pelayanan kesehatan berusaha memberikan pelayanan menyeluruh di bidang kesehatan secara cermat dan tepat. Dengan didukung tenaga medis yang profesional
dan berkompeten di bidangnya, serta sarana dan prasarana yang modern dan lengkap dengan tarif yang terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Dengan memegang
teguh pada prinsip sosial, Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara secara terus menerus meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada
masyarakat dari seluruh golongan, agama dan kepercayaan, serta etnis, dan aktif berperan serta membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
4.1.3 Visi Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Menjadikan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara sebagai
pilihan masyarakat di Sumatera Utara.
4.1.4 Misi Rumah Sakit Muhammadiyah Medan
a. Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara memberikan pelayanan
secara profesional, islami, dan bermutu. b.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara memberikan pelayanan
rujukan yang bermutu, untuk wilayah Sumatera Utara dengn unggulan di bidang
kandungan dan anak serta kegawat daruratan media. c.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kaderisasi Muhammadiyah di bidang kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Pelayanan Medis Rumah Sakit ini dilengkapi berbagai prasarana yang terdiri dari kamar
bersalin, kamar operasi, Intensive Care Unit ICU, klinik umum, klinik spesialis, klinik gigi, klinik spesialis anak, klinik penyakit dalam, klinik obgyn, kamar bersalin.
Klinik umum dilayani dokter umum yang melayani pasien rawat jalan non emergensi dan pemeriksaan kesehatan dari perusahaan. Klinik spesialis melayani yang berkaitan
dengan penyakit THT, anak, gigi, penyakit dalam, bedah umumkhusus, dan
kebidanan.
4.1.6 Pelayanan Penunjang Medis Rumah sakit ini memiliki pelayanan penunjang medis seperti laboratorium,
farmasi, rekam medis, BPH. Laboratorium buka selama 24 jam. Pemeriksaan di
laboratorium dapat dilakukan dengandarurat dan bukan darurat.
4.1.7 Penunjang Umum Penunjang umum yang terdapat di rumah sakit ini terdiri dari administrasi,
jaringan komputer, telepon, sumber air, sumber listrik, pengolahan air limbah, intalasi
gizi dan dapur umum, kendaraan, dan asilitas umum lainnya.
4.2 Analisis Univariat Pada analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan masing-masing
variabel penderita demam berdarah secara deskriptif
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Lama Rawat Inap Penderita Gambaran umum lama rawat inap penderita demam berdarah dengue
berdistribusi normal dari tes Kolmogorov-Smirnov dengan p = 0,00. Didapatkan nilai mean 3 hari dan median 3 hari dengan standard deviasi 2. Lama rawat inap terpendek
ialah 0 hari dan lama rawat terpanjang adalah 14 hari. Tabel 4.1 Ukuran Statistik Lama Rawat Inap Penderita Demam Berdarah
Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Ukuran statistic Nilai hari
Mean 3
Median 3
Standar Deviasi 2
Minimum Maksimum
14
4.2.2 Status Penderita DBD
Sedangkan untuk proporsi event dan sensor dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Status Penderita Demam Berdarah Dengue di
Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Status Pasien N
Sensor 102
60 Event
68 40
Dilihat dari tabel di atas, dari 170 penderita DBD diperoleh sensor pasien yang belum sembuh sampai pengamatan selesai sebanyak 102 orang 60.
Sedangkan yang mengalami event pasien yang sembuh sebelum pengamatan selesai
adalah sebanyak 68 orang 40.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Umur Karakteristik umur penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit
Muhammadiyah tahun 2011 adalah: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Umur Penderita Demam Berdarah Dengue di
Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Umur Penderita tahun N
15 69
40,6 ≥ 15
101 59,4
Penderita DBD yang datang berobat ke Rumah Sakit Muhammadiyah tahun 2011 sampai tahun 2013 yang diikutkan dalam penelitian berjumlah 170 orang. Umur
termuda 1 tahun dan yang tertua 75 tahun. Umur penderita dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 tahun dan
≥ 15 tahun. Penderita terbanyak ≥ 15 tahun yaitu 101 orang 59,4 sedangkan 15 tahun yaitu 69 orang 40,4.
4.2.4 Jenis Kelamin Karakteristik jenis kelamin penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit
Muhammadiyah tahun 2011 adalah: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Demam Berdarah
Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Jenis kelamin N
Perempuan 77
45,3
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki 93
54,7
Dari 170 data pasien demam berdarah dengue yang di rawat inap, dapat dilihat bahwa pasien yang paling banyak yaitu laki-laki sebanyak 93 orang 54,7 dan
sisanya perempuan yaitu 77 orang 45,3
4.2.5 Derajat Demam Berdarah Dengue Karakteristik derajat demam berdarah dengue penderita di Rumah Sakit
Muhammadiyah tahun 2011 adalah: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Demam Berdarah Dengue Penderita Demam
Berdarah Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Derajat demam berdarah dengue N
12 17
10 34
153 90
Salah satu penyebab lamanya pasien demam berdarah dengue di rumah sakit adalah derajat keparahan yang diketahui pada saat akhir diagnose. Derajat demam
berdarah dengue ada 4 tingkatan ada 4 tingkatan. Namun untuk analisis ini derajat Demam berdarah dengue dibagi menjadi 2 kelompok yaitu derajat ringan derajat 1
dan 2 sebanyak 17 orang 10, dan derajat berat derajat 3 4 sebanyak 153
orang 90.
