Teknik Pengumpulan Data PKPU Pada Firma

serta peraturan pelaksana lainnya yang berhubungan dengan kepailitan dan PKPU. b. Bahan hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan pakar hukum serta bahan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan kewenangan pengurus PKPU terhadap harta kekayaan perusahaan dalam kepailitan. c. Bahan hukum Tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, majalah, , jurnal, atau surat kabar sepanjang memuat informasi yang relevan dengan materi penelitian ini. 43

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara study dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian ini di perpustakaan dan melakukan identifikasi data. 44

4. Analisis Data.

Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang diperoleh dianalisis secara normatif kualitatif , analisis tersebut dilakukan dengan memilih peraturan-peraturan hukum tentang kewenangan pengurus terhadap harta kekayaan perusahaan dalam penundaan kewajiban pembayaran utang. Langkah selanjutnya membuat sistematika kaidah-kaidah hukum dalam peraturan tersebut 43 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1985, hal. 23. 44 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 195-196. Universitas Sumatera Utara sehingga menghasilkan klasifikasi yang relevan dengan objek permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Kemudian analisis dilanjutkan dengan metode deduktif, yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi. Universitas Sumatera Utara

BAB II PENGATURAN INDEPENDENSI KEWENANGAN PENGURUS DALAM PENUNDAAN

KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG PKPU

A. Dasar Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU

Dalam ilmu hukum dagang, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ini dikenal juga dengan Surseance Van Betaling atau Suspension Of Payment. 45 Ada dua cara yang disediakan oleh UUK_PKPU agar debitor dapat terhindar dari ancaman harta kekayaannya dilikuidasi ketika debitor telah atau akan berada dalam keadaan insolven. Cara yang pertama adalah dengan mengajukan Penundaan Kewajiban pembayaran utang disingkat PKPU. PKPU diatur dalam bab III, pasal 222 sampai dengan pasal 294 46 Cara yang kedua yang dapat ditempuh oleh debitor agar harta kekayaan terhindar dari likuidasi adalah mengadakan perdamaian antara debitor dengan para kreditornya UU NO. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pemabayaran Utang selanjutnya disingkat UUK-PKPU. Tujuan pengajuan PKPU, menurut pasal 222 ayat 2 UUK-PKPU, adalah untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor. Menurut penjelasan pasal 222 ayat 2UUK- PKPU, yang dimaksud dengan kreditor adalah baik kreditor konkuren maupun kreditor yang didahulukan. 45 Sunarmi, Op.cit., hal 200. 46 Sutan Remi Syahdeini, Op. cit., hal, 327. Universitas Sumatera Utara setelah debitor dinyatakan pailit oleh pengadilan. Perdamaian itu memang tidak dapat menghindarkan kepailitan, karena kepailitan itu sudah terjadi, tetapi apabila perdamaian itu tercapai maka kepailitan debitor yang telah diputuskan oleh pengadilan iitu menjadi berakhir. 47 PKPU adalah prosedur hukum atau upaya hukum yang memberikan hak kepada setiap debitor maupun kreditor yang tidak dapat memperkirakan melanjutkan pembayaran utangnya, yang sudah jatuh tempo. Dengan kata lain, dengan cara ini pula debitor dapat menghindarkan diri dari pelaksanaan likuidasi terhadap harta kekayaannya sekalipun kepailitan sudah diputuskan oleh pengadilan. Perdamaian tersebut dapat mengakhiri kepailitan debitor hanya apabila dibicarakan bersama melibatkan semua kreditor. Apabila perdamaian hanya diajukan dan dirundingkan dengan hanya satu atau beberapa kreditor, maka kepailitan debitor tidak dapat diakhiri. 48 PKPU terbagi dalam dua 2 tahap, yaitu tahap PKPU Sementara dan tahap PKPU Tetap. Berdasarkan pasal 225 ayat 2 UUK-PKPU, Pengadilan Niaga harus mengabulkan permohonan PKPU sementara. PKPU sementara diberikan untuk jangka waktu 45 hari, sebelum diselenggarakan rapat kreditor untuk memberikan kesempatan kepada debitor untuk mempresentasikan rencana perdamaian yang diajukannya. Sedangkan PKPU tetap diberikan untuk jangka waktu maksimum 270 hari, apabila pada hari ke-45 atau rapat PKPU dapat diajukan secara sukarela oleh debitur yang telah memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat membayar utang-utangnya. 47 Ibid., hal. 327. 48 Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, hal 37. Universitas Sumatera Utara kreditor belum dapat memberikan suara mereka terhadap rencana perdamaian tersebut pasal 228 6 UUK-PKPU. PKPU adalah suatu keringanan yang diberikan kepada suatu debitur untuk menunda pembayaran utangnya, si debitur mempunyai harapan dalam waktu yang relatif tidak lama akan memperoleh penghasilan yang akan cukup melunasi semua utang-utangnya. 49 Berbagai asas hukum yang dapat digunakan dalam keadaan PKPU, adalah: 1. Asas good Faith itikad baik, yang memberikan perlindungan hukum bagi pihak beritikad baik. Asas ini berkaitan dengan asas equity reasonableness kepatutan dalam arti, jika asas itikad baik merupakan keinginan secara pribadi yang subjektif, maka asas kepatuhan mengandung unsure objektif, sehingga suatu keadaan wanprestasi harus dilihat dari keadaan perjanjian itu dibuat. R. Subekti mendefinisikan itikad baik dengan uraian, sebagai berikut: “Dalam melaksanakan hak-haknya seorang kreditur di dalam keadaan tertentu harus memperhatikan kepentingan debitornya. Kreditor yang mengklaim hak- haknya pada saat-saat yang tidak menguntungkan bagi debitor, harus dipertimbangkan sebagai perbuatan yang beritikad buruk”. 2. Asas Pacta Sunt Servanda Perjanjian Harus Ditaati. 49 Robinton Sulaiman dan Joko Prabowo, Lebih Jauh Tentang Kepailitn, Tinjauan Yuridis: Tanggung Jawab Komisaris, Direksi dan pemegang Saham Terhadap Perusahaan Pailit, Karawaci: Pusat study Hukum Bisnis, Fakultas Hukum Universitaas Pelita Harapan, 2000, hal 32. Universitas Sumatera Utara Perjanjian yang dibuat antara debitor dan kreditor pada proses PKPU, didalamnya terdapat rencana perdamaian yang diusulkan oleh debitor, maka harus dijalankan sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Kewajiban seseorang terhalang dengan adanya keadaan memaksa. Kriteria tentang kaadaan memaksa tersebut, antara lain: a. Keadaan itu terjadi setelah dibuatkannya persetujuan; b. Keadaan yang menghalangi itu harus mengenai prestasinya sendiri. c. Debitur telah cukup berusaha menghindari peristiwa yang menghalangi tersebut. d. Debitur tidak harus menanggung resiko. e. Debitur tidak dapat menduga akan terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut. PKPU diberikan hanya pada saat-saat debitur benar-benar sudah tidak mampu yang harus dibuktikan dengan putusan pengadilan. Putusan pengadilan yang menyatakan penerimaan PKPU sementara. Selain itu, dikenal pula empat 4 kualifikasi suatu perusahaan berdasarkan ukuran solvabilitas dengan likuiditas, yaitu: 1. Solvabel Likuid, jika jumlah seluruh harta kekayaan perusahaan itu lebih besar dari jumlah utangnya dan perusahaan itu mampu melunasi utang-utang dan kewajiban- kewajibannya yang lain tepat pada waktunya Universitas Sumatera Utara 2. Solvabel Illikuid, jika seluruh harta kekayaan perusahaan berikut utangnya lebih besar dari utang-utangnya, tetapi perusahaan itu tidak dapat melunasi utang- utangnya tepat pada waktunya. 3. Insolvabel Likuid, jika seluruh harta kekayaan perusahaan berikut utangnya lebih kecil dari utang-utangnya, tetapi perusahaan tersebut masih dapat melunasi utang- utangnya tepat pada waktunya. 4. Iinsolvable Illikuid, jika seluruh harta kekayaan perusahaan termasuk piutang, lebih kecil dari jumlah seluruh utang-utangnya dan perusahaan itu tidak mampu dan berada dalam keadaan berhenti membayar paailit disebut insolvensi. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, upaya yang dapat dilakukan oleh debitor untuk dapat menghindari kepailitan adalah dengan melakukan upaya yang disebut PKPU. Upaya tersebut hanya dapat diajukan oleh debitor sebelum putusan pernyataan pailit ditetapkan oleh pengadilan, karena berdasarkan pasal 229 ayat 3 UUK-PKPU, permohonan PKPU harus diputuskan terlebih dahulu apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan PKPU sedang diperiksa pada saat yang bersaamaan. Permohonan PKPU yang diajukan setelah adanya permohonan pernyataan pailit yang diajukan terhadap debitor, dapat diputus terlebih dahulu sebelum permohonan pernyataan pailit diputuskan, maka menurut pasal 229 ayat 4 wajib permohonan PKPU itu diajukan pada sidang pertama permohonan pemeriksaan pernyataan pailit. 50 50 Sutan Remi Syahdeini, Op. cit., hal 329 Dalam penjelasan UUK-PKPU tidak secara tegas menyatakan tentang hal itu namun memerlukan Universitas Sumatera Utara analogi atau penafsiran yang lebih luas yaitu sebelum ada keputusan pernyataan pailit oleh hakim maka pemohonan PKPU masih bisa diajukan ke pengadilan yang sama, dan dalam hal ini hakim tetap harus mendahulukan permohonan PKPU. Pada hakikatnya PKPU berbeda dengan kepailitan, PKPU tidak berdasarkan pada keadaan dimana debitor tidak membayar utangnya atau insolven dan juga tidak bertujuan dilakukannya pemberesan budel pailit. PKPU tidak dimaksudkan untuk kepentingan debitor saja, melainkan juga untuk kepentingan para kreditornya. Menurut Fred B.G. tumbuan, PKPU bertujuan menjaga jangan sampai seorang debitor, yang karena suatu keadaan semisal keadaan likuid dan sulit memperoleh kredit, dinyatakan pailit, sedangkan bila ia diberi waktu besar kemungkinan ia akan mampu untuk melunaskan utang-utangnya, jadi dalam hal ini akan merugikan para kreditor juga. 51 Kartini Muljadi, menambahkan bahwa debitor selama PKPU tidak kehilangan penguasaan dan hak beheer en beschikking atas kekayaannya, tetapi hanya kehilangan kebebasannya dalam menguasai kekayaannya. Oleh karenanya dengan memberi waktu dan kesempatan kepada debitor melalui PKPU maka debitor dapat melakukan reorganisasi usahanya ataupun restrukturisasi utang-utangnya, sehingga ia dapat melanjutkan usahanya dan dengan demikian ia dapat melunasi utang-utangnya. 52 51 Ibid, hal 329. Apabila dalam kepailitan debitor tidak lagi berwenang mengurus dan memindahtangankan kekayaannya, tetapi dalam PKPU debitor masih dapat melakukan pengurusan dan kepemilikan atas harta kekayaannya asalkan hal tersebut disetujui oleh pengurus PKPU pasal 240 ayat 1 UUK-PKPU. Selanjutnya Pasal 240 52 Ibid, hal 330. Universitas Sumatera Utara ayat 4 UUK-PKPU menyebutkan, bahkan atas dasar kewenangan yang diberikan oleh pengurus PKPU, debitor dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga semata-mata dalam rangka meningkatkan nilai harta debitur. Dalam hal ini bila untuk mendapatkan pinjaman dimintakan jaminan atau agunan maka yang dapat dijaminkan adalah terhadap harta debitor yang belum dijadikan jaminan utang sebelumnya. Dengan demikian jelaslah perbedaan antara PKPU dan kepailitan, dimana dalam PKPU debitor tetap memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum mengalihkan dan mengurus kekayaannya sepanjang hal itu dilakukan dengan persetujuan pengurus PKPU yang ditunjuk secara khusus oleh pengadilan berkenaan dengan prose PKPU tersebut. Sedangkan dalam hal debitor dinyatakan pailit oleh pengadilan, maka debitor tersebut tidak lagi berwenang untuk mengurus dan mengalihkan harta kekayaannya yang telah menjadi harta pailit. Kewenangan tersebut sepenuhnya berada ditangan kurator. Prinsip PKPU jelas berbeda dengan prinsip kepailitan, yaitu untuk memperoleh pelunasan secara proporsional dari utang-utangn debitor. Meskipun pada prinsipnya kepailitan masih membuka pintu menuju perdamaian. 53 53 Adrian Sutedi, Op. Cit., hal. 37. PKPU dan kepailitan adalah dua hal yang berbeda, dimana PKPU jelas sangat bermanfaat, karena perdamaian yang dilakukan melalui PKPU akan mengikat juga kreditor lain diluar PKPU, sehingga debitor dapat melanjutkan restrukturisasi usahanya, tanpa takut direcoki oleh tagihan-tagihan kreditor yang berada di luar PKPU. Selain itu, kreditor juga seharusnya terjamin melalui PKPU, karena bila terjadi pelanggaran terhadap perjanjian perdamaian tersebut, maka kreditor dapat Universitas Sumatera Utara mengajukan permohonan pembatalan perjanjian perdamaian kepada pengadilan niaga dan debitor otomatis dinyatakan pailit. Hal ini juga berbeda dengan proses restructuring biasa, yang apabila terjadi breach perjanjian, tentunya harus dilalui proses gugat perdata yang berliku-liku dan waktunya panjang. Proses restructuring hanya mengikat kreditor tertentu saja namun dalam PKPU mengikat semua kreditor. Sedangkan dalam kepailitan, walaupun juga ada mengenal perdamaian, namun pada dasarnya kepailitan itu ditujukan pada pemberesan harta pailit yang dilakukan dengan cara menjual seluruh boedel pailit dan membagikan hasil penjualan tersebut kepada para kreditor yang berhak menurut urutan yang ditentukan dalam Undan-Undang.

