Teori Motivasi Hakikat Motif dan Motivasi
12 naluri di atas. Menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus
berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan. 3 Teori Reaksi yang dipelajari
Terori ini berpendapat bahwa tindakan atau perkiraan manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, akan tetapi berdasarkan pola-pola
tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat
hidup dan dibesarkan. Teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau
seorang pendidik akan memotivasi anak buah anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar
belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.
4 Teori daya dorong Teori daya dorong merupakan perpaduan antara teori naluri
dengan teori reaksi yang dipelajari. Daya dorong adalah semacam naluri, tetapi hanya ada dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu
arah yang umum. Namun daya dorong tersebut berlainan dari tiap individu menurut latar belakang kebudayaan masing-masing.
Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah anak didiknya, ia harus mendasarkannya
atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
5 Teori kebutuhan Teori yang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan, teori
ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan fisik
maupun psikis. Teori kebutuhan sangat berguna untuk meramalkan tingkah laku seorang atlet atau mahasiswa berdasarkan tinggi rendah
motif. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah anak didiknya, ia harus
mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.
Menurut Teori Abraham Maslow dalam buku Ngalim Purwanto 1990 : 78 kebutuhan pokok manusia sebagai berikut :
“Sebagai seorang pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan
kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Lima tingkatan pokok
tersebut sebagai berikut :
1 Kebutuhan badaniah psychological needs, meliputi kebutuhan sandang, pangan, pemuasan seksual kebutuhan ini merupakan
kebutuhan primer.
13 2 Kebutuhan keamanan safety needs, meliputi kebutuhan keamanan
jiwa maupun keamanan harta. 3 Kebutuhan sosial social needs, termasuk akan kebutuhan akan
prestasi dan perasaan maju. 4 Kebutuhan akan penghargaan esteem needs, termasuk kebutuhan
dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, perangkat, dan sebagainya.
5 Kebutuhan aktualisasi diri self actualization, seperti kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri
secara mksimal, kreatifitas, dan ekspresi diri.”