4.2.6 Trombosit
Universitas Sumatera Utara
Karteristik trombosit penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit
Muhamadiyah tahun 2011 adalah: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Trombosit Penderita Demam Berdarah Dengue
di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Jumlah Trombosit mm³ N
≤ 100000 153
90 100000
17 10
Jumlah Trombosit penderita demam berdarah dengue pertama kali dibedakan menjadi 2 kelompok
≤ 100000mm³ sebanyak 153 orang 90. Dan jumlah trombosit 100000mm³ sebanyak 17 orang 10.
4.2.7 Hematokrit Karakteristik hematokrit penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit
Muhamadiyah tahun 2011 adalah: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hematokrit Penderita Demam Berdarah Dengue
di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Jumlah Hematokrit N
≤ 20 74
43,5 ˃ 20
96 56,5
Jumlah hematokrit pertama kali penderita demam berdarah dengue pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu jumlah hematokrit
≤ 20 sebanyak 74 orang dan jumlah hematokrit
˃ 20 sebanyak 96 orang 59,3.
Universitas Sumatera Utara
4.2.8 Kecepatan dirujuk ke rumah sakit
Tabel 4.8 Ukuran Statistik Kecepatan dirujuk ke rumah sakit Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Ukuran statistic Nilai hari
Mean 4
Median 4
Standar deviasi 2
Minimum 1
Maksimum 14
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pasien di rujuk ke Rumah Sakit Muhammadiyah setelah mengalami panas pada hari ke 4, dan median 4 hari, dengan
standar deviasi 2 hari. Pasien yang dirujuk ke rumah sakit paling lama telah mengalami panas selama 14 hari dan paling cepat setelah mengalami panas selama 1
hari.
4.3 Analisis Bivariat Pada analisis bivariat ingin diketahui hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen yaitu mengenai kecepatan kesembuhan penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah tahun 2011. Pada penelitian ini
digunakan Kaplan-Meier untuk mengetahui adanya perbedaan antara lama sembuh penderita untuk setiap variabel independen dengan derajat kemaknaan 0,05. Uji
Kaplan-Meier juga digunakan untuk mencari variabel kandidat untuk masuk ke analisis multivariat dengan ketentuan p 0,25. Pada analisis bivariat hanya
Universitas Sumatera Utara
digunakan data yang event saja. Berikut ini dipaparkan hasil analisis bivariat yang dapat dilihat pada tabel dan kurva dengan menggunakan metode Kaplan-Meier.
Tabel 4.9 Analisis Kaplan-Meier Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecepatan Kesembuhan Penderita Demam Berdarah Dengue di
Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Variabel P
Uji Log Rank Interval kepercayaan 95
Umur 15 tahun
[ �, ���: �, ���]
≥ 15 tahun 0,819
[ �, ���: �, ���]
Jenis Kelamin Perempuan
[ �, ���: �, ���]
Laki-laki 0,700
[ �, ���: �, ���]
Derajat DBD Derajat III dan IV
[ �, ���: �, ���]
Derajat I dan II 0,004
[ �, ���: �, ���]
Jumlah Trombosit ≤ 100000
[ �, ��� ∶ �, ���]
˃ 100000 0,598
[ �, �� ∶ �, ��]
Jumlah Hematokrit ˃ 20
[ �, ���: �, ���]
≤ 20 0,715
[ �, ��� ∶ �, ���]
Dari Tabel di atas, variabel yang signifikan berpengaruh terhadap lama sembuh penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah tahun
2011 berdasarkan uji Kaplan Meier adalah derajat demam berdarah dengue karena memiliki nilai memiliki nilai p 0,05 sehingga berpengaruh secara signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap lama sembuh penderita demam berdarah dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan tahun 2011-2013 sedangkan untuk umur, jenis kelamin,
trombosit, dan hematokrit mempunyai p 0,05 yang artinya variabel-variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap lama sembuh penderita
demam berdarah dengue. Nilai HR Hazard Ratio tidak bisa dilihat dengan menggunakan metode Kaplan-Meier. Untuk melihat berapa nilai HR tersebut maka
dipakai analisis bivariat regresi Cox. Hasil analisis bivariat regresi Cox dapat dilihat
pada tabel berikut Tabel 4.10 Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecepatan
Kesembuhan Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Tahun 2011.
