67
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini maka mengharuskan peneliti untuk memberikan sarannya. Saran
dari penelitian ini adalah: 1. Diharapkan peranan pemerintah dalam mendukung UKM yang ada,
dengan dukungan yang ada diharapkan UKM yg sudah berjalan bias terus bertahan dan memperbesar usahanya.
2. Diharapkan pemerintah untuk memberikan pelatihan kepemimpinan dan pendidikan kewirausahaan yang lebih baik lagi dengan cara memberikan
pelatihan, seminar maupun sosialisasi tentang berwirausaha agar dengan ilmu yang didapat dari pendidikan kewirausahaan dapat digunakan sebagai modal
dalam membuat usaha yang berhasil. 3. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan bisa menambahkan lebih banyak
dimensi dan dapat terus mengembangkan penelitian ini agar dapat menciptakan temuan baru di bidang minat berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Kepemimpinan
Kepemimpimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia Moejiono, 2002. Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemauan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompokjnya, dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus Kartono, 2003 Lemahnya kepemimpinan bisa menyebabkan bisnis atau usaha menjadi
hancur. Kasali, 2010; 85-86, mengatakan sejarah kewirausahaan di Indonesia ditandai dengan kentalnya jiwa dagang tetapi miskin kepemimpinan.tanpa
kepemimpinan, sukses dan enterpreneurship akan membatasi mimpi seoraang pengusaha. Maxwel, 1993,dalam Rhenal Kasali,2010 menandaskan, dedikasi
seseorang bisa membuat seseorang menjadi sukses, tetapi rendahnya kemampuan leadership mengakibatkan efektifitas usaha menjadi terbatas. Kepemimpinan
sangat penting dalam membuat bisnis maju. Kepemipinan menurut Suryana dan Bayu adalah kemampuan, proses, atau
fungsi yang digunakan dalam mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pada suatu kegiatan, kepemimpinan
Universitas Sumatera Utara
11
merupakan upaya membantu diri sendiri atau orang lain dalam mencapai suatu tujuan.
Menurut Silalahi dalam Apriani, 2011:2, kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi perilaku orang lain, baik secara individu maupun kelompok dalam
usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan seorang manajer dalam menimbulkan pemahaman tentang
apa yang harus dilakukan agar para bawahan mengerti dan bersedia melaksanakan tugasnya, Drath Palus dalam Hartiti, 2011. Sedangkan menurut dwiwahyuni
2011 kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama.
Di sisi lain, menurut Sopiah 2008, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para
anggota kelompok. Definisi tersebut berimplikasi pada tiga hal Sopiah, 2008, yakni:
1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yakni bawahaan atau
pengikut. Karena tanpa kesediaan mereka menerima pengarahan dari pemimpin, anggota kelompok membantu menegaskan status pemimpin dan memungkinkan
terjadinta proses kepemimpinan. Tanpa bawahan, maka semua sifat kepemimpinan menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara
pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas anggota kelompok, yang caranya tidak sama
antara pemimpin yang satu dengan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Di samping secara sah mampu memberikan perintah atau pengarahan
kepada bawahan atau pengikutnya, pemimpin juga harus memengaruhi bawahan dengan berbagai macam cara.
Kepemimpinan menurut Tjiharjadi 2012:18 adalah pengaruh, tidak lebih, tidak kurang, kapasitas menerjemahkan visi kedalam realitas, sebagai kesadaran
dan keinginan untuk mempengaruhi orang lain, yang selanjutnya memberikan tanggapan atas keinginan diri sendiri untuk mengikutinya, serta penyebab
berbagai tindakan yang digerakkan orang secara cermat dengan perencanaan yang bertujuan untuk penyelesaian agenda pemimpin, juga sarana komunikasi kepada
orang tentang nilai potensinya kemudian dengan sangat jelas datang untuk menemukannya dalam diri sendiri.
Pengaruh kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan mengindikasikan tanda keberhasilan pada masing-masing usaha. Setiap orang
memiliki kepemimpinan yang berbeda-beda, kepemimpinan yang berhasil yaitu berawal dari efektifitas, pengambilan keputusan, kreatifitas, dinamis, perubahan,
memiliki insprasi dan menjalankan visi, Tjiharjadi, 2012:22. Robins dan Judge 2007 menjelaskan kepemimpinan sebagai kemampuan
untuk memengaruhi sebuah kelompok kea rah pencapaian visi atau seperangkat tujuan. Menurut Greenberg dan Baron 2003, kepemimpinan merupakan proses
yang digunakan oleh seseorang untuk memengaruhi anggota kelompok kea rah pencapaian tujuan kelompok organisasi.
