2.1.2.3 Kelengkungan Ruang-Waktu
Dari teori relativitas khusus, baik waktu atau ruang adalah bergerak relatif terhadap gerak pengamat dengan interval panjang dan waktu diukur oleh seorang pengamat
secara umum tidak sama dengan interval panjang dan waktu yang diukur oleh pengamat yang berbeda. Karena panjang dan waktu relatif dan keduanya bergantung
pada gerak relatif pada lintasan yang sama maka perlu untuk menyatakan kembali bahwa ruang berdimensi 3 dan 1 dimensi waktu tidak terpisah, dan lebih dari itu juga
keduanya merupakan komponen yang setara dari suatu ruang-waktu 4 dimensi yang tunggal. Untuk menggambarkannya memang sulit tapi kita masih dapat
merepresentasikannya secara matematis dengan menggunakan pertimbangan persamaan yang sesuai.
Beberapa contoh penggambaran kelengkungan ruang-waktu ditunjukkan pada gambar 2.2 yang mengilustrasikan ruang datar berimensi 1 yang berupa garis lurus.
Untuk melengkungkannya, harus dibengkokkan pada arah yang lain. Tapi, kelengkungan yang ditunjukkan dalam 1 dimensi tidak cukup dan memerlukan 2
dimensi untuk mengilustrasikannya lebih lanjut. Gambar 2.3 menyajikan suatu ruang 2 dimensi dan ilustrasi bagaimana ruang itu dilihat jika dibengkokkan.
a
b
Gambar 2.2 Ruang 1 dimensi a yang datar b yang lengkung
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 2.3 Ruang 2 dimensi a yang datar b yang lengkung
Geometri dari sistem koordinat ruang datar adalah geometri Euklidean yang aturan penggunaanya diilustrasikan pada 2.4 dengan suatu garis lurus yang menjadi jarak
terpendek antara dua titik dan total sudut segitiga dalam ruang datar adalah 180
o
, serta garis-garis sejajar yang tidak akan saling berpotongan. Untuk geometri lengkung yang
dikenal dengan geometri non-Euklidean diberikan oleh 2.5, dimana aturan geometri euklidean tidak bisa digunakan, sehingga jarak terpendek antara dua titiknya
merupakan busur lingkaran besarnya dengan jumlah sudut segitiga dalam ruang ini lebih dari 180
o
dan garis-garis sejajarnya dapat saling berpotongan.
A B
B A
Gambar 2.4 Ruang Euklid dan Gambar 2.5 Ruang non-Euklid dan komponen-komponen geometrinya komponen-komponen geometrinya
Lebih lanjut, kita dapat menentukan kapan suatu ruang dikatakan melengkung atau datar dengan mengukur derajat kelengkungannya. Caranya dengan menghitung rasio
keliling bola terhadap diameternya. Dalam ruang datar, rasionya diberikan sebesar Gambar 2.6.a, sedang dalam ruang lengkung rasionya akan menjadi lebih besar atau
Universitas Sumatera Utara
kurang dari Gambar 2.6.b. Sebagaimana yang akan dibahas berikutnya, kelengkungan ruang-waktu ditentukan oleh massa terdekat atau disekitar massa
massifnya, dengan kelengkungan yang dapat bernilai cukup besar untuk memberikan efek yang tampak 2.7.
a D
C D
C
b
Gambar 2.6 a Dalam ruang datar b Dalam ruang lengkung
atau .
Lintasan-lintasan sejajar
Ruang Datar yang jauh dari massa
bumi Ruang
melengkung
Bumi
Gambar 2.7 Tampilan ruang-waktu yang melengkung oleh benda bermassa Sumber: Nggieng 2007
Pada gambar 2.7 tampak bahwa ketika jauh dari posisi bumi dalam hal ini memiliki massa lebih besar dibandingkan dengan benda yang bermassa lain disekitarnya, ruang
berbentuk datar dan lintasan-lintasan sejajarnya tetap sejajar. Sebaliknya, ketika dekat dengan bumi, lintasan-intasan sejajar mulai konvergen karena ruang dilengkungkan
oleh massa bumi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Banyak prediksi akan peristiwa yang terjadi yang telah berhasil dibuktikan dan dikemukakan oleh teori relativitas umum yang tentunya berbeda dari fisika klasik.
Prediksinya juga telah dikonfirmasikan dalam semua percobaan dan pengamatan fisika. Walaupun teori ini bukan satu-satunya teori tentang relativistik gravitasi, ia
merupakan teori paling sederhana dan konsisten dengan data-data eksperimen. Salah satu prediksinya adalah peristiwa terbeloknya cahaya matahari di sekitar matahari.
Teori relativitas umum memprakirakan bahwa titik-titik kerucut cahaya bintang yang berada di dekat matahari akan terbelokkan menuju matahari karena pengaruh
massa matahari. Karenanya cahaya yang datang dari bintang-bintang jauh dan lewat dekat matahari akan mengalami defleksi yang menyebabkan bintang-bintang tersebut
tampak berbeda di posisi yang berbeda bagi pengamat di bumi. Karena bumi bergerak dengan mengorbit pada matahari maka bintang-bintang yang berbeda akan berada di
belakang matahari dan cahayanya terdefleksi sehingga posisinya berubah relatif terhadap bintang lain. Kenneth S. Krane, 1983
2.2 Analisis Tensor
Aljabar tensor adalah suatu disiplin matematik yang sangat penting peranannya dalam fisika karena hukum fisis tidak akan bergantung pada sistem koordinat yang
digunakan untuk memberikan tafsiran yang tepat pada hukum tersebut. Jika di dalam sebuah sistem koordinat terdapat suatu persamaan tensor maka bentuk daripada
persamaan tersebut akan tetap sama kovarian di dalam semua sistem koordinat lain. Sifat tersebut menyebabkan tensor sangat banyak sekali digunakan di dalam fisika.
Khususnya dalam teori relativitas umum, maka semua perumusan fisis selalu dinyatakan dengan persamaan tensor seperti yang akan dibahas.
Tensor pada dasarnya merupakan generalisasi daripada skalar dan vektor. Kita akan melihat vektor sebagai suatu tensor yang mempunyai rank 1 sedang skalar adalah
suatu tensor yang mempunyai rank 0. Semua sifat-sifat vektor yang telah kita kenal akan dimiliki juga oleh tensor. Dikatakan juga bahwa penggunaan tensor di dalam
fisika, umumnya akan membuat hukum-hukum fisis mempunyai bentuk yang lebih umum dan sederhana. Pantur S, 1979
Universitas Sumatera Utara