KARAKTERISTIK PEMBERIAN FENTANYL SEBAGAI ANALGETIK TAMBAHAN PASKA OPERASI

3.15 KARAKTERISTIK PEMBERIAN FENTANYL SEBAGAI ANALGETIK TAMBAHAN PASKA OPERASI

Karakteristik pemberian analgetik tambahan pada kedua kelompok yaitu kelompok Parasetamol 1 gr dan kelompok Ketorolak 30 mg, dimana dilakukan penilaian pemberian analgetik tambahan selain obat analgetik yang diteliti pada jam ke 0 T-0, jam ke 1 T-1, jam ke 2 T-2, jam ke 3 T-3, jam ke 4 T-4, jam ke 6 T-5, jam ke 9 T-6, jam ke 12 T-7, jam ke 18 T-8 dan jam ke 24 T-9 paska operasi. Hasil penelitian ini terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5-1. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 0 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 0 T-0 Parasetamol Ketorolak Diberikan 0 00,0 0 00,0 0 00,0 _ Tidak diberikan 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 0 di kedua kelompok penelitian ini tidak dijumpai penambahan Fentanyl pada seluruh subjek penelitian. Tabel 4.5-2. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 1 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 1 T-1 Parasetamol Ketorolak Diberikan 0 00,0 0 00,0 0 00,0 _ Tidak diberikan 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 1 di kedua kelompok penelitian ini tidak dijumpai penambahan Fentanyl pada seluruh subjek penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5-3. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 2 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 2 T-2 Parasetamol Ketorolak Diberikan 0 00,0 0 00,0 0 00,0 _ Tidak diberikan 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 2 di kedua kelompok penelitian ini tidak dijumpai penambahan obat analgetik pada seluruh subjek penelitian. Tabel 4.5-4. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 3 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 3 T-3 Parasetamol Ketorolak Diberikan 0 00,0 2 4,0 2 4,0 Tidak diberikan 25 50,0 23 46,0 48 96,0 0.15 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 3 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol seluruh subjek penelitian tidak diberikan Fentanyl [25 orang 50] dan kelompok Ketorolak sebanyak 23 orang 46 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 2 orang 4 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.15 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-1. Pemberian analgetik tambahan jam ke 3 Tabel 4.5-5. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 4 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 4 T-4 Parasetamol Ketorolak Diberikan 2 4,0 4 8,0 6 12,0 Tidak diberikan 23 46,0 21 42,0 44 88,0 0.38 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 4 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol sebanyak 23 orang 46 tidak diberikan Fentanyl serta 2 orang 4 diberikan Fentanyl dan kelompok Ketorolak sebanyak 21 orang 42 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 4 orang 8 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.38 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : P A S I E N Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-2. Pemberian analgetik tambahan jam ke 4 Tabel 4.5-6. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 6 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 6 T-5 Parasetamol Ketorolak Diberikan 9 18,0 13 26,0 22 44,0 Tidak diberikan 16 32,0 12 24,0 28 56,0 0.25 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 6 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol sebanyak 16 orang 32 tidak diberikan Fentanyl serta 9 orang 18 diberikan Fentanyl dan kelompok Ketorolak sebanyak 12 orang 24 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 13 orang 26 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.25 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : P A S I E N Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-3. Pemberian analgetik tambahan jam ke 6 Tabel 4.5-7. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 9 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 9 T-6 Parasetamol Ketorolak Diberikan 0 00,0 1 2,0 1 2,0 Tidak diberikan 25 50,0 24 48,0 49 98,0 0.31 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 9 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol seluruh subjek penelitian tidak diberikan Fentanyl [25 orang 50] dan kelompok Ketorolak sebanyak 24 orang 48 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 1 orang 2 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.31 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : P A S I E N Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-4. Pemberian analgetik tambahan jam ke 9 Tabel 4.5-8. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 12 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 12 T-7 Parasetamol Ketorolak Diberikan 5 10,0 10 20,0 15 30,0 Tidak diberikan 20 40,0 15 30,0 35 70,0 0.12 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 12 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol sebanyak 20 orang 40 tidak diberikan Fentanyl serta 5 orang 10 diberikan Fentanyl dan kelompok Ketorolak sebanyak 15 orang 30 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 10 orang 20 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.12 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : P A S I E N Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-5. Pemberian analgetik tambahan jam ke 12 Tabel 4.5-9. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 18 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 18 T-8 Parasetamol Ketorolak Diberikan 3 6,0 3 6,0 6 12,0 Tidak diberikan 22 44,0 22 44,0 44 88,0 1.00 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 18 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol sebanyak 22 orang 44 tidak diberikan Fentanyl serta 3 orang 6 diberikan Fentanyl dan kelompok Ketorolak sebanyak 22 orang 44 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 3 orang 6 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 1.00 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : P A S I E N Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-6. Pemberian analgetik tambahan jam ke 18 Tabel 4.5-10. Karakteristik pemberian analgetik tambahan jam ke 24 Fentanyl Kelompok A Kelompok B Total p Jam ke 24 T-9 Parasetamol Ketorolak Diberikan 0 00,0 2 4,0 2 4,0 Tidak diberikan 25 50,0 23 46,0 48 96,0 0.15 NS Total 25 50,0 25 50,0 50 100,0 Uji Chi-Square Pemberian obat analgetik tambahan paska operasi pada jam ke 24 di kedua kelompok penelitian ini adalah kelompok Parasetamol seluruh subjek penelitian tidak diberikan Fentanyl [25 orang 50] dan kelompok Ketorolak sebanyak 23 orang 46 tidak diberikan Fentanyl serta dijumpai 2 orang 4 yang diberikan Fentanyl. Pemberian obat analgetik tambahan ini dianalisa dengan Uji Chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.15 berarti berbeda tidak bermakna pada kedua kelompok ini. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : P A S I E N Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5-7. Pemberian analgetik tambahan jam ke 24 P A S I E N Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 19

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 2

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

0 0 10

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 22

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 4

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 14

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

1 1 27

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 6

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 13