21 Sudibyo Setyobroto 1989:23 berpendapat tentang alasan-alasan
mengapa seseorang tidak melanjutkan aktivitas dalam berolahraga, yaitu: Kegiatan menjemukkan
1 Kegiatan yang kurang menimbulkan tantangan dan rangsangan 2 Kegiatan yang tidak lucu
3 Pengalaman yang didapat dalam kegiatan menimbulkan frustasi
dan kekecewaan 4 Mahasiswa tidak menetapkan tujuan-tujuan secara realistik
5 Sistem penunjang keluarga,teman,pelatih terlalu lemah
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila faktor intern dan ekstern dapat dipenuhi seperti yang diinginkan,
maka motivasi individu dalam mengikuti latihan dan pertandingan akan membawa hasil sesuai yang diinginkan. Oleh sebab itu bagi para pelatih
dan pembina hendaknya memperhatikan faktor internal maupun eksternal supaya atlet atau anak dapat melakukan hal yang diinginkan
dengan motivasi tinggi dan dapat memperoleh tujuan atau hasil yang diinginkan
g. Motivasi Berolahraga
Tercapainya suatu tujuan seseorang tiada lain untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya yang dianggap
perlu. Motivasi berprestasi dipandang sebagai motivasi sosial untuk mencapai suatu nilai tertentu dalam perbuatan seseorang berdasarkan
standar atau kriteria yang paling baik. Menurut Herman Subardjah 2000 : 22 jangkauan olahraga lebih
jauh yaitu berhubungan dengan masalah-masalah dan gejala-gejala
22 psikologi pelakunya. Prestasi maksimal dapat dicapai oleh seorang atlet
yang benar-benar telah siap untuk berkompetisi dengan segala kemampuannya. Kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan fisik dan
psikologis atlet yang bersangkutan. Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa
meningkatkan kualitas tertentu dengan sebaik-baiknya atau lebih dari yang biasa dilakukan. Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai
dorongan untuk berbuat baik berdasarkan standar yang paling baik. Seseorang yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang kuat
cenderung berkeinginan untuk sukses dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang bersifat menantang, dan bukan untuk memperoleh
keuntungan status, tetapi semata-mata demi berbuat baik.
2. Orang tua
Segala bentuk aktivitas yang hendak dilakukan oleh anak-anak tentu memerlukan dukungan, doa restu dan peranan dari orang tua. Terlebih lagi
ketika menginjak usia anak-anak dan remaja, perhatian, bimbingan, kasih sayang sangat membantu untuk pendamping di masa pertumbuhan dan
perkembangan. Conny
Setiawan 1987:64
menjelaskan bahwa
“Sebagaimana guru dalam lingkungan sekolah, maka orang tua dalam lingkungan rumah memegang peranan sangat penting dalam usaha-usaha
pencapaian prestasi bagi anak berbakat”. Pernyataan ini didukung oleh Singgih D. Gunarsa 1989:2, yang menyatakan bahwa “Apabila anak didik