Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen

47 aspek keterampilan dikembangkan dari panduan penilaian unjuk kerja Kurikulum 2013 SMK dengan megacu pada silabus mata pelajaran. Kisi-kisi instrumen lembar observasi pada lampiran 2 dan 3.

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012: 173. Untuk menguji validitas instrumen tersebut dilakukan pengujian validitas berupa validitas konstruk dan validitas isi. Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli expert judgement dengan bantuan kisi-kisi instrumen atau matriks pengembangan instrumen Sugiyono, 2012: 177-183. Pendapat ahli merupakan metode analisis yang meminta pendapat para ahli tentang instrumen yang telah disusun. Mungkin para ahli akan memberikan keputusan bahwa instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total Sugiyono, 2012: 177. Para ahli yang dimaksud dalam analisis ini adalah dosen dari jurusan pendidikan teknik elektro Universitas Negeri Yogyakarta. Validitas isi dilakukan dengan melakukan analisis butir soal pada soal tes. Analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap butir soal. Selain itu analisis butir soal juga digunakan agar dapat membedakan 48 siswa yang benar – benar mempersiapkan diri menghadapi tes dan tidak. Analisis butir meliput tingkat kesulitan dan daya beda. Tingkat kesulitan merupakan proporsi siswa yang menjawab benar terhadap suatu butir soal. Sedangkan untuk menunjukan tingkat kesulitan tes dinamakan indeks kesulitan. Berikut merupakan rumus tingkat kesukaran. p = ∑ � � p = tingkat kesulitan butir ∑ � = jumlah peserta tes menjawab benar N = jumlah seluruh peserta tes Eko Putro Widoyoko, 2014:132 Daya beda merupakan indeks yang menunjukan tingkat kemampuan butir soal membedakan antara peserta tes yang pandai kelompok atas dengan peserta tes yang kurang pandai kelompok bawah. Rumus indeks daya beda adalah sebagai berikut. D = � − � � D = daya beda � = jumlah jawaban benar kelompok atas � = jumlah jawaban benar kelompok bawah N = jumlah seluruh peserta tes Eko Putro Widoyoko, 2014:136 Kriteria yang digunakan untuk menentukan indeks daya beda dan kualitas butir soal adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hubungan antara Daya Beda dengan Kualitas Butir Soal Daya Beda Kualitas Butir Soal 0,41 – 1,00 Sangat baik, dapat digunakan 0,31 – 0,40 Cukup baik, dapat digunakan dengan revisi 0,21 – 0,30 Kurang baik, perlu pembahasan dan revisi 0,00 – 0,20 Tidak baik, dibuang atau diganti 49

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat konsistenitas suatu instrumen. Dengan arti instrumen tersebut akan memberikan kesamaan data dalam waktu pengambilan yang berbeda. Untuk menguji instrumen yang digunakan, dilakukan dengan cara internal consistency. Internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono, 2012: 185. Instrumen test merupakan instrumen yang memiliki data diskrit yaitu satu 1 atau nol 0. Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah diberi nilai nol. Sehingga rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen ini adalah K-R 20. = � � − � − ∑ � r 11 = Reliabilitas instrumen p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah n = Banyaknya item S = Standar deviasi Suharsimi Arikunto, 2013:115 Harga standar deviasi S diperoleh dengan rumus : � = ∑ � − ∑ � � � ∑X = Jumlah skor total N = Jumlah responden Suharsimi Arikunto, 2013:112 Instrumen lembar observasi memiliki skor non diskrit yang nilainya bukan nol atau satu melainkan bersifat gradual dari skor tinggi hingga skor rendah. 50 Untuk menilai reliabilitas instrumen tersebut digunakan rumus Alpha Cronbach. Rumusnya adalah sebagai berikut = � � − − ∑ σi σ r = Koefisien reliabilitas yang dicari k = Jumlah butir pernyataan σi 2 = Jumlah varians butir-butir pernyataan σ 2 = Varians total Suharsimi Arikunto, 2013: 122 Untuk menginterprestasikan tingkat keterandalan dari instrumen yang digunakan patokan sebagai berikut: Tabel 5. Interprestasi Keterandalan Instrumen Penelitian No Besarnya Tingkat Realibilitas 1 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel 2 0,60 – 0,80 Reliabel 3 0,40 – 0,60 Cukup Reliabel 4 0,20 – 0,40 Agak Reliabel 5 0,00 – 0,20 Kurang Reliabel Triton Prawira Budi, 2006:248

H. Teknik Analisis Data