Pengertian Analisis Survival Analisis Survival

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Survival

2.1.1 Pengertian Analisis Survival

Analisis survival adalah salah satu metode statistik yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah dan kapan suatu kejadian event menarik terjadi. Guo, 2010 Analisis survival adalah suatu metode yang berhubungan dengan waktu, mulai dari time origin atau start point sampai dengan terjadinya suatu kejadian khusus atau end point. Data yang diperoleh di bidang kesehatan merupakan pengamatan terhadap pasien yang diamati dan dicatat waktu terjadinya kegagalan dari setiap individu Collet, 1994. Analisis survival survival analysis atau analisis kelangsungan hidup atau analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, kematian, dan peristiwa-peristiwa lainnya sampai pada periode waktu tertentu. Ada sejumlah model telah dicoba untuk menghubungkan antara faktor risiko, kelangsungan hidup dan jangka waktu penaksiran. Pemilihan model perlu memerhatikan hal-hal berikut : 1 Bentuk distribusi probabilitas kelangsungan hidup, apakah bersifat parametrik atau non-parametrik, sebab tiap penyakit dan keadaan- keadaan lainnya memiliki bentuk distribusi masing-masing; 2 Apakah faktor risiko yang mendapat perhatian hanya sebuah univariat ataukah majemuk multivariat; Universitas Sumatera Utara 3 Ukuran sampel penelitian; dan 4 Apakah data mencakup pengamatan tersensor atau tak tersensor. Murti, 1997 Analisis survival adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu awal kejadian sampai akhir kejadian, contohnya waktu yang dicatat dalam hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk kejadian awal contohnya awal pasien terjangkit penyakit dan untuk kejadian akhir contohnya kematian pasien dan kesembuhan pasien Kleinbaum Klein, 2011: 4. Menurut Jakperik dan Ozoje 2012 dalam analisis survival, ada istilah failure meskipun peristiwa sebenarnya mungkin saja sukses yaitu suatu kejadian dimana tercatatnya kejadian yang diinginkan. Dalam menentukan waktu survival, ada tiga faktor yang dibutuhkan yaitu : 1. Waktu awal pencatatan start point. Waktu awal pencatatan adalah waktu awal dimana dilakukannya pencatatan untuk menganalisis suatu kejadian. 2. Waktu akhir pencatatan end point. Waktu akhir pencatatan adalah waktu pencatatan berkahir. Waktu ini berguna untuk mengetahui status tersensor atau tidak tersensor seorang pasien untuk bisa melakukan analisis. 3. Dan skala pengukuran sebagai batas dari waktu kejadian dari awal sampai akhir kejadian. Skala diukur dalam hari, minggu, atau tahun. Universitas Sumatera Utara Jika akhir pencatatan dari penelitian adalah kematian seorang pasien, maka hasil data tersebut dikatakan sebagai waktu survival. Namun, kejadian tidak selalu berujung pada kematian, bisa juga mengenai sembuhnya pasien dari penyakit, berkurangnya gejala penyakit, atau kambuhnya pasien dari kondisi tertentu. Sebuah studi berkelanjutan follow-up study untuk kelompok individu sering kali tidak seluruh individu dapat diikuti sampai saat studi berakhir. Dengan kata lain, beberapa individu gagal mengikuti studi sebelum studi selesai dengan berbagai alasan, sehingga terjadilah observasi waktu yang terputus. Masalah tersebut juga dihadapi pada data kelangsungan hidup survival data. Agung, 2001 Menurut Collet 1997, data survival tidak memenuhi syarat prosedur standar statistika yang digunakan pada analisis data. Alasan pertama karena data survival biasanya berdistribusi tidak simetris. Model histogram waktu survival pada sekelompok individu yang sama akan cenderung “positive skewed”, oleh karena itu histogram akan semakin miring ke kanan sesuai dengan interval waktu dengan jumlah pengamatan terbesar, sehingga tidak ada alasan untuk mengasumsikan bahwa data survival berdistribusi normal. Menurut Kleinbaum, 1997 ada beberapa tujuan analisis survival: 1. Mengestimasimemperkirakan dan menginterpretasikan fungsi survival atau hazard dari data survival. 2. Membandingkan fungsi survival dan fungsi hazard pada dua atau lebih kelompok. 3. Menilai hubungan variabel-variabel explanatory dengan survival waktu ketahanan. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Data Tersensor