian ini adalah terdapat kontribusi positif antara pengalaman praktik kerja industri terhadap
kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta. Sedangkan hipotesis nol H
o
adalah kebalikannya, yaitu tidak terdapat kontribusi positif antara pengalaman praktik kerja industri terhadap kematangan vokasional
siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta. Selanjutnya akan dilakukan uji signifikansi sumbangan variabel pengalaman praktik kerja industri terhadap
kematangan vokasional. Melalui output analisis regresi nampak bahwa besaran regresi kedua variabel ditunjukkan oleh harga t
hitung
= 6,111 t
tabel
1,673 sehingga H
o
ditolak, sedemikian pula dengan taraf kesalahan p = 0,000 0,05. Hal ini berarti terdapat kontribusi positif dan signifikan pada
taraf 0,05 antara pengalaman praktik kerja industri terhadap Kematangan Vokasional.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Kematangan vokasional merupakan salah satu tugas perkembangan yang pasti akan dilalui oleh setiap individu. Kematangan vokasional disini
adalah kesiapan menyelesaikan tugas perkembangan vokasional, sehingga seorang siswa dituntut harus dapat menyiapkan sedini mungkin tentang
kematangan vokasionalnya. Hal ini dapat didukung oleh citra diri dan pengalaman praktik kerja industri yang baik.
Pengujian hipotesis pertama menunjukkan terdapat kontribusi yang positif antara citra diri dan pengalaman praktik kerja industri terhadap
75 kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta. Hal ini
ditunjukkan dengan besaran regresi kedua variabel didapatkan harga Fhitung = 39,339 Ftable = 3,160 N=58, taraf signifikansi 5.
Berdasarkan hasil uji regresi ganda diperoleh Y = 13,464 + 0,332X1 + 0,692X2. Persamaan regresi diatas menunjukkan arah yang positif, dengan
demikian terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara citra dir dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kematangan vokasional siswa
kelas XII SM Piri 1 Yogyakarta. Jika semakin tinggi dan baik citra diri dan pengalaman praktik kerja industri siswa maka akan semakin baik pula
kematangan vokasional siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini memperkuat teori yang disampaikan oleh Overtreet Danang, 2007 bahwa
“faktor yang mempengaruhi kematangan vokasional dipengaruhi oleh faktor pribadi, faktor intelegensi, dan faktor situasi”. Citra diri merupakan faktor
pribadi, sedangkan pengalaman praktik kerja industri merupakan faktor intelegensi.
Hasil penelitian ini hampir sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Istikhomah Hidayati 2011 yang menyimpulkan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara kematangan vokasional dengan motivasi berwirausaha. Kematangan vokasional merupakan orientasi
terhadap pemilihan pekerjaan, baik bekerja dibidang ditekuninya disekolah maupun akan berwirausaha setelah lulus. Seperti dijelaskan oleh Super
Dharmastuty,1997 bahwa “ciri remaja yang telah mencapai kematangan vokasional adalah mempunyai rencana-rencana yang mantap tentang
pekerjaan”.
76 Pengujian hipotesis kedua menunjukkan terdapat kontribusi yang
positif antara citra diri terhadap kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan besaran regresi variabel
didapat harga t
hitung
= 2,940 t
table
= 1,673 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kontribusi atau sumbangan efektif citra diri terhadap kematangan
vokasional sebesar 15,50. Jika semakin baik dan tinggi nilai citra diri, maka semakin tinggi pula kematangan vokasional siswa dan sebaliknya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Danang 2007, yang menyimpulkan bahwa “ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara citra diri dengan kematangan vokasional dengan sumbangan efektif sebesar 21,97”.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Hurlock Danang, 2007 bahwa “citra diri merupakan salah satu aspek
afektif yang mempengaruhi pendekatan remaja dalam mempelajari dan memehami kondisi lingkungan di sekitarnyakarena bagaimana cara individu
memandang dirinya akan mempengaruhi seluruh perilakunya”. Senada dengan teori yang dikemukakan oleh Burns 1993 bahwa “Citra diri
menjadi bagian yang penting dalam diri seseorang karena citra diri merupakan bagian dari konsep diri yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik
maupun psikologis”. Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan terdapat kontribusi yang
positif antara pengalaman praktik kerja industrii terhadap kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan
dengan besaran regresi variabel didapat harga t
hitung
= 6,111 t
table
=
77 1,673 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kontribusi atau sumbangan
efektif pengalaman praktik kerja industri terhadap kematangan vokasional sebesar 41,94. Jika semakin baik dan tinggi pengalaman praktik kerja
industri siswa, maka semakin tinggi pula kematangan vokasional siswa dan sebaliknya.
