KARAKTERISTIK HEMODINAMIK PRE-OPERASI HASIL PENELITIAN

4.2 KARAKTERISTIK HEMODINAMIK PRE-OPERASI

Karakteristik hemodinamik pre-operasi pada subjek penelitian yang dinilai dari tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, MAP, laju jantung dan laju nafas. Hasil penelitian ini terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2-1. Karakteristik hemodinamik pre-operasi VARIABEL Kelompok A Kelompok B p Parasetamol Ketorolak Tekanan Sistolik 130.36 7.38 126.24 8.43 0.60 NS Tekanan Diastolik 81.56 8.97 78.92 8.46 0.81 NS MAP 97.82 8.05 94.69 7.41 0.51 NS Laju Jantung 94.20 6.06 88.80 6.24 1.00 NS Laju Nafas 20.56 2.55 20.00 2.30 0.38 NS Uji t-test Tekanan darah sistolik pre-operasi pada kedua kelompok subjek penelitian berkisar 110 mmHg hingga 145 mmHg dengan rata-rata 130.36 mmHg pada kelompok Parasetamol dan 126.24 mmHg pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t- test didapatkan nilai p = 0.60 berarti berbeda tidak bermakna proporsi tekanan darah sistolik pre-operasi antara kedua kelompok tersebut. Tekanan darah diastolik pre-operasi pada kedua kelompok berkisar 62 mmHg hingga 98 mmHg dengan rata-rata 81.56 mmHg pada kelompok Parasetamol dan 78.92 mmHg pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 0.81 berarti berbeda tidak bermakna proporsi tekanan darah diastolik pre-operasi antara kedua kelompok tersebut. Tekanan darah arteri rerata MAP pre-operasi pada kedua kelompok berkisar 83 mmHg hingga 108 mmHg dengan rata-rata 97.82 mmHg pada kelompok Parasetamol dan 94.69 mmHg pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 0.51 berarti berbeda tidak bermakna proporsi tekanan darah arteri rerata MAP pre-operasi antara kedua kelompok tersebut. Universitas Sumatera Utara Laju jantung pre-operasi pada kedua kelompok berkisar 78 hingga 108 kali permenit dengan rata-rata 94.20 kali permenit pada kelompok Parasetamol dan 88.80 kali permenit pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 1.00 berarti berbeda tidak bermakna proporsi laju jantung pre-operasi antara kedua kelompok tersebut. Laju nafas pre-operasi pada kedua kelompok berkisar 16 hingga 26 kali permenit dengan rata-rata 20.56 kali permenit pada kelompok Parasetamol dan 20.00 kali permenit pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 0.38 berarti berbeda tidak bermakna proporsi laju nafas pre-operasi antara kedua kelompok tersebut.

3.13 KARAKTERISTIK NILAI VAS PRE-OPERASI DAN PASKA OPERASI

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 19

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 2

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 10

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 22

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 4

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 14

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

1 1 27

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 6

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 13