Pengertian Motivasi Hakikat Motif dan Motivasi

10 estentik. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang menurut Maslow mampu memotivasi tingkah laku individu. Menurut Singgih D. Gunarsa 2004:47 motivasi dapat diartikan sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan suatu hal atau menampilkan suatu perilaku tertentu. Menurut Sudibyo Setyobroto 1989:93 menyatakan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Pendapat yang diungkapkan oleh Winkel dalam Herman Subardjah 2000 : 21 bahwa “ Motif adalah daya penggerak dari dalam diri dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas –aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Motif merupakan suatu kondisi internal atau disposisi kesiap-siagaan. Motivasi adalah adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat –saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati. Menurut Ngalim Purwanto 1990 : 71 memang motif dan motivasi sukar dibedakan secara tegas. Konteks yang dulu diuraikan bahwa motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Kesulitan dalam mendefinisikan arti motivasi –motivasi seperti dikatakan oleh Atkinson dalam Ngalim Purwanto 1990 : 71 dalam bukunya, An Inroduction to Motivation adalah karena istilah itu tidak memiliki arti yang tetap 11 didalam psikologi kotenporer. Sebabnya maka seperti dikemukakan Sartain dalam Ngalim Purwanto 1990 : 72 menggunakan kata motive dan drive untuk pengertian yang sama. Menurut banyak definisi, motivasi-motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi yang berasal dari setiap individu untuk melaksanakan suatu aktivitas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

c. Teori Motivasi

Beberapa teori motivasi menurut Ngalim Purwanto 1990 : 74 seperti yang disebutkan dibawah ini : 1 Teori Hedonisme Hedonisme adalah filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonisme, manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendapatkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan sebagainya. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. 2 Teori Naluri Telah dikemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu dalam hal ini disebut juga naluri yaitu : a Naluri mempertahankan diri. b Naluri mengembangkan diri, dan c Mengembangkanmempertahankan jenis. Ketiga naluri pokok di atas, kebiasaan-kebiasaan atau tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mendorong atau gerakan ketiga 12 naluri di atas. Menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan. 3 Teori Reaksi yang dipelajari Terori ini berpendapat bahwa tindakan atau perkiraan manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, akan tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat hidup dan dibesarkan. Teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya. 4 Teori daya dorong Teori daya dorong merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi yang dipelajari. Daya dorong adalah semacam naluri, tetapi hanya ada dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Namun daya dorong tersebut berlainan dari tiap individu menurut latar belakang kebudayaan masing-masing. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah anak didiknya, ia harus mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya. 5 Teori kebutuhan Teori yang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan, teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Teori kebutuhan sangat berguna untuk meramalkan tingkah laku seorang atlet atau mahasiswa berdasarkan tinggi rendah motif. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah anak didiknya, ia harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya. Menurut Teori Abraham Maslow dalam buku Ngalim Purwanto 1990 : 78 kebutuhan pokok manusia sebagai berikut : “Sebagai seorang pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Lima tingkatan pokok tersebut sebagai berikut : 1 Kebutuhan badaniah psychological needs, meliputi kebutuhan sandang, pangan, pemuasan seksual kebutuhan ini merupakan kebutuhan primer.