Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dikemukan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Pengaturan hukum tentang Independensi kewenangan pengurus PKPU terhadap harta kekayaan perusahaan dalam hukum kepailitan dirasakan belum jelas, baik dalam UUK-PKPU maupun dalam peraturan pelaksana lainnya. Ketidak jelasan pengaturan hukum tentang tolak ukur independensi seorang Pengurus PKPU beserta penerapan sanksi terhadap pengurus PKPU yang terbukti tidak independen, dapat menyebabkan hakim melakukan interpretasi yang beragam. 2. Kewenanagan pengurus PKPU jika dihubungkan dengan kewenangan pengurus perusahaan adalah sangat erat, dimana pengurus perusahaan tidak dapat bertindak untuk mengurus perusahaan termasuk melakukan pinjaman dengan tujuan menambah harta kekayaan perusahaan kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan atau persetujuan dari pengurus PKPU. Demikian juga halnya dengan pengurus PKPU dalam menjalankan kewenangannya agar dapat berjalan dengan baik dan lancar harus selalu memperhatikan dan menjaga hubungan dengan pengurus perusahaan, dengan cara menjalin komunikasi yang baik, agar tidak terjadi kesalahan informasi. Pengurus PKPU dalam menjalankan kewenangannya boleh menempatkan diri, Universitas Sumatera Utara wakilnya atau staffnya di perusahaan debitor untuk menjaga kerjasama dengan pengurus perusahaan. 3. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pengurus PKPU dalam menjalankan kewenangannya adalah: 1 Hambatan –hambatan dari segi yuridis, yaitu hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pengurus PKPU berhubungan dengan tidak jelasnya aturan hukum yang berkaitan dengan independensi pengurus PKPU, terutama pasal 234 UUK- PKPU. 2 Hambatan dari segi budaya hukum yaitu hambatan yang dihadapi oleh pengurus PKPU karena sistem hukum Indonesia dipengaruhi oleh budaya hukum, substansi dan struktural. Budaya hukum yang baik akan melahirkan sistem hukum yang baik, demikian juga sebaliknya walaupun unsur struktural dan substansi telah terpenuhi dengan sempurna, tanpa budaya hukum yang baik tidak akan menjamin sistem hukum kepailitan dan PKPU di Indonesia dapat berjalan dengan baik. 3 Upaya yang dilakukan dalam menyelesaikan hambatan-hambatan kewenangan pengurus PKPU adalah pengurus PKPU harus meningkatkan kompetensi dirinya dengan membekali ilmu akuntan untuk membantu pengurus perusahaan dalam menyusun rencana perdamaian yang ditawarkan kepada kreditor dan yang dilakukan oleh pemerintah sendiri adalah mengeluarkan peratursan-peraturan yang dianggap perlu untuk mendukung pelaksanaan UUK-PKPU sehingga Universitas Sumatera Utara melalui pengadilan niaga masalah PKPU khususnya dapat terselesaikan dengan baik.

B. Saran.

Dokumen yang terkait

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Tinjauan Yuridis Terhadap Efektifitas Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Dan Perdamaian Sebagai Alternatif Penyelesaian Utang Piutang Perusahaan

0 30 156

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Timbal Balik

4 98 92

TINJAUAN YURIDIS PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK KREDITOR KEPADA DEBITOR DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 5 12

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK KREDITOR KEPADA DEBITOR DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 3 13

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK KREDITOR KEPADA DEBITOR DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 4 19

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 12

BAB II FILOSOFI KEWENANGAN KREDITOR DALAM PENGAJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG 2.1. Hakikat dan Tujuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - KEWENANGAN KREDITOR DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 34

BAB III UPAYA HUKUM DEBITOR PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH KREDITOR 3.1. Upaya Hukum dalam Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - KEWENANGAN KREDITOR DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Repository

0 0 29