79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan persepsi siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta yang ditunjukan dari hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian tentang
pengaruh citra diri dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kematangan vokasional siswa, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Citra diri siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta dikategorikan tinggi berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata mean data variable
citra diri sebesar 45,60. 2. Pengalaman praktik kerja industri siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta
dikategorikan tinggi berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata mean data variable pengalaman praktik kerja industri sebesar 50,74.
3. Kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta dikategorikan tinggi berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata
mean data variable kematangan vokasional sebesar 63,72. 4. Citra diri dan pengalaman praktik kerja industri berkontribusi positif dan
signifikan terhadap kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 yang dibuktikan dari hasil pengujian
hipotesis pertama dengan koefisien determinasi R
2
sebesar 0,574 yang artinya variabel citra diri dan pengalaman praktik kerja industri bersama-
sama berkontribusi positif terhadap kematangan vokasional sebesar 57,4 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Nilai F
hitung
=39.339 F
tabel
=3,160.
80 5. Citra diri berkontribusi positif dan signifikan terhadap kematangan vokasional
siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 dengan sumbangan efektif sebesar 15,50. Nilai t
hitung
=2,940 t
tabel
=1,673. 6. Pengalaman praktik kerja industri berkontribusi positif dan signifikan terhadap
kematangan vokasional siswa kelas XII SMK Piri 1 Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 dengan sumbangan efektif sebesar 41,94. Nilai
t
hitung
=6,111 t
tabel
=1,673.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini merupakan bukti ilmiah pentingnya citra diri dan pengalaman praktik kerja industri dalam meningkatkan kematangan vokasional
siswa. Citra diri dan pengalaman prakatik kerja industri berbanding lurus dengan kematangan vokasional, artinya peningkatan citra diri dan pengalaman praktik
kerja industri pada siswa akan diikuti dengan peningkatan kematangan vokasional siswa. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kematangan vokasional
siswa perlu ditingkatkan citra diri dan pengalaman praktik kerja industri siswa sebagai penunjang untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang matang
vokasionalnya dan siap kerja.
C. Keterbatasan Penelitian