B. Permohonan PKPU Dan Putusan Hakim 1. Permohonan PKPU

UUK-PKPU memberikan kemungkinan PKPU dapat diajukan baik oleh debitor maupun oleh kreditor pasal 222 ayat 1 UUK-PKPU. Syarat bagi kreditor untuk dapat mengajukan PKPU apabila secara nyata debitor tidak lagi membayar piutangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih. Sedangkan bagi debitor sendiri untuk dapat mengajukan PKPU bukan hanya setelah tidak dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya, tetapi juga apabila debitor memperkirakan tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya itu ketika utang-utangnya itu jatuh waktu dan dapat ditagih. Universitas Sumatera Utara Sebaiknya dalam hal ini dimungkinkan pula bagi kreditor apabila dari laporan keuangan yang dikirim oleh debitor kepada kreditor seperti dalam perjanjian kredit yang diberikan oleh bank ditentukan bahwa dalam waktu-waktu tertentu wajib menyampaikan laporan keuangannya kepada bank kreditor, maka kreditor dapat pula untuk mengajukan permohonan PKPU, sama halnya seperti debitor. Maka dalam hal ini tidak menolak permohonan PKPU oleh kreditor apabila kreditor dapat membuktikan bahwa debitor diperkirakan tidak dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya ketika utang-utang itu sudah jatuh waktu dan dapat ditagih. 54 Menurut pasal 222 ayat 1, debitor dapat mengajukan PKPU hanya apabila debitor mempunyai lebih dari satu kreditor. Selain itu menurut pasal 222 ayat 2 debitor juga sudah dalam keadaan tidak dapat membayar utang-utangnya yang sudah a. Mempunyai lebih dari satu kreditor, dan b. Sudah dalam keadaan tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, atau c. Memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih. Jatuh waktu dan dapat ditagih artinya adalah debitor telah berada dalam keadaan berhenti membayar utang-utangnya. Seorang debitor dapat mengajukan PKPU apabila: 54 Sutan Remi Syahdeini, Op. Cit., hal 333. Universitas Sumatera Utara Menurut pasal 222 ayat 1 dan ayat 3 UUK-PKPU, dapat diketahui juga bahwa selain debitor maka kreditor juga dapat mengajukan PKPU. Untuk jelasnya isi pasal 222 ayat 3 adalah sebagai berikut: “Kreditor yang memperkirakan bahwa debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada debitor diberi PKPU, untuk memungkinkan debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditornya”. Dari ketentuan pasal 222 ayat 3 diatas, maka pengajuan PKPU dapat saja diajukan oleh kreditor namun rencana perdamaian tetap diajukan oleh debitor dan kreditor tinggal menyetujui atau tidak rencana perdamaian tersebut. Seorang debitor yang diperkirakan tidak akan dapar melanjutkan membayar utang- utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dalam UUK-PKPU tidak ditentukan mengenai tolak ukurnya, maka dalam hal ini menurut Sutan Remi Syahdeini haruslah berdasarkan financial audit dan analisis keuangan yang dilakukan oleh suatu akuntan public. Jadi dalam hal ini bukan berdasarkan pertimbangan subjektif dari kreditor semata. Dalam hal debitor yang berbentuk Perseroan Terbatas, penyerahan laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik tidak merupakan masalah karena menurut Undand-undang tentang Perseroan Terbatas, ditentukan bahwa perseroan terbatas harus menunjuk akuntan publik guna melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangannya. Dan bagi perusahaan yang sudah tercatat sahamnya di bursa efek, undang-undang pasar modal juga menentukan hal yang sama guna kepentingan para pemegang saham. Universitas Sumatera Utara Perbedaan antara PKPU dengan kepailitan juga terdapat dalam bidang prosedur yang harus ditempuh. Peraturan prosedur pada PKPU kurang luas dibandingkan dengan peraturan prosedur dalam kepailitan. 55 Permohonan PKPU dapat diajukan oleh debitor baik sebelum permohonan pernyataan pailit diajukan maupun setelah permohonan pernyataan pailit diajukan sebagimana ketentuan pasal 222 jo pasal 229 ayat 4 UUK-PKPU, yang penting sebelum adanya keputusan hakim yang tetap menyatakan debitor pailit. PKPU diajukan sebelum debitor dinyatakan pailit, sebab apabila PKPU diajukan setelah debitor dinyatakan pailit, maka hal ini tidak ada gunanya lagi. Oleh karena itu, PKPU harus diajukan sebelum debitor dinyatakan pailit. Sehubungan dengan dimungkinkannya permohonan PKPU diajukan setelah pengadilan niaga menerima permohonan pernyataan pailit, dapat terjadi kemungkinan sebagai berikut: 56 a. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh pengadilan niaga tetapi belum diperiksa, dan sementara permohonan pernyataan pailit belum diperiksa, pengadilan niaga menerima pula permohonan PKPU dari debitor atau dari kreditor yang bukan pemohon kepailitan. b. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh pengadilan niaga, dan sementara permohonan pernyataan pailit itu sedang diperiksa oleh pengadilan niaga, debitor atau kreditor yang bukan pemohon kepailtan juga mengajukan PKPU. 55 Sunarmi, Op.Cit., hal 202. 56 Sutan Remi Syahdeini, Op. Cit., hal 338. Universitas Sumatera Utara Sehubungan dengan kemungkinan-kemungkinan diatas, maka berdasarkan pasal 229 ayat 3 UUK-PKPU menentukan bahwa” apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan PKPU diperiksa pada saat yang bersamaan, maka permohonan PKPU harus diputuskan terlebih dahulu”. Dengan demikian, asas hukum yang berlaku ialah permohonan PKPU harus diperiksa terlebih dahulu oleh pengadilan niaga mendahului pemeriksaan terhadap permohonan peryataan pailit. Prosedur permohonan PKPU diuraikan berdasarkan ketentuan pasal 224 UUK-PKPU yang berbunyi sebagai berikut: 1. Permohonan PKPU sebagaimana dimaksud dalam pasal 222 harus diajukan kepada pengadilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, dengan ditandatangani oleh pemohon dan oleh advokadnya. 2. Dalam hal pemohon adalah debitor, permohonan PKPU harus disertai daftar yang memuat sifat, jumlah piutang, dan utang debitor beserta surat bukti secukupnya. 3. Dalam hal pemohon adalah kreditor, pengadilan wajib memanggil debitor melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7tujuh hari sebelum sidang. 4. Pada sidang sebagaimana dimaksud pada ayat 3, debitor mengajukan daftar yang memuat sifat, jumlah piutang dan utang debitor beserta surat bukti secukupnya dan, bila ada Rencana Perdamaian. 5. Pada surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dilampirkan rencana perdamaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 222. Universitas Sumatera Utara 6. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1, ayat 2 , ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 berlaku mutatis mutandis sebagai tata cara pengajuan PKPUsebagaimana dimaksud pada ayat 1. Berdasarkan ketentuan pasal 224 UUK-PKPU tersebut, maka permohonan PKPU harus diajukan secara tertulis kepada pengadilan niaga disertai dengan daftar uraian mengenai harta pailit lihat pasal 102 UUK-PKPU beserta surat-surat bukti selayaknya. Surat permohonan itu harus ditandatangani baik oleh debitor maupun penasehat hukumnya. 57 Pada dasarnya PKPU bertujuan untuk mencapai perdamaian antara debitor dan para kreditornya, maka apabila pengajuan permohonan PKPU sekaligus dilampiri juga dengan Rencana Perdamaian, agar para kreditor dapat mengambil sikap untuk menerima atau menolak permohonan PKPU tersebut. Tetapi sebaliknya apabila permohonan PKPU tidak disertai rencana perdamaian maka para kreditor akan mengalami kesulitan dalam pengambilan sikap, dan sebaiknya hakim memintakan rencana perdamaian tersebut pada debitor. Dengan demikian, debitur harus menunjuk penasehat hukum bila ingin mengajukan permohonan PKPU. Permohonan tersebut juga tidak dapat diajukan sendiri oleh penasehat hukum tetapi juga harus bersama-sama dengan debitor. Pada surat permohonan tersebut dapat juga dilampirkan rencana perdamaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 222. Sehubungan dengan kesepakatan mengenai Rencana Perdamaian hanya akan mempunyai arti apabila setiap kreditor terikat yaitu baik kreditor konkuren maupun kreditor 57 Sutan Remi Syahdeini, Op. Cit., hal 341. Universitas Sumatera Utara preferen. Apabila tidak setiap kreditor terikat dengan perdamaian yang tercapai, maka kedudukan debitor dan kepentingan para kreditor dapat dibahayakan oleh kreditor yang tidak terikat. 58 Kreditor yang tidak terikat dengan perdamaian itu, misalnya apabila ditentukan perdamaian itu hanya berlaku bagi kreditor konkuren, tetapi tiba-tiba kreditor yang tidak terikat mengajukan permohonan pernyataan pailit tanpa mempedulikan sedang berlangsungya PKPU. Dan apabila permohonan tersebut dikabulkan oleh hakim maka sia-sia saja perdamaian yang telah disepakati antara debitor dan kreditor konkuren. Oleh karena itu adalah tepat pemberlakuan UUK-PKPU yang menentukan bahwa pengajuan rencana perdamaian dalam rangka PKPU harus diajukan kepada semua kreditor, baik kreditor konkuren maupun kreditor preferen.

