syndrome adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatansyok Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006
Menurut Ditjen PPM PL 2001 dalam Fathi. et al. 2005, penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes, dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak yang disertai manifestasi perdarahan dan mempunyai tendensi untuk menimbulkan renjatan
shock. Menurut Departemen Kesehatan RI 2005 dalam Pratiwi D.S. 2009, kasus
demam berdarah dengue ini cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas sejak tahun 1968. Keadaan ini sangat berhubungan dengan mobilitas penduduk, juga
disebabkan hubungan tranportasi yang semakin lancar serta virus dengue dan nyamuk penularnya yang semakin tersebar luas di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu,
tempat bagi nyamuk untuk bersarang semakin bertambah disebabkan produksi sampah yang meningkat oleh karena kepadatan penduduk.
2.5.2 Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam gugus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus
dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat .
Terdapat 4 serotipe virus tipe yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3, dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue keempat
Universitas Sumatera Utara
serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotype dengue dengan Flavivirus lain seperti Yellow
fever, Japanase encephalitis, dan west Nile Virus. Suhendro, Nainggolan, Chen Masa inkubasi penyakit demam berdarah dengue, yaitu periode sejak virus
dengue menginfeksi manusia hingga menimbulkan gejala klinis antara 3-14 hari, rata- rata antara 4-7 hari. Penyakit demam berdarah dengue tidak ditularkan langsung dari
orang ke orang. Penderita menjadi infektif bagi nyamuk saat viremia, yaitu beberapa saat menjelang timbulnya demam hingga saat masa demam berakhir, berlangsung
selama 3-5 hari Genis,2008. Nyamuk Aedes aegypti menjadi infektif 8-12 hari sesudah menghisap darah
penderita demam berdarah dengue sebelumnya. Selama periode ini, nyamuk Aedes yang telah terinfeksi oleh virus dangue ini akan tetap infektif selama hidupnya dan
potensial menularkan virus dangue kepada manusia yang rentan lainnya. Kedua nyamuk Aedes ini, terdapat hampir di seluruh pelososk Indonesia, Kecuali
di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Nyamuk Aedes agypti merupakan penyebar penyakit vektor demam berdarah dengue yang paling efektif
dan utama karena tinggal di pemukiman penduduk.
2.5.3 Penularan Demam Berdarah Dengue
Aedes aegypti sering dikaitkan dengan tempat tinggal manusia. Larva vektor ini kebanyakan ditemukan di dalam wadah buatan yang bisa menampung air misalnya
ban-ban buangan, vas-vas bunga, kolam terbiar, dan longkang, namun bisa juga dijumpai di tempat penampungan air alamiah misalnya di dalam lubang pohon,
Universitas Sumatera Utara
tempurung kelapa yang dibuang, daun pisang, pelepah daun keladi, dan sebagainya. Nyamuk dewasa biasanya gemar berada di tempat-tempat gelap yang tertutup seperti
di dalam lemari dan di bawah tempat tidur. Spesies Aedes aegypti ini selalunya aktif pada siang hari dengan waktu puncaknya ketika awal pagi atau lewat siang. Nyamuk
tersebut dikatakan terinfeksi apabila ia menghisap darah dari orang yang darahnya mengandung virus Dengue dan nyamuk tersebut menjadi infeksius setelah periode
inkubasi ekstrinsik obligatori selama 10 hingga 12 hari. Setelah menjadi infeksius, nyamuk itu bisa menularkan virus Dengue dengan menghisap darah atau hanya
dengan menggigit kulit orang yang rentan Perez J.G.R.et al., 1998. Menurut Jhon Gordon penularan penyakit demam berdarah dengue dipengaruhi
oleh interaksi 3 faktor yaitu: 1. Faktor pejamu Target penyakit, inang
Dalam hal ini adalah manusia yang rentan tertular penyakit demam berdarah dengue.
2. Faktor penyebar Vektor dan penyebab penyakit Agen, dalam hal ini adalah virus DEN tipe 1-4 sebagai agen penyebab penyakit, sedangkan nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus berperan sebagai vektor penyebar penyakit demam berdarah dengue.
3. Faktor lingkungan Lingkungan memudahkan terjadinya kontak penularan penyakit demam
berdarah dengue.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Patogenesis