Menurut Anoraga 2004:33, memimpin dapat diartikan sebagai suaatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mau
Universitas Sumatera Utara
13
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebuah kelompokorganisasi. Menurut Herujito 2001:179 menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah seni kemampuan untuk mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh
pimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin,
karena seorang pemimpin harus berperan sebagai organisasi kelompoknya untuk mencapai yang telah ditetapkan Hasibuan, 2005:83. Kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berhubungan dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka
mencapai tujuan kelompok atau organisasi. Dari definisi ini tampak bahwa seorang pemimpin bertugas mendorong
bawahan untuk menapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang ada. Seorang pemimpin harus menjadi fasilisator anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan
bersama. Menurut Tjiptono 2001:79, pemimpin yang baik harus memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut: 1.
Tanggung jawab yang seimbang Keseimbangan adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
14
2. Model peranan yang positif
Peranan adalah tanggung jawab, perilaku atau prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu. Oleh karena itu, pemimpin
yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh bawahannya. 3.
Memiliki keterampilan yang baik Pemimpin yang baik harus dapat menyampaikan idenya secara ringkas dan jelas,
serta dengan cara yang tepat. 4.
Memiliki pengaruh positif Pemimpin yang baik memiliki pengaruh yang baik terhadap karyawannya
dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal yang positif. Pengaruh adalah seni menggunakan kekhusukan untuk meyakinkan orang lain akan sudut pandangan
orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu. Berbagai kriteria digunakan untuk menilai efektifitas kepemimpinan
seseorang. Kriteria tersebut berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam menjalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan, sebagaimana dikemukakan
oleh Ramli et al.,2014:3 sebagai berikut : 1.
Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian target tugas pada setiap elemen kerja nya
2. Wakil dan juru bicara dalam hubungan dengan pihak-pihak baik dari
dalam maupun dari luar organisasi 3.
Pimpinan selaku komunikator yang efektif
Universitas Sumatera Utara
15
4. Mediator yang andal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama
dalam menangani situasi konflik para bawahannya. 6.
Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral. Menurut Sentosa 2015 fungsi kepemimpinan meliputi :
1. Menetapkan sasaran, termasuk tujuan dari sasaran tersebut, dan
menetapkan hal apa yang perlu dilakukan untuk memenuhi sasaran tersebut. 2.
Selain itu, juga perlu menentukan dan memutuskan hal yang perlu dicapai dan diselesaikan.
2.1.2 Kewirausahaan
Menurut Suryana 2008 bahwa kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang dan jasa. Dalam pandangan Smith,
wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang merubah permintaan menjadi produksi. Manger Riyanti, 2003: 23 berpendapat
bahwa wirausaha adalah orang yang dapat melihat cara-cara ekstrem dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tidak bernilaibernilai rendah menjadi sesuatu yang
bernilai tinggi. Misalnya, dari terigu menjadi roti yang lezat. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber melalui cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan
Universitas Sumatera Utara
16
teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru dan lebih efisien, memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen Suryana 2003:13.
Ada enam hakekat penting kewirausahaan yaitu Suryana, 2003: 13, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda ability to create the new and different. 3.
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan. 4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha start-up phase dan perkembangan usaha venture growth.
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
creative, dan sesuatu yang berbeda inovative yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
17
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanisan
mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong
perubahan, inovasi, dan kemajuan perekonomian berasal dari para wirausaha, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan memperepat
pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi masalah manajerial yang kreatif untuk
bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembatu yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala resiko pada
saat dia memulai usahnay untuk mendapatkan keuntungan Machfoedz, 2005:9. Menurut Anoraga 2009:27 kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan
kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik
pada pelangganmasyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien,
Universitas Sumatera Utara
18
melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
2.1.2.1 Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Kasmir 2009:43 pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang
wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan
tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana 2003:4 memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak
disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan. Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha Suryana, 2006:88.