2. Putusan Hakim

Pengadilan niaga tidak berwenang menolak permohonan PKPU dan juga tidak boleh menilai kelayakan permohonan dimaksud. 59 58 Sutan Remi Syahdeini, Op. Cit., hal. 334. Dengan demikian pengadilan niaga dapat menyatakan bahwa permohonan PKPU tidak dapat diterima, dalam hal surat permohonan tidak ditandatangani sebagaimana mestinya atau tidak disertai surat-surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 224ayat 1 UUK-PKPU. Oleh sebab itu sudah semestinya pihak pengadilan niaga menyediakan surat permohonan PKPU berikut lampiran-lampirannya, agar dapat diperiksa dengan cuma-cuma oleh pihak yang berkepentingan. 59 Fred B.G. Tumbuan, Op. Cit., hal 133. Universitas Sumatera Utara Penjelasan pasal 224 menyebutkan bahwa:” dalam hal debitor adalah termohon pailit maka debitor tersebut dapat mengajukan PKPU, dalam hal debitor adalah Perseroan Terbatas maka permohonan PKPU atas prakarsanya sendiri hanya dapat diajukan setelah mendapat persetujuan Rapat umum Pemegang Saham selanjutnya disingkat RUPS dengan quorum kehadiran dan sahnya keputusan sama dengan yang diperlukan untuk mengajukan permohonan pailit. 60 Sebelum pengadilan niaga memutuskan untuk mengadakan pemberian PKPU tetap, baik debitor maupun kreditor dapat mengajukan untuk diberikan putusan PKPU sementara. Hal ini dapat diketahui dari ketentuan pasal 225 ayat 2 dan ayat 3 UUK-PKPU. 61 Menyimak isi pasal 222 ayat 2 dan ayat 3, ternyata terdapat perbedaan mengenai syarat dapat diajukannya PKPU oleh debitor dan kreditor. Bagi debitor untuk dapat mengajukan PKPU bukan hanya setelah tidak dapat melanjutkan pembayaran utang- utangnya, tetapi juga apabila debitor memperkirakan tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya itu ketika nantinya utang-utang itu jatuh waktu dan dapat ditagih. Sementara itu, bagi kreditor, menurut pasal 222 ayat 3, hanya dapat mengajukan permohonan PKPU apabila secara nyata debitor tidak lagi membayar piutangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih. Dalam hal permohonan diajukan oleh debitor, pengadilan dalam waktu paling lambat 3 tiga hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan harus mengabulkan 60 Sunarmi, Op.Ccit., hal, 203. 61 Sutan Remi Syahdeini, Op. Cit., hal 342. Universitas Sumatera Utara PKPU sementara, 62 Tetapi bila permohonan diajukan oleh kreditor, maka pengadilan dalam waktu paling lambat 20 dua puluh hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan PKPU, harus mengabulkan permohonan PKPU sementara dan mengangkat hakim pengawas serta I satu atau lebih pengurus, sama halnya dengan permohonan yang diajukan oleh debitur. bila semua persyaratan telah dipenuhi oleh debitor dan pengadilan niaga harus menunjuk seorang hakim pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1 satu atau lebih pengurus yang bersama dengan debitor mengurus harta debitor. Segera setelah PKPU sementara diucapkan, maka pengadilan melalui pengurus wajib memanggil debitor dan kreditor yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan paling lama pada hari ke45 empat puluh lima terhitung sejak putusan PKPU sementara diucapkan. Apabila debitor tidak hadir dan sidang PKPU sementara berakhir maka pengadilan wajib menyatakan debitor pailit dalam sidang yang sama pasal 225 UUK-PKPU. 63 Selanjutnya dalam sidang pengadilan, hakim harus mendengar debitor, hakim pengawas, pengurus dan kreditor yang hadir, maupun wakilnya atau kuasanya yang di tunjuk berdasarkan surat kuasa. Dalam sidang tersebut,setiap kreditor berhak hadir walaupun yang bersangkutan tidak menerima panggilan dari pengadilan untuk itu. 64 62 Sunarmi, Op,Cit., 203. Oleh sebab itu setiap kreditur berhak hadir dalam sidang PKPU tersebut. Apabila rencana perdamaian dilampirkan pada permohonan PKPU sementara itu telah disampaikan oleh 63 Sunarmi, Op. Cit., hal. 203. 64 Ibid., hal. 205. Universitas Sumatera Utara debitor sebelum sidang, maka ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 267 telah dipenuhi. Bila ketentuan tersebut tidak dipenuhi atau bila kreditor belum dapat memberikan suara mereka mengenai rencana perdamaian, atas permintaan debitor maka kreditor harus menentukan pemberian atau penolakan PKPU Tetap dengan maksud untuk memungkinkan debitor, pengurus, dan kreditor untuk mempertimbangkan dan menyetujui rencana perdamaian pada sidang yang diadakan selanjutnya. Bila PKPU tetap tidak dapat ditetapkan oleh pengadilan maka dalam jangka waktu tersebut, debitor dinyatakan pailit. Apabila PKPU Tetap disetujui, maka PKPU tersebut berikut perpanjangannya tidak boleh melebihi jangka waktu 270 dua ratus tujuh puluh hari setelah PKPU sementara diucapkan pasal 228 UUK-PKPU. Menurut penjelasan pasal 228 ayat 6 UUK-PKPU, yang berhak untuk menentukan apakah kepada debitor dapat diberikan PKPU Tetap adalah kreditor konkuren, sedangkan pengadilan hanya berwenang menetapkan berdasarkan persetujuan para kreditor konkuren. 65 PKPU Tetap yang diberikan selama jangka waktu 270 dua ratus tujuh puluh hari tersebut, adalah jangka waktu bagi debitor dan para kreditornya untuk merundingkan perdamaian diantara mereka. Sebagai hasil perdamaian, yang harus dicapai dalam jangka waktu itu, dapat saja akan menghasilkan perdamaian untuk memberikan rescheduling bagi Keputusan PKPU tetap tersebut walaupun diberikan berdasarkan persetujuan kreditor konkuren saja tetapi tetap mengikat bagi semua kreditor yang lainnya baik kreditor separatis maupun kreditor lainnya yang didahulukan pasal 228 ayat 4 UUK-PKPU. 65 Sutan Remi Syahdeini, Op.Cit., hal 352. Universitas Sumatera Utara utang debitor untuk jangka waktu yang panjang, misalnya sampai waktu lima atau delapan tahun 66 PKPU Tetap berikut perpanjangannya diberikan berdasarkan pasal 229 ayat 1 huruf a dan b, ditetapkan oleh pengadilan niaga berdasarkan: . Jadi masa PKPU yang tidak lebih dari 270 hari itu adalah jangka waktu bagi tercapainya perdamaian antara debitor dan para kreditornya atas rencana perdamaian yang diajukan oleh debitor. Apabila dalam jangka waktu PKPU tersebut, maka yang tidak boleh diberikan oleh pengadilan adalah lebih dari 270 hari, sedangkan bila tercapai perdamaian antara debitor dan kreditor untuk memberikan masa rescheduling misalnya selama delapan tahun, maka artinya masa pelunasan utang-utang debitor kepada kreditor adalah delapan tahun bukan 270 hari. a. Persetujuan lebih dari ½ satu perdua dari jumlah kreditor konkuren dengan demikian, tidak termasuk kreditor preferen yang hanya diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau sementara diakui. b. Persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah kreditor yang piutangnya dijamin dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, kreditor preferen yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan kreditor atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut. 66 Ibid, hal. 352. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pasal 229 ayat 2 UUK-PKPU tersebut menentukan, apabila timbul perselisihan antara pengurus dan para kreditor konkuren tentang hak suara kreditor, maka penyelesaian atas perselisihan itu harus diputuskan oleh hakim pengawas. 67 Bila jangka waktu PKPU sementara berakhir, karena kreditor tidak menyetujui pemberian PKPU Tetap atau perpanjangannya sudah diberikan, tetapi sampai batas waktu 270 hari belum tercapai persetujuan terhadap rencana perdamaian, maka pengurus pada hari berakhirnya waktu tersebut wajib memberitahukan hal itu melalui hakim pengawas kepada pengadilan yang harus menyatakan debitor pailit paling lambat pada hari berikutnya. Kemudian pengurus wajib mengumumkan kepailitan tersebut dalam surat kabar harian dimana permohonan PKPU sementara diumumkan pasal 230 UUK-PKPU. 68 Untuk pelaksanaan PKPU, menurut UUK-PKPU perlu ditunjuk hakim pengawas dan pengurus PKPU oleh pengadilan, dimana baik hakim pengawas dan pengurus mempunyai tugas dan fungsi masing-masing untuk melancarkan proses PKPU. Menurut pasal 225 ayat 2 UUK-PKPU, bersamaan dengan pemberian putusan PKPU sementara, pengadilan niaga harus menunjuk seorang hakim pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat satu atau lebih pengurus yang bersama dengan debitor mengurus harta debitor. Menurut pasal 240 ayat 1 UUK-PKPU, dengan diangkatnya seorang atau lebih pengurus, maka serta merta kekayaan debitor berada dibawah pengawasan pengurus PKPU. Sejak tanggal dimulainya PKPU sementara, maka debitor tidak berwenang lagi melakukan 67 Sutan Remi Syahdeini, Op.Ccit., hal 352. 68 Sunarmi, Op. Cit., hal 206. Universitas Sumatera Utara tindakan pengurusan atau pengalihan yang menyangkut kekayaannya tanpa persetujuan pengurus PKPU. Apabila diangkat lebih dari satu pengurus PKPU, untuk melakukan tindakan yang sah dan mengikat, pengurus memerlukan persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah pengurus PKPU yang ada. Apabila suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, tindakan tersebut harus memperoleh persetujuan hakim pengawas. Pengadilan setiap waktu dapat mengabulkan usul penggantian pengurus PKPU, setelah memanggil dan mendengar pengurus PKPU, dan mengangkat pengurus PKPU lain dan atau mengangkat pengurus PKPU tambahan berdasarkan pasal 236 UUK-PKPU : 1. Usul hakim pengawas. 2. Permohonan kreditor dan permohonan tersebut hanya dapat diajukan apabila didasarkan atas persetujuan lebih dari ½ jumlah kreditor yang hadir dalam rapat kreditor. 3. Permohonan pengurus sendiri, atau 4. Permohonan pengurus lainnya jika ada. Terhadap putusan PKPU tidak dapat dilakukan upaya hukum apapun. Putusan PKPU harus diumumkan pasal 235 UUK-PKPU. 69 69 Sunarmi, Op. Cit., hal. 210. Jika PKPU telah dikabulkan, hakim pengawas dapat mengangkat satu atau lebih ahli untuk melakukan pemeriksaan dan penyusunan laporan tentang keadaan harta debitor dalam jangka waktu tertentu berikut perpanjangannya yang ditetapkan oleh hakim pengawas. Laporan ahli tersebut harus Universitas Sumatera Utara memuat pendapat yang disertai dengan alasan lengkap tentang keadaan harta debitor dan dokumen yang telah diserahkan oleh debitor serta tingkat kesanggupan atau kemampuan debitor untuk memenuhi kewajibannya kepada kreditor, dan laporan tersebut harus sedapat mungkin menunjukkan tindakan yang dapat diambil untuk dapat memenuhi tuntutan kreditor. 70

