Dimana: D = Depresiasi tahunan
P = Harga awal mesin L = Harga akhir mesin
n = Umur pakai mesin b.
Metode Persentase Tetap declining balance method Dalam metode persentase tetap, diasumsikan bahwa depresiasi biaya tahunan
merupakan persentase tetap dari book value BV pada permulaan tahun. Rasio depresiasi dalam setiap satu tahun terhadap BV pada permulaan tahun
adalah tetap pada seluruh umur aset, ditandai dengan R 0 R 1. Dalam metode ini R yang digunakan adalah:
Dimana : R = Rasio depresiasi
N = Umur depresiasi aset Untuk perhitungan depresiasi dan nilai BV digunakan rumus.
dk = B[1 – 1 – Rk] BVk = B1-Rk
Dimana : BV = Nilai buku pada akhir tahun k
B = Harga beli dari aset. R = Rasio Depresiasi
k = Tahun dk = Kumulatif depresiasi sepanjang tahun k
c. Metode Jumlah Digit sum of years digit
Pada metode ini depresiasi dibebankan lebih besar pada tahun-tahun pertama dan berangsur turun pada tahun ke-n dengan persamaan:
Dimana: DN = Depresiasi tahun ke-n
P = Harga awal mesin L = Harga akhir mesin
N = Akhir tahun perhitungan depresiasi n = Umur pakai mesin
d. Metode Sinking Fund the sinking fund method
Pada metode ini dana yang didepresiasikan pada tahun pertama lebih kecil pada tahun berikutnya. Perhitungan dilakukan dengan persamaan sebagai berikut:
D = P-LAF, i, n Dimana :
D = Depresiasi Tahunan P = Harga Awal Mesin
L = Harga Akhir Mesin
AF,i,n = Sinking Fund Factor I = Umur pakai mesin
4. Biaya Down Time
Down time adalah sejumlah waktu dimana suatu mesin tidak dapat dipergunakan, karena mesin tersebut dalam perawatan maupun perbaikan. Down
time mempunyai kecendrungan naik dari tahun ke tahun, karena menurunnya kondisi mesin sebagai akibat dari pertambahan masa pakai. Biaya down time
adalah biaya kerugian kerena suatu mesin tidak dapat dipergunakan
3.4. Teori Keputusan
12
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan permasalahan atau persoalan. Salah satu komponen terpenting dari proses
pembuatan keputusan ialah kegiatan pengumpulan informasi darimana suatu apreisasi mengenai situasi keputusan dapat dibuat.
Keputusan decision merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan decision making adalah proses
identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena
keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu
12
Supranto, Johannes.Teknik Pengambilan Keputusan.Jakarta:Rineka Cipta,1998.hal.2-3
perusahaan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilakukan
ditengah berbagai faktor yang terus berubah, ketidakpastian informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.
1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian
13
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan atau situasi ada kepastian.
Dengan perkataan lain dalam keadaan ada kepastian kita dapat meramalkan secara tepat atau eksak hasil dari setiap tindakan action.
2. Keputusan dalam keadaan ada resiko
Resiko terjadi kalau hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui dengan pasti akan tetapi diketahui nilai kemungkinan probabilitasnya.
3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambil keputusan kalau hasil kuputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan diputuskan belum
pernah terjadi sebelumnya. 4.
Keputusan dalam keadaan konflik Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih
saling bertentangan ada konflik dalam situasi konpetitif. Pengambil keputusan bisa juga berarti pemain player dalam suatu permainan game.
3.4.1. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian
14
13
Ibid.hal. 11
Pengambilan keputusan di dalam lingkungan atau situasi dimana probabilitas kejadian tak diketahui, disebut pengambilan keputusan dalam
keadaan tak ada kepastian uncertainty. Dalam suasana ketidakpastian tersebut, pihak pengambilan keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-
macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas suatu kondisi.
Pada pengambilan keputusan dengan kondisi tidak pasti terdapat hal-hal dimana, si-pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas; tidak dapat
membuat prediksi berapa besar probabilitas hasil; tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan,
belum pernah mengalami hal tersebut sebelumnya. Cara mereduksi ketidakpastian, riset atau penelitian; penggunaan probabilitas subyektif.
3.4.2. Kriteria Pengambilan Keputusan
Kriteria pengambilan keputusan adalah kriteria pengambilan keputusan dalam keadaan ketidakpastian yaitu diantaranya:
3.4.2.1. Kriteria Hurwicz
Kriteria Hurwicz diusulkan oleh Leonid Hurwicz, merupakan kriteria hasil kompromi antara kriteria maximin dan maximax. Hurwicz mengusulkan suatu
koefisien optimisme dengan simbol α sebagai ukuran tingkat optimisme pengambil keputusan dimana nilainya 0
≤ α ≤ 1 seperti nilai probabilitas.
14
Ibid.hal. 342
Kalau α = 0 berarti pengambil keputusan secara total pesimis.
Kalau α = 1 berarti pengambil keputusan secara total optimis.
Pemilihan alternatif dengan Kriteria Hurwicz dapat dihitung dengan rumus :Jika nilai payoff menandakan keuntungan atau pendapatan maka :
H = α x maximum payoff + 1-α minimum payoff Jika nilai payoff menandakan kerugian atau biaya yang dikeluarkan maka :
H = α x minimum payoff + 1-α maximum payoff Dimana :
H = Nilai Hurwicz α = coefficient of realism; dimana nilainya 0 ≤ α ≤ 1
Untuk Alternatif yang dipilih jika payoff menandakan keuntungan atau pendapatan maka yang dipilih adalah nilai Hurwicz terbesar sedangkan bila nilai
payoff menandakan kerugian atau biaya yang dikeluarkan maka alternatif yang dipilih adalah nilai Hurwicz terkecil.
3.4.2.2.Kriteria Maximax
Kriteria maximax berdasarkan pandangan yang sangat optimis sikap yang agresif, optimis mengenai hasil yang akan dicapai maksimum diantara yang
terbesar.