2.1.2 Data Tersensor
Perbedaan antara analisis survival dengan analisis statistik lainnya adalah adanya
data tersensor. Data tersensor adalah data tercatat saat adanya informasi tentang waktu survival individual, tetapi tidak tahu persis waktu survival yang sebenarnya
Kleinbaum Klein, 2011: 5-6. Menurut Catala, Orcau, Millet, Olal la, Mondragon, dan Cayla 2011 ada 3 alasan terjadinya data tersensor :
1. Seseorang tidak mengalami suatu peristiwa dari awal pencatatan sampai akhir pencatatan.
2. Sesorang hilang tanpa ada alasan ketika pencatatan sampai akhir pencatatan. 3. Seseorang tercatat keluar dari penelitian karena kematian atau beberapa alasan lain
seperti reaksi obat yang merugikan objek. Sedangkan menurut Pyke Thompson 1986 data dikatakan tersensor jika
pengamatan waktu survival hanya sebagian, tidak sampai failure event. Penyebab terjadinya data tersensor antara lain:
1. Loss to follow up, terjadi bila obyek pindah, meninggal atau menolak untuk berpartisipasi.
2. Drop out, terjadi bila perlakuan dihentikan karena alasan tertentu. 3. Termination, terjadi bila masa penelitian berakhir sementara obyek yang
diobservasi belum mencapai failure event. Jenis-Jenis penyensoran Yasril, 2009 yaitu Sensor kanan dan Sensor kiri.
Dikatakan tersensor sebelah kanan right censored apabila subyek yang diteliti keluar dari penelitian atau penelitian berhenti sebelum kegagalan terjadi. Dikatakan
Universitas Sumatera Utara
tersensor sebelah kiri left censored apabila kegagalan berlangsung lebih cepat atau tidak normal, sebagai contoh lepasnya atribut pekerja secara tidak wajar.
Menurut Kontz dan Johnson, 1982, Jenis penyensor terdiri dari: 1. Penyensoran Jenis I
Pada penyensoran jenis I sebelah kanan, penelitian diakhiri apabila waktu pengamatan yang ditentukan tercapai. Jika waktu pengamatan sama untuk semua
unit maka dikatakan penyensoran tunggal. Jika waktu pengamatan untuk setiap unit berbeda maka dikatakan penyensoran ganda. Pada penyensoran jenis I sebelah
kiri, pengamatan dilakukan jika telah melampaui awal waktu yang ditentukan. Karakteristik penyensoran jenis I adalah bahwa kegagalan adalah acak.
2. Penyensoran Jenis II Pada penyensoran jenis II, pengamatan diakhiri setelah sejumlah kegagalan yang
telah ditetapkan, atau dapat dikatakan banyaknya kegagalan adalah tetap dan waktu pengamatan adalah acak. Dengan penyensoran sebelah kanan jenis II,
penelitian diakhiri pada waktu kegagalan berturut ke-k dari n sampel k n, dan untuk penyensoran jenis II sebelah kiri, titik awal penelitian dilakukan saat
waktu kegagalan terurut q q n. 3. Penyensoran Maju Progressive Censoring
Pada penyensoran maju, suatu jumlah yang ditentukan dari unit-unit bertahan dikeluarkan dari penelitian berdasarkan kejadian dari tiap kegagalan terurut.Secara
konseptual, hal ini sama dengan suatu praktek yang dikenal sebagai sudden-death
Universitas Sumatera Utara
testing, dimana tes secara bersamaan memuat beberapa pengetesan dan apabila terjadi kegagalan pertama, maka seluruh pengetesan dianggap gagal
Jika penyensoran yang umum digunakan pada analisis survival adalah penyensoran sebelah kanan baik penyensoran jenis I maupun penyensoran jenis II.
Pada penelitian ini jenis yang digunakan ialah right-concored dengan tipe I, yaitu ketika waktu survival ketahanan tubuh objek tidak lengkap pada masa follow-
up, dan ketika penelitian berakhir objek masih bertahan atau objek hilang pada masa follow-up atau dikeluarkan dari penelitian.
2.1.3 Fungsi Survival, Fungsi densitas, Fungsi hazard