C. Akibat Hukum PKPU.

Selama PKPU, debitor tanpa persetujuan pengurus PKPU tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya. 71 Apabila tercapainya kesepakatan mengenai rencana perdamaian dalam rangka PKPU diharapkan oleh para kreditor agar usaha debitor tetap berjalan demi meningkatkan nilai Berdasarkan ketentuan pasal 240 ayat 1, apabila debitor melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya tanpa persetujuan pengurus PKPU maka hal-hal yang dapat dilakukan oleh pengurus PKPU adalah: 1. Pengurus PKPU berhak untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memastikan bahwa harta debitor tidak dirugikan karena tindakan debitor tersebut. Dan ayat 3 menentukan bahwa kewajiban debitor yang dilakukan tanpa mendapatkan persetujuan dari pengurus yang timbul setelah dimulainya PKPU, hanya dapat dibebankan kepada harta debitor sejauh hal itu menguntungkan harta debitor. 70 Ibid, hal. 211. 71 Ibid, hal. 211. Universitas Sumatera Utara harta kekayaan debitor, yaitu dengan cara mengadakan pinjaman seperti memperoleh kredit dari bank, maka UUK-PKPU memberikan kemungkinan untuk itu melalui pasal 240 ayat 4 yang menyatakan bahwa atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pengurus, debitor dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga sepanjang perolehan pinjaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan harta kekayaan debitor. Dan ayat 5 menentukan bahkan apabila dalam melakukan pinjaman sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 memerlukan diberikannya agunan, maka debitor dapat membebani hartanya dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak kebendaan lainnya tetapi hanya terhadap bagian harta debitor yang belum dijadikan jaminan utang sebelum PKPU berlangsung lihat pasal 240 ayat 5 UUK-PKPU. Namun demikian pembebanan harta kekayaan debitor dengan hak- hak jaminan tersebut bukan hanya disetujui oleh pengurus saja tetapi juga disetujui oleh hakim pengawas. Selama berlangsungnya PKPU, menurut pasal 242 ayat 1 UUK-PKPU debitor tidak dapat dipaksa untuk membayar utang-utangnya. Selain itu, semua tindakan eksekusi yang telah dimulai dalam rangka pelunasan utang harus ditangguhkan. Dapat diartikan keadaan ini berlangsung baik selama PKPU Sementara maupun selama PKPU Tetap. 72 Pasal 242 ayat 2 UUK-PKPU menentukan: a. Kecuali telah ditetapkan tanggal yang lebih awal oleh pengadilan berdasrkan permintaan pengurus, semua sita yang telah dipasang gugur berakhir, dan 72 Sutan Remi Syahdeini,Op.Cit., hal. 357. Universitas Sumatera Utara b. Dalam hal debitor disandera, debitor harus dilepaskan segera setelah diucapkannyaputusan PKPU Tetap, atau c. Setelah putusan pengesahan perdamaian memperoleh kekuatan hukum tetap, dan atas permintaan pengurus atau hakim pengawas, jika masih diperlukan, pengadilan wajib mengangkat sita yang telah diletakkan atas benda yang termasuk harta debitor. Ketentuan pasal 242 ayat 1 dan 2 berlaku juga terhadap eksekusi dan sita yang telah dimulai atas benda yang tidak dibebani, sekalipun eksekusi dan sita tersebut berkenaan dengan tagihan kreditor yang dijamin dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek, hak agunan atas kebendaan lainnya, atau dengan hak yang diistimewakan berkaitan dengan kekayaan tertentu berdasarkan UUK-PKPU pasal 242 ayat 3. 73 Selain hal-hal diatas, akibat-akibat hukum PKPU meliputi: 1. Terhadap Harta Persatuan. PKPU akan membawa akibat hukum terhadap segala harta kekayaan debitor. Untuk itu UUK-PKPU membedakan antara debitor yang telah menikah dengan persatuan harta dan yang menikah tanpa persatuan harta. Apabila debitor telah menikah dalam persatuan harta, harta debitor mencakup semua aktiva dan passive persatuan pasal 241 UUK-PKPU. Dan penjelasan pasal 73 Ibid, hal.358. Universitas Sumatera Utara 241 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan aktiva adalah seluruh kekayaan debitor, sedangkan pasiva adalah seluruh utang debitor. 74 2. Terhadap Perkara Yang Sedang Berjalan. PKPU tidak menghentikan berjalannya perkara-perkara yang sudah mulai diperiksa oleh pengadilan, maupun menghalangi diajukannya perkara baru pasal 243 ayat 1. Namun, jika perkara tersebut mengenai gugatan pembayaran suatu piutang yang sudah diakui debitor, sedangkan penggugat tidak mempunyai kepentingan untuk memperoleh suatu putusan untuk melaksanakan hak terhadap pihak ketiga, setelah dicatatnya pengakuan tersebut. Hakim dapat menangguhkan putusan sampai berakhirnya PKPU. Dalam hal ini debitor tidak dapat menjadi penggugat ataupun tergugat dalam perkara mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta kekayaannya tanpa persetujuan pengurus. 3. Kreditor pemegang jaminan dan biaya pemeliharaan. PKPU tidak berlaku terhadap: a. Tagihan yang dijamin dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek atau hak atas kebendaan lainnya. b. Tagihan biaya pemeliharaan, pengawasan atau pendidikan yang sudah harus dibayar dan hakim pengawas harus menentukan jumlah tagihan yang sudah ada dan belum dibayar sebelum PKPU yang bukan merupakan tagihan dengan hak untuk diisteimewakan; dan 74 Sunarmi, Op. cit., hal. 213. Universitas Sumatera Utara c. Tagihan yang diistimewakan terhadap benda tertentu milik debitor maupun terhadap seluruh harta debitor yang tidak tercakup pada ayat 1 huruf b pasal 242 UUK-PKPU. Dalam PKPU pelaksanaan hak kreditor pemegang jaminan dan kreditor yang diistimewakan ditangguhkan selama berlangsungnya PKPU pasal 246 UUK- PKPU. 4. Terhadap Pembayaran Utang. Pembayaran semua utang, selain yang sebagaimana dimaksud dalam pasal 244 yang sudah ada sebelum diberikannya PKPU, selama berlangsungnya PKPU tidak boleh dilakukan, kecuali pembayaran utang tersebut dilakukan kepada semua kreditor menurut perimbangan piutang masing-masing, tanpa mengurangi berlakunya juga ketentuan pasal 245 ayat 3 UUK-PKPU. Pembayaran yang dilakukan kepada debitor, setelah diucapkannya putusan PKPU sementara yang belum diumumkan untuk memenuhi perikatan yang terbit sebelum putusan PKPU sementara, membebaskan pihakyang telah melakukan pembayaran terhadap debitor, kecuali dapat dibuktikan bahwa pihak tersebut telah mengetahui adanya putusan PKPU sementara. Pembayaran yang dilakukan setelah pengumuman, hanya membebaskan orang yang melakukan pembayaran tersebut, apabila ia dapat membuktikan bahwa meskipun telah dilakukan pengumuman menurut Undang-undang, akan tetapi ia tidak mungkin dapat mengetahui Universitas Sumatera Utara pengumuman yang dimaksud ditempat kediamannya, dengan tidak mengurangi hak pengurus PKPU untuk dapat membuktikan sebaliknya pasal 253 UUK-PKPU. 4. Perjumpaan Utang. Perjumpaan utang dapat dilakukan bila baik utang maupun piutangnya telah dilahirkan sebelum dimulainya PKPU tersebut. Piutang terhadap debitor tersebut akan dihitung menurut ketentuan pasal 274 dan pasal 275 UUK-PKPU. Orang yang mengambil alih dari pihak ketiga atas utang kepada debitor atau piutang terhadap debitor dari pihak ketiga sebelum PKPU, tidak dapat melakukan perjumpaan utang apabila dalam pengambialihan utang –piutang tersebut tidak beritikad baik. Piutang atau utang yang diambil alih setelah dimulainya PKPU tidak dapat diperjumpakanpasal 248 UUK-PKPU. 5. Perjanjian Timbal Balik. Bila pada saat putusan PKPU diucapkan terdapat perjanjian timabal balik yang belum atau baru sebagian dipenuhi, maka pihak yang mengadakan perjanjian dengan debitor dapat meminta kepada pengurus untuk memberikan kepaastian tentang kelanjutan pelaksanaan dari perjanjian tersebut dalam jangka waktu yang disepakati oleh pengurus dan pihak tersebut. Bila tidak tercapai kesepakatan mengenai jangka waktu, maka hakim pengawas yang menetapkan jangka waktu tersebut. Bila dalam jangka waktu tersebut, pengurus tidak memberikan jawaban atau tidak bersedia melaksanakan perjanjian tersebut, perjanjian berakhir dan pihak tersebut dapat menuntut ganti rugi sebagai kreditor konkuren. Bila pengurus Universitas Sumatera Utara menyatakan kesanggupannya, maka pengurus memberikan jaminan atas