KARAKTERISTIK NILAI VAS PRE-OPERASI DAN PASKA OPERASI

Laju jantung pre-operasi pada kedua kelompok berkisar 78 hingga 108 kali permenit dengan rata-rata 94.20 kali permenit pada kelompok Parasetamol dan 88.80 kali permenit pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 1.00 berarti berbeda tidak bermakna proporsi laju jantung pre-operasi antara kedua kelompok tersebut. Laju nafas pre-operasi pada kedua kelompok berkisar 16 hingga 26 kali permenit dengan rata-rata 20.56 kali permenit pada kelompok Parasetamol dan 20.00 kali permenit pada kelompok Ketorolak. Dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 0.38 berarti berbeda tidak bermakna proporsi laju nafas pre-operasi antara kedua kelompok tersebut.

3.13 KARAKTERISTIK NILAI VAS PRE-OPERASI DAN PASKA OPERASI

Karakteristik nilai VAS pada kedua kelompok yaitu kelompok Parasetamol 1 gr dan kelompok Ketorolak 30 mg, dimana nilai VAS pre-operasi sebelum dimulainya tindakan anestesi regional blok subaraknoid dan nilai VAS pada jam ke 0 T-0, jam ke 1 T-1, jam ke 2 T-2, jam ke 3 T-3, jam ke 4 T-4, jam ke 6 T-5, jam ke 9 T-6, jam ke 12 T-7, jam ke 18 T-8 dan jam ke 24 T-9 paska operasi. Hasil penelitian ini terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3-1. Karakteristik nilai VAS pre-operasi VARIABEL Kelompok A Kelompok B p Parasetamol Ketorolak VAS Pre-Operasi 7. 44 1.15 6.36 0.95 0.41 NS Uji t-test Nilai VAS rata-rata pre-operasi pada kedua kelompok subjek penelitian yaitu 7.44 1.15 pada kelompok Parasetamol dan 6.36 0.95 pada kelompok Ketorolak. Dan dengan Uji t-test didapatkan nilai p = 0.41 berarti berbeda tidak bermakna proporsi nilai VAS rata-rata antara kedua kelompok tersebut. Hal diatas dapat dilihat lebih jelas pada grafik dibawah ini, dimana sebaran data nilai VAS bervariasi pada setiap subjek penelitian, dikelompok Parasetamol nilai VAS terendah 5 dan tertinggi 9 serta dikelompok Ketorolak nilai VAS terendah 5 dan tertinggi 8. Universitas Sumatera Utara Grafik 4.3-1. Sebaran nilai VAS pre-operasi antara kedua kelompok Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3-2. Karakteristik nilai VAS paska operasi VAS Paska Operasi Kelompok A Parasetamol Kelompok B Ketorolak P VAS Jam ke 0 T-0 VAS Istirahat VAS Bergerak 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - VAS Jam ke 1 T-1 VAS Istirahat VAS Bergerak 0.00 0.00 0.44 0.76 0.12 0.33 1.04 0.93 0.08 0.06 NS VAS Jam ke 2 T-2 NS VAS Istirahat VAS Bergerak 0.84 0.37 2.52 0.77 1.16 0.47 3.28 0.79 0.42 0.90 NS VAS Jam ke 3 T-3 NS VAS Istirahat VAS Bergerak 1.16 0.37 3.04 0.61 1.32 0.55 3.28 0.84 0.02 0.03 S VAS Jam ke 4 T-4 S VAS Istirahat VAS Bergerak 1.44 0.50 3.44 0.76 1.40 0.70 3.16 1.28 0.56 0.11 NS VAS Jam ke 6 T-5 NS VAS Istirahat VAS Bergerak 2.16 0.74 4.28 0.79 2.60 1.04 4.92 1.07 0.06 0.07 NS VAS Jam ke 9 T-6 NS VAS Istirahat VAS Bergerak 1.00 0.40 2.92 0.81 1.32 0.47 3.60 0.57 0.01 0.56 S VAS Jam ke 12 T-7 NS VAS Istirahat VAS Bergerak 1.88 0.52 4.00 0.81 2.32 0.90 4.68 0.94