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya Saban, 2013:46.
Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
Universitas Sumatera Utara
19
a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan
atau ditekuni. b.
Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.
c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan
teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran. d.
Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi. e.
Foresight, berpandangan jauh kedepan. Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan. b.
Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar pengelolaan bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan mengendalikan
perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha.
c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha
yang dilakukannnya. d.
Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan
modal utama dalam usaha.
Universitas Sumatera Utara
20
e. Managing finances effectively, mampu mengatur mengelola keuangan
secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikan secara akurat.
f. Man
g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan
kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan bermanfaat.
i. Knowing to compete, mengetahui strategicara bersaing. Wirausaha harus
dapat melakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing j.
Copyng with regulations and paperwork, membuat aturanpedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat Saban, 2013:46 .
k. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menhitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhan.
2.1.3 Keberhasilan Usaha
Noor 2007:397 mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
21
Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi
pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka
mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan
salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan kuran lainnya
Kasmir, 2006:172 Menurut Ranto 2007:20 keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga
menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak
berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik
maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Menurut Nasution 2001:12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meingkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
Universitas Sumatera Utara
22
anggota dari perusahaannya bertambah. Usaha yang berhasil saat ini biasanya bukan usaha yang pertama kali dilakukan. Pengalaman berusaha bisa diperoleh
dari bimbingan sejak kecil yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi wirausaha atau dari pengalaman kerja dari suatu organisasi entrepreneurial.
Berdasarkan penemuan diatas dalam penelitian ini pengalaman akan dilihat pengaruhnya pada keberhasilan usaha. Adapun yang dimaksud pengalaman disini
adalah pernah tidaknya seorang wirausaha terlibat dalam pengelolaan usaha sejenis sebelum dia memulai usaha sendiri.
2.1.4 Pengertian Usaha Kecil Menengah
Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria yakni: 1.
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan
bersih paling banyak Rp200.000.000,00 dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- lima puluh juta rupiah sampai
dengan Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
Universitas Sumatera Utara
23
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
yang memenuhi kriteria: a.
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih
banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar
Rp.500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sd Rp.5.000.000.000,00 lima milyar rupiah.
Menurut Biro Pusat Statistik BPS, usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan
jumlah pekerjanya, yaitu: 1.
Industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang 2.
Industri kecil dengan pekerja 5-19 orang 3.
Insdutri menengan dengan pekerja 20-99 orang 4.
Industry besar dengan pekerja 100 orang atau lebih
Universitas Sumatera Utara
24
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Judul Hasil penelitian
1 Syahputra, Hadi
2010 Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl.
Denai Medan Pengaruh terhadap keberhasilan
usaha pada industri adalah tanggung jawab.
2 Nurzaman ,
Retno Kurnia 2009
Pengaruh Kemampuan Wirausaha Dan Kreativitas
Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Restoran Sindang Reret
Cabang Surapati Bandung Hasil pegujian hipotesis
menunjukkan kemampuan wirausaha dan kreativitas secara
simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan
usaha. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa
kemampuan wirausaha dan kreativitas secara parsial
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan
usaha
3 Manthey, Faisal
Reza 2011 Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Bengkel Barspeed Medan
Kepemimpinan Transformasional secara parsial atau masing-masing
uji t berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Keberhasilan Usaha.
4 Junita Elisabet P
2016 Pengaruh Pengetahuan
Terhadap Kesuksesan Pengusaha Kecil DI Komplek
Multatuli Medan Dari hasil penelitian menunjukan
pengaruh pengetahuan kewirausahaan berpengaruh
terhadap kesuksesan pengusaha.
5 Deswira 2016
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan
Keunggulan Bersaing Terhadap Keberhasilan Usaha
Rumah Makan Minang di Kota Medan
Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui pengaruh variabel
pengetahuan kewirausahaan dan keunggulan bersaing memiliki
pengaruh simultan yang signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Pengaruh yang terjadi antara variabel pengetahuan
kewirausahaan, secara parsial, terhadap keberhasilan usaha,
signifikan dan berpengaruh positif. Sementara variabel keunggulan
bersaing berpengaruh positif, namun tidak signifikan, terhadap
keberhasilan usaha.
2.3 Kerangka Konseptual