kesanggupannya untuk melaksanakan perjanjian tersebut. Ketentuan ini tidak berlaku terhadap perjanjian yang mewajibkan debitor melakukan sendiri perbuatan yang diperjanjikan pasal 249 UUK-PKPU 6. Perjanjian Penyerahan Benda. Apabila telah diperjanjikan penyerahan benda yang biasa diperdagangkan dengan suatu jangka waktu dan sebelum penyerahan dilakukan telah diucapkan putusan PKPU Sementara, maka akibatnya perjanjian menjadi hapus, dan dalam hal pihak lawan dirugikan karena penghapusan tersebut, ia boleh mengajukan diri sebagai kreditor konkuren untuk mendapat ganti rugi. Dalam hal harta kekayaan perusahaan yang dirugikan karena penghapusan tersebut, maka pihak lawan wajib membayar kerugian tersebut pasal 250 UUK-PKPU. 7. Perjanjian Sewa Menyewa. Dalam hal debitor telah menyewa suatu benda, maka debitor dengan persetujuan pengurus, dapat menghentikan perjanjian sewa menyewa dengan syarat pemberitahuan penghentian dilakukan sebelum berakhirnya perjanjian sesuai dengan adapt kebiasaan setempat. Jika dilakukannya penghentian maka harus diindahkan jangka waktu menurut perjanjian itu atau menurut kelaziman, dengan ketentuan bahwa jangka waktu 90 sebilan puluh hari adalah cukup. Bila telah dibayar uang sewa dimuka sebagai uang muka, maka sewa tidak dapat dihentikan lebih awal sebelum berakhirnya jangka waktu sewa yang telah dibayar uang Universitas Sumatera Utara tersebut. Sejak hari putusan PKPU sementara diucapkan maka uang sewa merupakan utang harta debitor pasal 251 UUK-PKPU. 8. Pemutusan Hubungan Kerja. Segera setelah diucapkannya putusan PKPU Sementara maka debitor berhak untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya, dengan mengindahkan ketentuan pasal 240 dan jangka waktu menurut persetujuan atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan pengertian pemutusan hubungan kerja tersebut dapat diputuskan dengan pemberitahuan paling singkat 45 empat puluh lima hari sebelumnya. Sejak dimulainya PKPU Sementara maka gaji dan biaya lain yang timbul dalam hubungan kerja tersebut menjadi utang harta debitor pasal 252 UUK-PKPU. PKPU tidak berlaku bagi keuntungan sesame debitor dan penanggung pasal 254 UUK-PKPU. Pengurus dalam PKPU harus mengetahui tingkatan para kreditor dalam PKPU yaitu mana yang memiliki hak untuk didahulukan dan mana yang digolongkan sebagai kreditor konkuren yaitu kreditor yang tidak memegang hak agunan dan yang tidak mempunyai hak yang istimewa, dan yang tagihannya telah diakui atau yang diakui secara bersyarat. 75 Dalam hukum Kepailitan terdapat dua macam perdamaian yaitu perdamaian yang diajukan dalam proses kepailitan dan perdamaian yang diajukan dalam proses PKPU. 76 75 Ibid, hal 213-217. Dalam proses kepailitan, permohonan perdamaian diajukan pada saat verifikasi, sedangkan perdamaian dalam proses PKPU diajukan sebelum dinyatakan pailit, biasanya pada saat 76 Ibid, hal 219. Universitas Sumatera Utara putusan PKPU Sementara. Dalam hal PKPU rencana perdamaian hanya dapat diajukan oleh debitor, bila perdamaian yang ditawarkan oleh debitor dan ternyata ditolak oleh kreditor, maka perdamaian tersebut tidak dapat lagi ditawarkan lagi dalam proses PKPU. Itu artinya debitor tidak mempunyai kesempatan lagi untuk melakukan perdamaian yang bertujuan pada rescedulling dan restrukturisasi utang-utangnya. Terhadap rencana perdamaian tersebut maka pengadilan niaga hanya mengesahkan atau melakukan konfirmasi saja terhadap hasil kesepakatan antara debitor dan para kreditor. Dari ketentuan pasal 224 ayat 4, pasal 265 dan pasal 266 UUK-PKPU dapat diketahui bahwa rencana perdamaian dalam PKPU dapat diajukan pada saat-saat sebagai berikut: a. Bersamaan dengan diajukannya permohonan PKPU pasal 265. b. Sesudah permohonan PKPU diajukan, namun rencana itu harus diajukan sebelum tanggal hari sidang sebagaimana dimaksud dalam pasal 226 UUK-PKPU. c. Setelah tanggal hari sidang sebagaimana dimaksud dalam pasal 226 dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 228 ayat 4 UUK- PKPU, yaitu selama berlangsungnya PKPU Sementara itu, yang tidak boleh melebihi 270 dua ratus tujuh puluh hari terhitung sejak PKPU Sementara ditetapkan termasuk masa perpanjangannya. Rencana perdamaian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 266 ayat 1 UUK-PKPU dapat disimpulkan, dapat disediakan oleh kepaniteraan pengadilan niaga untuk dapat diperiksa oleh siapapun tanpa dikenakan biaya. Kemudian ayat 2 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara salinan rencana perdamaian tersebut harus disampaikan kepada hakimpengawas, dan pengurus serta para ahli bila ada. Selanjutnya pasal 267 UUK-PKPU menentukan bahwa rencana perdamaian akan gugur demi hukum apabila sebelum putusan PKPU berkekuatan hukum tetap, dan ternyata kemudian datang keputusan yang berisikan penghentian PKPU tersebut. Menurut Sutan Remi Syahdeini, utang debitor dianggap layak untuk restrukturisasi apabila: a. Perusahaan debitor masih memiliki prospek usaha yang baik untuk mampu melunasi utang-utang tersebut, apabila perusahaan debitor diberi PKPU dalam jangka waktu tertentu, baik dengan atau tanpa diberi keringanan-keringanan persyaratan dan atau diberi tambahan utang baru. Pada waktu yang lalu The Jakarta Inisiative Prakarsa Jakarta menentukan jangka waktu untuk restrukturisasi utang tidak lebih dari delapan tahun. b. Selain hal tersebut diatas, utang-utang debitor dianggap layak untuk direstrukturisasi apabila para kreditor akan memperoleh pelunasan utang-utang mereka yang jumlahnya lebih besar melalui restrukturisasi daripada perusahaan debitor dinyatakan pailit, atau c. Apabila syarat-syarat utang berdasarkana kesepakatan restrukturisasi menjadi lebih menguntungkan bagi para kreditor daripada apabila tidak dilakukan restrukturisasi. Restrukturisasi utang dapat diikuti dengan atau tanpa restukturisasi atau penyehatan perusahaan. Apabila untuk keberhasilan restreukturisasi utang debitor perlu dilakukan Universitas Sumatera Utara upaya-upaya untuk penyehatan perusahaan debitor, maka hendaknya restrukturisasi utang juga dilengkapi dengan restrukturisasi perusahaan. 77 Restrukturisasi atau penyehatan perusahaan debitor dapat ditempuh dengan cara melakukan salah satu atau lebih bentuk-bentuk berikut ini: a. Perubahan visi perusahaan. b. Perubahan strategi perusahaan. c. Perubahan struktur organisasi perusahaan. d. Perubahan budaya kerja perusahaan corporate culture. e. Pemasangan perangkat keras teknologi sepanjang perusahaan memang belum menggunakan perangkat teknologi, sepertikomputer, atau melakukan perubahan atau penggantian terhadap teknologi yang telah digunakan. f. Penggantian anggota direksi dan komisaris perusahaan. g. Pembuatan atau perubahan system dan prosedur perusahaan. h. Penggabungan merger dengan perusahaa lain. i. Akuisisi sebagian saham acquisition of stock oleh pihak lain. j. Perubahan atau penambahan ketentuan-ketentuan baru dalam anggaran dasar perusahaan. k. Peleburan consolidation dengan perusahaan lain. l. Tindakan-tindakan lain yang bertujuan meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja bisnis perusahaan. 77 Sutan Remi Syahdeini, OP, Cit., hal 380. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan ketentuan pasal 268 ayat 1 UUK-PKPU, apabila rencana perdamaian telah diajukan kepada panitera, hakim pengawas harus menentukan: a. Hari terakhir sebagai batasan untuk menyampaikan tagihan kepada pengurus. b. Tanggal dan waktu akan dibicarakan dan diputuskannya rencana perdamaian yang diusulkan itu dalam rapat kreditor yang dipimpin oleh hakim pengawas. Tenggang waktu antara hari tersebut paling singkat 14 empat belas hari, hal ini berdasarkan ketentuan pasal 268 ayat 2 78 . Berdasarkan ketentuan pasal tersebut maka tenggang waktu yang dimaksud adalah antara tanggal pemberitahuan tagihan-tagihan yang terkena PKPU sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 268 ayat 1 huruf a dan tanggal akan dibicarakan dan diputuskannya rencana perdamaian itu oleh majelis hakim sebagaimana dimaksud dalam huruf b. 79