0.02 0.04

S VAS Jam ke 18 T-8 S VAS Istirahat VAS Bergerak 1.56 0.58 3.52 0.91 1.48 0.58 3.84 0.62 1.00 0.02 NS VAS Jam ke 24 T-9 S VAS Istirahat VAS Bergerak 1.20 0.57 2.88 0.78 1.24 0.43 3.56 0.65 0.71 0.62 NS NS Uji t-test Universitas Sumatera Utara Dengan Uji t-test pada nilai VAS istirahat paska operasi dikedua kelompok didapati pada jam ke 0 tidak diperoleh nilai p karena seluruh subjek penelitian mempunyai nilai VAS yang sama VAS 0 pada seluruh subjek penelitian, pada jam ke 1 diperoleh nilai p = 0.08, pada jam ke 2 diperoleh nilai p = 0.42, pada jam ke 3 diperoleh nilai p = 0.02, pada jam ke 4 diperoleh nilai p = 0.56, pada jam ke 6 diperoleh nilai p = 0.06, pada jam ke 9 diperoleh nilai p 0.01, pada jam ke 12 diperoleh nilai p = 0.02, pada jam ke 18 diperoleh nilai p = 1.00 dan pada jam ke 24 diperoleh nilai p = 0.71. Dari hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa ada perbedaan tidak bermakna nilai VAS Istirahat antara kedua kelompok setelah pemberian analgetik pada jam ke 0, 1, 2, 4, 6, 18 dan 24 paska operasi. Dan ada perbedaan yang bermakna nilai VAS Istirahat antara kedua kelompok setelah pemberian analgetik pada jam ke 3, 9 dan 12 paska operasi. Hal diatas dapat dilihat pada grafik dibawah ini Grafik 4.3-2 hubungan antara nilai VAS Istirahat rata-rata dengan jam pemantauan paska operasi Grafik 4.3-2. Demografi hubungan nilai VAS istirahat rata-rata dengan jam pemantauan paska operasi Universitas Sumatera Utara Dengan Uji t-test pada nilai VAS bergerak paska operasi dikedua kelompok didapati pada jam ke 0 tidak diperoleh nilai p karena seluruh subjek penelitian mempunyai nilai VAS yang sama VAS 0 pada seluruh subjek penelitian, pada jam ke 1 diperoleh nilai p = 0.06, pada jam ke 2 diperoleh nilai p = 0.90, pada jam ke 3 diperoleh nilai p = 0.03, pada jam ke 4 diperoleh nilai p = 0.11, pada jam ke 6 diperoleh nilai p = 0.07, pada jam ke 9 diperoleh nilai p = 0.56, pada jam ke 12 diperoleh nilai p = 0.04, pada jam ke 18 diperoleh nilai p = 0.02 dan pada jam ke 24 diperoleh nilai p = 0.62. Dari hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa ada perbedaan tidak bermakna nilai VAS Bergerak antara kedua kelompok setelah pemberian analgetik pada jam ke 0, 1, 2, 4, 6, 9 dan 24 paska operasi. Dan ada perbedaan yang bermakna nilai VAS Bergerak antara kedua kelompok setelah pemberian analgetik pada jam ke 3, 12 dan 18 paska operasi. Hal diatas dapat dilihat pada grafik dibawah ini Grafik 4.3-3 hubungan antara nilai VAS Bergerak rata-rata dengan jam pemantauan paska operasi. Grafik 4.3-3. Demografi hubungan nilai VAS bergerak rata-rata dengan jam pemantauan paska operasi Universitas Sumatera Utara

3.14 KARAKTERISTIK EFEK SAMPING PEMBERIAN OBAT ANALGETIK PASKA OPERASI

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 19

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 2

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 10

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 22

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 4

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 14

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

1 1 27

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 6

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 13