BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Di Indonesia, sektor pariwisata merupakan salah satu andalan pemasukan devisa, penyedia lapangan kerja dan penggerak pada perekonomian disekitar
objek wisata. Karena itu komponen bangsa harus turut mendukung kemajuan sektor pariwisata, baik menyangkut tata kelola kebijakannya maupun
pengembangan potensi dan pelestarian objek wisatanya. Meskipun sudah memiliki Bali sebagai salah satu objek wisata yang sangat terkenal, saat ini
Indonesia sedang berusaha untuk mengembangkan dan mempromosikan objek- objek wisata di provinsi lain ke dunia internasional. Sebagai layaknya komoditi
lain, yang dapat menghasilkan devisa dan memperbaiki neraca pembayaran hutang luar negeri.
Pariwisata dapat dikategorikan sebagai komoditi ekspor. Pariwisata dapat mendatangkan keuntungan bagi Indonesia. Indonesia bisa mendapat pemasukan
yang luar biasa dari sektor pariwisata jika dikelola dengan baik dan benar. Salah satu provinsi yang mempunyai potensi pariwisata yang menjanjikan adalah
Provinsi Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Kota medan di kenal sebagai kota terbesar ke-4 terbesar di Indonesia yang di huni oleh masyarakat
dari berbagai suku, agama, bahasa yang hidup berdampingan. Kota Medan juga memiliki banyak objek wisata, salah satunya adalah
museum yang sangat diminati oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan
Universitas Sumatera Utara
lokal yang terletak di jantung kota Medan. Berbagai objek wisata menarik terdapat di kota ini, salah satunya adalah Rahmat International Wildlife Museum
Gallery. Rahmat International Wildlife Museum Gallery adalah museum yang istimewa. Didirikan pada tahun 1999 oleh seorang pemburu profesional
dan seorang pecinta alam, Rahmat Shah, sampai sekarang museum ini memiliki koleksi kurang lebih 1000 species satwa dengan jumlah kurang lebih 3000 satwa
yang diawetkan yang berasal dari berbagai negara. Koleksi ini mayoritas didapatkan oleh Rahmat Shah dari perburuan legal dengan konsep “Konservasi
dengan Pemanfaatan” yang telah dilakukan bertahun-tahun di berbagai belahan dunia. Selain itu, koleksi di museum ini juga didapat dari pemberian dan
sumbangan dari berbagai kalangan, satwa yang mati di kebun binatang atau taman satwa, dan beberapa pembelian secara legal.
Demi menunjang kemajuan objek wisata Rahmat International Wildlife Museum Gallery, maka sangat dibutuhkan peran pemandu wisata yang
berkualitas untuk dapat memberikan penjelasan yang lebih lengkap dan terperinci segala sesuatunya yang berkaitan dengan objek wisata tersebut. Serta
berbagai kebijakan setiap tahunnya ditempuh agar lebih meningkatan mutu, pelayanan informasi, teknologi, komunikasi, sarana prasarana dan peningkatan
kualitas pemandu wisata dapat menjadi lebih baik. Berdasarkan sudut pandang tersebut, penulis tertarik mengurai secara mendetail mengenai segala hal yang
diperlukan untuk dapat menjadi seorang pemandu wisata. Oleh karena itu penulis memilih judul kertas karya “Peranan Pemandu Wisata Lokal Sebagai
Universitas Sumatera Utara
Penunjang Kualitas Pelayanan Pada Objek Wisata Rahmat International Wildlife Museum Gallery Di Kota Medan”.
1.2 Pembatasan Permasalahan