D. Independensi Kewenangan Pengurus dalam PKPU

Pasal 234 ayat 1 menentukan bahwa pengurus PKPU yang diangkat harus independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitor atau kreditor. Pengurus PKPU yang diangkat harus independen dimana dia adalah seseorang atau badan yang tidak berada dibawah salah satu pihak yang sedang bersengketa, sehingga independensinya benar-benar terjaga. 78 Sunarmi, Op.Cit., hal 219. 79 Sutan Remy syahdeini, Op. cit., hal 388. Universitas Sumatera Utara Penunjukan pengurus PKPU oleh Pengadilan Niaga dapat berdasarkan usul dari debitur, kreditor atau atas kewenangannya sendiri, dengan memenuhi persyaratan- persyaratan sebagai berikut: 80 1. Sebelum menerima penunjukkan, pengurus PKPU harus memastikan dirinya memiliki kompetensi dan kapasitas yang cukup untuk menjalankan penugasan tersebut. Kompetensi dan kapasitas yang dimaksud adalah mengenai itikad baik pengurus PKPU dalam hal menilai dirinya mengenai kemampuan dan kapasitaskualifikasi dari dirinya sendiri untuk melakukan proses pengurusan harta kekayaan debitor dalam PKPU. Oleh sebab itu pengurus PKPU harus mengikuti pendidikan keahlian khusus dan sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia selanjutnya disebut AKPI atau pihak lain yang diakreditasi oleh AKPI. Pendidikan keahlian khusus bagi kurator dan pengurus PKPU terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan. Mengenai standart keahlian khusus tidak dijelaskan lebih lanjut dalam peraturan atau Standart Kurator dan Pengurus. 2. Sebelum menerima penugasan pengurus PKPU harus memastikan dirinya tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitor maupun kreditor, yang dapat diketahuinya dari daftar kreditur yang tercantum dalam permohonan PKPU maupun dokumen lain yang diajukan bersamaan dengan permohonan PKPU tersebut. Jika sewaktu melaksanakan penugasan Pengurus PKPU mengetahui 80 Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia http:kreditur pailit.wordpress.comstandart-kurator-pengurus-indonesia diakses tanggal 24 juni 2011. Universitas Sumatera Utara bahwa ia ternyata memiliki benturan dengan satu atau lebih kreditor, maka hakim pengawas atau dengan anggota majelis hakim pengadilan niaga yang menangani PKPU tersebut, meminta kepada pengurus PKPU untuk : a. Memberitahukan secara tertulis adanya benturan kepentingan tersebut kepada hakim pengawas, debitor, rapat kreditor dan komite kreditor, jika ada dengan tembusanpada Dewan kehormatan AKPI, serta wajib segera memanggil rapat kreditor untuk diselengarakan secepatnya khusus untuk memutuskan masalah benturan tersebut; atau b. segera mengundurkan diri. Jika pengurus PKPU mengundurkan diri maka pengurus PKPU wajib memanggil rapat kreditor untuk menunjuk pengurus PKPU lainnya yang dilakukan sesuai dengan ketentuan UUK-PKPU dan Standar Profesi Kurator dan Pengurus. 81 Dalam menjalankan kewenangannya pengurus PKPU wajib mempergunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama. Pengurus PKPU harus secara kritis mencermati bahwa setiap langkah yang diambil dalam rangka pelaksanaan tugasnya memiliki dasar yang kuat sesuai dengan UUK-PKPU dan peraturan pelaksananya serta telah menempuh prosedur Standart Profesi Kurator dan Pengurus. 81 http;endangshkurator.blogspot.com diakses tanggal 26 juni2011. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya pengurus PKPU wajib bertindak secara transparan dihadapan para pihak yang terlibat dalam kewenangannya serta memberikan informasi material 82 Pasal 234 ayat 2 menentukan bahwa pengurus PKPU yang terbukti tidak independen dikenakan sanksi pidana dan atau perdata sesuai peraturan perundang- undangan. Dalam penjelasan UUK-PKPU tidak disebutkan dengan jelas bentuk-bentuk sanksi yang dapat dikenakan kepada pengurus PKPU yang terbukti tidak independen, demikian juga halnya dalam peraturan-peraturan pelaksana UUK-PKPU tidak ada satu ketentuan yang menyinggung persoalan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan multi interpretasi bagi hakim dalam memutuskan perkara terhadap pengurus PKPU yang terbukti tidak independen. secara seimbang kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses PKPU. Terlepas dari kewajiban tersebut pengurus PKPU tetap wajib menjaga rahasia terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penugasannya kepada pihak ketiga manapun yang secara ekplisit tidak disebutkan oleh UUK-PKPU. Pengurus PKPU yang independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan para pihak yang terlibat dalam proses PKPU hanya dapat dibuktikan dengan itikad baik dari pengurus PKPU sendiri dalam mengurus harta kekayaan perusahaan debitor. Dengan itikad baik yang dimiliki oleh para pihak proses PKPU juga dapat berjalan dengan baik. Tanggung jawab pengurus PKPU ditentukan dalam pasal 234 ayat 4 UUK-PKPU dimana pengurus PKPU bertanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaiannya dalam melaksanakan tugas pengurusan yang menyebabkan kerugian terhadap harta debitor. 82 Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia http:kreditur pailit.wordpress.comstandart-kurator-pengurus-indonesia diakses tanggal 24 juni 2011. Universitas Sumatera Utara Dalam UUK-PKPU selanjutnya tidak disebutkan dengan jelas bagaimana bentuk tanggung jawabnya, demikian juga halnya dalam peraturan pelaksanaannya. Universitas Sumatera Utara