Variabel HR
Uji Regresi Cox Interval kepercayaan 95
Umur 15 tahun
≥ 15 tahun 0,998
[ �, ���: �, ���]
Jenis Kelamin Perempuan
Laki-laki 0,921
[ �, ���: �, ���]
Derajat DBD Derajat III dan IV
Derajat I dan II 2,059
[ �, ��� ∶ �, ���]
Jumlah Trombosit ≤ 100000
˃ 100000 0,815
[ �, ��� ∶ �, ���]
Jumlah Hematokrit ˃ 20
≤ 20 1,077
[ �, ���: �, ���]
4.3.1 Umur dan Lama Panas
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis Kaplan-Meier seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas, variabel umur memiliki nilai p = 0,819 0,05 yang berarti bahwa tidak ada
pengaruh umur terhadap kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
Gambar 4.1 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan umur Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit
Muhammadiyah Medan Tahun 2011
Dapat dilihat bahwa kurva pada grafik tidak berpotongan yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara umur penderita terhadap kesembuhan penderita
demam berdarah dengue.
4.3.2 Jenis Kelamin dan Lama Panas
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis Kaplan-Meier seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas, variabel jenis kelamin memiliki nilai p = 0,700 0,05 yang berarti bahwa tidak ada
pengaruh jenis kelamin terhadap kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
Gambar 4.2 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit
Muhammadiyah Medan tahun 2011
Dapat dilihat bahwa kurva pada grafik saling berpotongan yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin penderita terhadap kesembuhan
penderita demam berdarah dengue.
4.3.3 Derajat Demam Berdarah Dengue dan Lama Panas
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis Kaplan-Meier seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas, derajat demam berdarah dengue memiliki nilai p = 0,004 0,05 yang berarti bahwa
ada pengaruh derajat demam berdarah dengue terhadap kesembuhan penderita demam berdarah dengue. Berdasarkan nilai HR Hazard Ratio pada Tabel 4.10, peluang
lama sakit pada pasien pada derajat 3 dan 4 2,059 kali dibandingkan dengan derajat
demam berdarah dengue pada 1 dan 2.
Gambar 4.3 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue Penderita Demam Berdarah Dengue di
Rumah Sakit Muhammadiyah Medan tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat pada Gambar 4.4 bahwa kurva pada grafik tidak saling berpotongan yang berarti ada hubungan yang bermakna antara derajat demam
berdarah dengue penderita terhadap kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
4.3.4 Trombosit dan Lama Sakit Hasil analisis Kaplan-Meier seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas,
memiliki nilai p = 0,598 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh trombosit terhadap
kesembuhan penderitaan demam berdarah dengue.
Gambar 4.4 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan Trombosit Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit
Muhammadiyah Medan tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat pada Gambar 4.5 bahwa kurva pada grafik saling berpotongan yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara trombosit terhadap
kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
4.3.5 Hematokrit dan Lama Sakit Hasil analisis Kaplan-Meier seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas,
variabel hematokrit memiliki nilai p = 0,715 0,05 yang berarti bahwa tidak ada
pengaruh hematokrit terhadap kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
Gambar 4.5 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
Hematokrit Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan tahun 2011
Dapat dilihat pada Gambar 4.6 bahwa kurva pada grafik saling berpotongan yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara hematokrit penderita terhadap
kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
4.4 Pemodelan Akhir
Tabel 4.11 Hasil Analisis Multivariat Pada Pemodelan Akhir
Variabel B
Exp B IK 95
P
Derajat DBD 0,722
2,059 1,008;4,205
0,048
Berdasarkan tabel 4.16 di atas diperoleh model akhir yaitu model regresi cox
proportional hazard sebagai berikut:
�
�
= �
�
t exp { �, ���������� ���}
�
�
= �
�
t 2,059 derajat DBD
Berdasarkan hasil di atas didapat intepretasi bahwa penderita yang dengan peluang lama sakit pada pasien pada derajat 3 dan 4 2,059 kali dibandingkan dengan
derajat demam berdarah dengue pada 1 dan 2.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Faktor Umur Terhadap Kesembuhan Penderita Demam
Berdarah Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Tahun 2011 Berdasarkan penelitian didapat bahwa penderita demam berdarah dengue
terbanyak berada dalam kelompok umur ≥ 15 tahun yaitu 101 orang 59,4, terdiri
dari 37 orang 36,6 sembuh sebelum pengamatan selesai dan sisanya 64 orang 63,4 masuk dalam kategori sensor belum sembuh sampai pada waktu penelitian
selesai. Sedangkan pada kelompok umur 0-14 tahun yaitu 69 orang 40,4 yang terdiri dari 31 orang 44,9 sembuh sebelum pengamatan selesai dan sisanya yaitu
38 orang 55,1 termasuk dalam sensor belum sembuh sampai pada waktu penelitian selesai.
Hasil analisis Kaplan-Meier dengan menunjukkanbahwa variabel umur memiliki nilai p = 0,819 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh umur terhadap
kesembuhan penderita demam berdarah dengue.
5.2 Pengaruh Faktor Jenis Kelamin Terhadap Kesembuhan Penderita
Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Muhammadiyah Tahun 2011 Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penderita demam berdarah dengue
terbanyak adalah laki-laki yaitu 93 orang 54,7 yang terdiri dari 37 orang 39,8 mengalami kesembuhan sebelum pengamatan selesai dan 56 orang 60,2 masuk
ke dalam sensor belum sembuh sampai pengamatan selesai, pasien perempuan
Universitas Sumatera Utara