Hasil penelitain ini mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Dalyono 2005, “pengalaman dapat mempengaruhi fisiologi perkembangan
individu yang merupakan salah satu prinsip perkembangan kesiapan readiness siswa Sekolah Menengah Kejuruan dalam mempersiapkan diri
memasuki dunia kerja”. Hasil penelitian ini juga hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Andy Akbar 2013 yang menyimpulkan
bahwa pengalaman praktik kerja industri berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja siswa. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Chaplin
2011, “pengalaman adalah pengetahuan atau keterampulan yang diperoleh dari praktik atau dari luar usaha belajar yang dilakukan siswa
yang diperoleh dari proses belajar mengajar disekolah. Pengalaman merupakan sesuatu yang telah dialami dan dirasakan dan mempunyai
pengaruh pada pemikiran dan perasaan”. Citra diri dan pengalaman praktik kerja industri memiliki andil yang
besar terhadap kematangan vokasional siswa. Oleh karena itu kepala sekolah diharapkan bekerja sama dengan pihak luar, misalnya instansi
pemerintah atau
perusahaan swasta
agar siswa
mendapatkan kesempatang melakukan kerja praktik magang, aktif mengadakan
kegiatan atau pelatihan yang berorientasi pada peningkatan citra diri dan kematangan vokasional misalnya melakukan pelatihan atau training dengan
78 mendatangkan trainer dari pihak industri, pembicara professional, atau
alumni SMK yang telah sukses dibidangnya. Para guru diharapkan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya untuk mengembangkan potensi-potensi dan keterampilan- keterampilan yang ada pada diri siswa. Program Praktik Kerja Industri
bertujuan agar kelak ketika siswa lulus dari sekolahakan membuat siswa tersebut dapat lebih siap dan percaya diri nantinya dalam bekerja dan lebih
aktifmencari peluang-peluang
kerja yang
terdapat diperusahaan-
perusahaan tempat siswa magang. Siswa diharapkan bias menilai persediaan mentalnya, bakatnya
dalam pekerjaan dan pelajaran, prestasi belajar, sifat-sifat pribadinya yang berhubungan dengan pelajaran dan pekerjaan, untuk menentukan segi-segi
kelemahan pada dirinya yang akan membawa kepada tidak atau berhasilnya dalam pelajaran dan pekerjaan untuk dapat dihindari dan
diperbaiki Yuda, 2013. Hal-hal tersebut dapat menjadi acuan siswa agar lebih yakin atas kemampuannya mengatasi masalah, lebih percaya diri dan
menumbuhkan motivasi. Kesemuanya untuk bekal seseorang mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan kesuksesan siswa ketika menghadapi
dunia kerja.
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan persepsi siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta yang ditunjukan dari hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian tentang
pengaruh citra diri dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kematangan vokasional siswa, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Citra diri siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta dikategorikan tinggi berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata mean data variable
citra diri sebesar 45,60. 2. Pengalaman praktik kerja industri siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta
dikategorikan tinggi berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata mean data variable pengalaman praktik kerja industri sebesar 50,74.
3. Kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta dikategorikan tinggi berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata
mean data variable kematangan vokasional sebesar 63,72. 4. Citra diri dan pengalaman praktik kerja industri berkontribusi positif dan
signifikan terhadap kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 yang dibuktikan dari hasil pengujian
hipotesis pertama dengan koefisien determinasi R
2
sebesar 0,574 yang artinya variabel citra diri dan pengalaman praktik kerja industri bersama-
sama berkontribusi positif terhadap kematangan vokasional sebesar 57,4 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Nilai F
hitung
=39.339 F
tabel
=3,160.