BAB III KEWENANGAN PENGURUS PKPU TERHADAP HARTA KEKAYAAN PERUSAHAAN

A. Pengurus Dalam PKPU

PKPU tidak mengenal adanya kurator, tetapi pengurus PKPU. Pengurus yang diangkat dalam PKPU harus independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitor atau kreditor. Pengurus yang tidak independent dikenakan sanksi pidana dan atau perdata sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 83 a. Orang perseorangan yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia, yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus harta debitor. Yang dapat diangkat menjadi pengurus PKPU, adalah: b. Terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan. Pengurus PKPU adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan dalam hal ini sering dilakukan oleh pengacara, penasehat hukum atau disebut pengurus PKPU swasta yang memiliki keahlian khusus dalam rangka membantu mengurus harta perusahaan debitor bersama-sama dengan pengurus perusahaan. Keahlian khusus yang harus dimiliki oleh pengurus PKPU adalah keahlian dibidang hukum beracara kepailitan dan PKPU, 83 Sunarmi, Op. cit., hal. 208. Universitas Sumatera Utara disamping itu seorang pengurus PKPU harus juga membekali dirinya dengan ilmu akuntan, agar mampu membantu pengurus perusahaan dalam menyusun Rencana Perdamaian yang diajukan oleh debitor. Kewenangan Pengurus PKPU, 84 1. Mengumumkan putusan PKPU dalam berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit dalam 2 dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh hakim pengawas dan pengumuman tersebut juga harus memuat undangan untuk hadir pada persidangan yang merupakan rapat permusyawaratan hakim berikut tanggal, tempat, dan waktu sidang tersebut, nama hakim pengawas dan nama serta alamat pengurus. Apabila pada waktu PKPU sementara diucapkan sudah ada rencana perdamaian oleh debitor. Hal ini disebutkan dalam pengumuman tersebut dan pengumuman tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu paling lama 21 dua puluh satu hari sebelum tanggal sidang yang direncanakan. adalah sebagai berikut: 2. Mengumumkan putusan pailit sebagai akibat PKPU sementara yang telah berakhir akibat kreditor konkuren tidak setuju untuk memberikan PKPU Tetap, atau PKPU Tetap sudah diberikan, tetapi setelah habis waktunya, tidak tercapai persetujuan terhadap rencana perdamaian. 3. Meminta saran kepada panitia kreditor, jika ada. 4. Memohon kepada hakim pengawas untuk memanggil saksi atau memerintahkan pemeriksaan oleh ahli, guna menjelaskan keadaan yang menyangkut PKPU. 84 Sunarmi ,Op.cit., hal. Universitas Sumatera Utara 5. Menyampaikan laporan kepada hakim pengawas setiap enam bulan sekali mengenai harta debitor dalm pelaksanaannya. 6. Memberikan persetujuan kepada debitor apabila debitor mengajukan gugatan atau digugat mengenai harta kekayaannya debitor dan apabila debitor ingin menghentikan perjanjian sewa menyewa. 7. Atas permintaan debitor, pengurus memberikan kepastian tentang kelanjutan pelaksanaan perjanjian antara debitor dengan pihak lain dalam jangka waktu yang disepakati oleh pengurus dan pihak lain tersebut. 8. Memohon kepada pengadilan niaga melalui hakim pengawas, untuk mengakhiri PKPU, apabila debitor selama PKPU bertindak dengan itikad buruk melakukan pengurusan terhadap hartanya, atau selama PKPU, keadaan harta debitor tidak mungkin lagi dilanjutkan PKPU. 9. Membuat daftar piutang yang memuat nama kreditor, tempat tinggal kreditor, jumlah piutang masing-masing, dan penjelsan tentang piutang itu. Daftar tersebut setelah diubah atau ditambah dalam rapat verifikasi dan sudah tetap jumlahnya uang dan suara, wajib ditandatangani oleh hakim pengawas dan panitera pengganti, lalu daftar tersebut mempunyai kekuatan mengikat dan harus dilampirkan pada berita acara rapat. 10. Menyediakan daftar piutang di kepaniteraan pengadilan niaga, paling lambat 7 tujuh hari sebelum rapat kreditor, agar dapat dilihat dengan Cuma-Cuma oleh siapapun. 11. Memberikan laporan tertulis tentang rencana perdamaian. Universitas Sumatera Utara Selain hal-hal diatas yang menjadi tugas dari pengurus PKPU, ketentuan pasal 239 ayat 1 UUK-PKPU juga mewajibkan pengurus PKPU untuk setiap 3 tiga bulan melaporkan keadaan harta perusahaan debitor. Laporan tersebut harus disediakan di kantor panitera pengadilan niaga agar dapat diperiksa oleh umum tanpa biaya. 85 Pengurus PKPU, berdasarkan ketentuan pasal 269 ayat 1 UUK-PKPU, wajib mengumumkan penentuan waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 268 ayat 1 bersama-sama dengan dimasukkannya rencana perdamaian. Disamping itu pengurus PKPU juga wajib memberitahukan dengan surat tercatat kepada semua kreditor yang diketahuinya. Apabila umum publik atau masyarakat menginginkan untuk memperoleh laporan tersebut, hal itu dapat pula diperoleh tanpa dipungut biaya. Selanjutnya ketentuan pasal 239 ayat 2 UUK-PKPU menyatakan bahwa hakim pengawas berwenang untuk memperpanjang jangka waktu pelaporan pengurus sebagaimana dimaksud diatas. Dengan adanya ketentuan pasal 239 ayat 2 itu artinya jangka waktu pelaporan oleh pengurus PKPU sebagaimana ketentuan pasal 239 ayat 1 tidak terlalu ketat. Dengan demikian, apabila pengurus PKPU menganggap jangka waktu tiga bulan itu terlalu singkat karena keadaan keuangan debitor tidak sederhana, misalnya debitor yang memiliki utang dalam jumlah yang sangat besar, maka pengurus dapat mengajukan permohonan kepada hakim pengawas agar periodisasi laporan tersebut dapat diperlonggar. 86 85 Sutan Remi Syahdeini, Op. Cit., hal. 347. 86 Ibid, hal. 388. Universitas Sumatera Utara Tagihan dapat diajukan kepada pengurus PKPU dengan cara menyerahkan surat tagihan atau bukti tertulis lainnya yang menyebutkan sifat dan jumlah tagihan disertai bukti yang mendukung atau salinan bukti tersebut. Terhadap tagihan yang diajukan kepada pengurus PKPU, maka kreditor dapat meminta tanda terima dari pengurus PKPU 87 Semua perhitungan yang telah dimasukkan oleh pengurus PKPU harus dicocokkan dengan catatan dan laporan dari debitor pengurus perusahaan, kemudian pengurus PKPU harus membuat daftar piutang yang membuat daftar piutang, pasal 270 UUK-PKPU. Demikian pula sebaliknya bila tagihan diajukan kepada pengurus perusahaan maka kreditor memintakan tanda terimanya dari pengurus perusahaan. 