Pengertian Sapta Pesona Wisata

kegiatan-kegiatan tertentu lainnya. Sadar wisata masyarakat dilain pihak merupakan sarana yang kuat pula untuk menggalakkan perkembangan wisata dalam negeri atau wisata nusantara karena mampu meningkatkan motivasi berwisata. Pengembangan pariwisata merupakan usaha yang terus menerus, pengambangan itu harus mampu memberi daya saing terhadap daerah tujuan wisata lain, baik dari segi pelayanan, atraksi, maupun objek wisata, sehingga disesuaikan denga selera wisatawan. Peranan penelitian dalam hal ini mutlak, karena merupakan upaya penting sekali agar pengembangan pariwisata dapat mencapai sasarannya sebelum dilakukan pembangunan-pembangunan, peningkatan jenis-jenis pelayanan jasa yang dapat memuaskan wisatawan, ataupun dalam rangka penyelenggaraan pemasaran wisatawan yang terarah. Disamping penelitian merupakan kunci dalam pengembangan wisata, karena industri pariwisata memerluakan karyawan yang terampil dan mampu menangani industri pariwisata. Karyawan-karyawan lama perlu mendapatkan penyegaran melalui penatran-penataran karena adanya perkembangan yang baru dalam kepariwisataan. Calon karyawan baru juga harus dipersiapkan dididik supaya terampil sebelum menempati tugas baru.

2.5 Pengertian Sapta Pesona Wisata

Sapta pesona lahir atas prakarsa Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Soesilo Soedarman. Adapun maksud dari Sapta Pesona wisata adalah tujuh pokok-pokok dalam mewujudkan kepariwisataan yang harus dilaksanakan.www.budpar.go.id Ketujuh pokok itu adalah: 1. Kamanan Menciptakan lingkunangan yang aman bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan keperiwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya kesuatu destinasi wisata. 2. Kebersihan Bentuk aksi: • Tidak membuang sampahlimbah sembarangan • Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan objek dan daya tarik wisata • Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis • Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih • Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan. 3. Ketertiban Bentuk aksi: 1. Mewujudkan budaya antri 2. Memelihara lingkungan dengan mentaati perturan yang berlaku 3. Disiplin waktutepat waktu 4. Serba teratur, rapi dan lancar 5. semua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat mewujudkan keteraturan yang tinggi Tujuan : Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan terarur dan efektf bagi wisatawan. 4. Keindahan Bentuk Aksi : • Menjaga keindahan objek dan daya tarik wisata dalam tatanan yang alami dan harmoni • Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur , tertib dan serasi serta menjaga karekter keelokan • Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural Tujuan : Menciptakan lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatwan, sehingga mendorong promosi ke kalanganpasar yang lebih luas dan potensi kunjungan berulang. 5. Kesejukan Bentuk aksi: • Melaksanakan panghijauan dengan menanam pohon • Memelihara penghijauan di objek dan daya tarik wisata serta jalur wisata • Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran, dan alat transportasi dan tempat lainnya. Tujuan: Menciptakan lingkungan yang raham bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman, sejuk, sehingga menimbulkan rasa “betah” bagi wisatawan sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan lebih panjang. 6. Keramahtamahan Bentuk aksi: • Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan • Memberi informasi tentang adat istiadat secar sopan • Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji • Menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di “rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prosfek pasar yang lebih luas. 7.Kenangan Bentuk aksi: • Menggali dan mengankat keunikan budaya lokal • Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik • Menyediakan cinderamata yang menarik, unikkhas serta mudah dibawa Tujuan: Menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk kunjungan ulang. Meurut praktek nyatanya, apabila ketujuh pokok di atas sudah terlaksanakan dengan baik, dan dilaksanakan dengan kesadaran kita sendiri, tanpa unsur dasar paksaan, niscaya apa yang dicita-citakan, untuk mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin dapat tercapai. Dalam hal ini, pemerintah kita selalu memnghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk ikut berpartisipasi melaksanakan ketujuh pokok sapta pesona wisata tersebut. Hasil pertanian sudah beraneka ragam, ternak-ternak sudah makin bertambah, dan tidak lupa membuat kandang yang baik. Kebersihan kampung juga sudah dijaga dan ditata sedemikian rupa. Peninggalan-peninggalan sejarah sudah dikembangkan. Pantai-pantai sudah dibuat menjadi pemandian wisatawan, penduduk mulai membangaun tempat- tempat penginapan, restaurant, toko-toko souvenir untuk keperluan wisatawan.

BAB III MASALAH SADAR WISATA UNTUK MENUNJANG

KEPERIWISATAAN DI PADANG LAWAS UTARA

3.1 Demografi Padang Lawas Utara

Kabupaten Padang Lawas Utara secara geografis terletak di antara antara 1 o 26’ - 2 o 11’ LU dan 91 o 01’ – 95 o 53’ BT dengan luas wilayah sebesar 4.229,99 Km 2 dan ketinggian berkisar antara 0 – 1.915 m diatas permukaan laut. Kontur tanah di Kabupaten Padang Lawas utara didominasi oleh tanah bergunung dengan luas 279.773 Ha 66,13 dan hanya 26.863 Ha 6,35 berupa tanah datar. Berbatasan dengan Kabupeten Labuahan Batu Selatan di sebelah utara. Sebelah selatan berbatasan dengan Mandailing Natal dan sumatera Barat. Berbatasan di sebelah barat Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kotamadya Padang Sidempuan. Berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas dan Provinsi riau di sebelah timur. Padang Lawas Utara umumnya memiliki berbagai suku yaitu: Batak Angkola, Batak Mandailing, Jawa, Nias dan Minang. Setiap etnis yang ada tidak memili keunikan atau ciri, semua etnis telah berbaur dan menjadi satu seperti kata pepatah ” dimana bumi di pijak disitu langit di junjung”. Administarasi pemerintahan Kabupaten Padang Lawas Utara Pada tahun 2007 terdiri atas 9 sembilan kecamatan yang di ibu kotai Gunung Tua, dan berpenduduk 201.327 jiwa 2007. Kepadatan penduduknya 54 jiwakm². Dasar hukum Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 37, Tahun 2007 Tanggal 10 Agustus 2007 adalah hari jadinya Kabupaten Padang Lawas Utara. www.demogrfi_paluta.go.id