88 Piutang yang berbunga harus dimasukkan dalam daftar disertai perhitungan bunga sampai hari diucapkannya putusan PKPU. Ketentuan Pasal 135, pasal 139, pasal 140, pasal 141 dan pasal 142 ayat 1 dan ayat 2 berlaku mutatis mutandis dalam hal PKPU yaitu pasal 273 UUK-PKPU. yang memuat idenditas para kreditor seperti nama, tempat tinggal kreditor, jumlah piutang masing-masing, penjelasan piutang dan apakah piutang tersebut diakui atau dibantah oleh pengurus PKPU terrsebut setelah mengkonfirmasikannya terlebih dahulu dengan pengurus perusahaan debitor. 89 87 Sunarmi, Op. cit., hal. 220. Tetapi suatu tagihan dengan syarat tangguh dapat dimasukkan dalam daftar untuk nilai yang berlaku pada saat dimulainya PKPU. JIka Pengurus PKPU dan kreditor tidak mencapai kata sepakat tentang penetapan nilai tagihan tersebut, maka seluruh nilai tagihan kreditor harus diterima secara bersyarat. pasal 274 UUK-PKPU. 88 Ibid, hal 220. 89 Ibid, hal. 220. Universitas Sumatera Utara Dalam rapat rencana perdamaian, baik Pengurus PKPU maupun ahli, apabila telah diangkat, harus secara tertulis memberikan laporan tentang rencana perdamaian yang ditawarkan itu. 90 Berdasarkan hal tersebut, dalam rapat pengurus PKPU berhak menarik kembali setiap pengakuan atau bantahan yang pernah dilakukannya. Demikian juga halnya dengan para kreditor yang hadir dalam rapat dapat membantah piutang yang oleh Pengurus PKPU seluruhnya atau sebagian diakuinya. Pengakuan atau bantahan yang dilakukan dalam rapat tersebut, harus dicatat dalam daftar piutang pasal 279 UUK-PKPU. Dalam hal ini pengurus perusahaan berhak memberikan keterangan mengenai rencana perdamaian tersebut selama berlansungnya perundingan perdamaian dalam PKPU. Oleh sebab itu piutang yang dimasukkan oleh para kreditor kepada pengurus PKPU sesudah lewat tenggang waktu seperti yang ditentukan dalam pasal 268 ayat 2 UUK- PKPU yaitu 14 empat belas hari, maka dapat dimasukkan kembali dengan syarat 2 dua hari sebelum diadakan rapat, dan harus dimuat dalam daftar piutang atas permintaan yang diajukan pada rapat tersebut. Jika pengurus PKPU maupun para kreditor yang hadir tidak mengajukan keberatan, maka piutang tersebut dapat diterima dan dimasukkan dalam daftar piutang. 91 Hakim pengawas menentukan kreditor yang tagihannya dibantah, untuk dapat ikut serta dalam pemungutan suara dan menentukan batasan jumlah suara yang dapat dikeluarkan oleh kreditor tersebut pasal 280 UUK-PKPU. 92 90 Ibid, hal. 221. 91 Ibid, hal. 222. 92 Ibid. Universitas Sumatera Utara Rencana perdamaian dapat diterima berdasarkan: Persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah kreditor konkuren yang haknya atau sementara diakui yang hadir pada rapat kreditor termasuk kreditor yang tagihannya dibantah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau sementara diakui dari kreditor konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut, dan persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah kreditor yang piutangnya dijamin dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya yang hadir dan mewakili paling sedikt 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan dari kreditor tersebut atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut. Kreditor pemegang hak jaminan yang tidak menyetujui rencana perdamaian diberikan kompensasi sebesar nilai terendah diantara nilai jaminan atau nilai aktual pinjaman yang secara langsung dijamin dengan hak agunan atas kebendaan. Ketentuan pasal 152 dan pasal 153 UUK-PKPU berlaku juga dalam pemungutan suara untuk menerima rencana perdamaian pasal 281 UUK-PKPU. 93 Berita acara rapat yang dipimpin yang dipimpin oleh hakim pengawas harus mencantumkan isi rencana perdamaian, nama kreditor yang hadir dan berhak mengeluarkan suara, catatan tentang suara yang dikeluarkan kreditor, hasil pemungutan suara, dan catatan tentang semua kejadian lain dalam rapat. Daftar kreditor yang dibuat oleh pengurus PKPU yang telah ditambah atau diubah dalam rapat, harus ditanda tangani oleh hakim pengawas dan panitera pengganti serta harus dilampirkan pada berita acara rapat yang bersangkutan. Salinan berita acara rapat harus disediakan di Kepaniteraan Pengadilan paling lambat 3 tiga hari setelah putusan rapat dan dapat dilihat oleh setiap 93 Ibid, hal. 223. Universitas Sumatera Utara orang dengan cuma-cuma selama 8 delapan hari setelah tanggal disediakan pasal 282 UUK-PKPU. 94 Apabila rencana perdamaian disepakati oleh debitor dan para kreditornya, baik dengan atau tanpa perubahan, dan setelah kesepakatan itu disahkan oleh pengadilan niaga, maka perjanjian perdamaian tersebut mengikat baik debitor maupun semua kreditor. 95 Menurut pasal 255 ayat 1 UUK-PKPU, PKPU dapat diakhiri baik atas permintaan hakim pengawas, satu atau lebih kreditor atau atas prakarsa pengadilan niaga sendiri, dalam hal: Kesepakatan tentang perdamaian tersebut dituangkan dalam perjanjian perdamaian, dan perjanjian perdamaian inilah yang akan menjadi dasar perjanjian antara debitor dan kreditor selanjutnya dan terhadap perjanjian ini disebut perjanjian perdamaian. Dan terhadap perjanjian mengenai utang piutang sebelumnya menjadi tidak berlaku lagi setelah rencana perdamaian itu disepakati. a. Debitor selama waktu PKPU, bertindak dengan itikad buruk dalam melakukan pengurusan terhadap hartanya. b. Debitor telah merugikan atau telah mencoba merugikan kreditornya. c. Debitor melakukan pelanggaran ketentuan pasal 240 ayat 1. d. Debitor lalai melaksanakan tindakan-tindakan yang diwajibkan kepadanya oleh pengadilan pada saat atau setelah PKPU diberikan, atau lalai melaksanakan tindakan-tindakan yang disyaratkan oleh pengurus demi kepentingan harta debitor. 94 Ibid, hal. 223. 95 Sutan Remi Syahdeini, Op. cit., hal. 404. Universitas Sumatera Utara e. Selama waktu PKPU, keadaan harta debitor ternyata tidak lagi memungkinkan dilanjutkannya PKPU; atau f. Keadaan harta debitor tidak dapat diharapkan untuk memenuhi kewajibannya terhadap para kreditor pada waktunya. 96 Menurut pasal 255 ayat 2, dalam hal keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf e, maka pengurus wajib mengajukan permohonan pengakhiran PKPU. Selanjutnya pasal 255 ayat 3 menyatakan Pemohon hakim pengawas atau kreditor, debitor dan pengurus harus didengar pada tanggal yang telah ditetapkan oleh pengadilan setelah dipanggil sebagaimana mestinya. Oleh pasal 255 ayat 4 Permohonan pengakhiran PKPU harus selesai diperiksa dalam jangka waktu 10 sepuluh hari terhitunng sejak pengajuan permohonan tersebut, dan putusan pengadilan harus diucapkan dalam jangka waktu 10 sepuluh hari sejak selesainya pemeriksaan. Putusan pengadilan harus memuat alasan yang menjadi dasar putusan tersebut 97 Sementara itu pasal 258 ayat 1 menentukan, Jika pengadilan menganggap bahwa sidang permohonan pengakhiran PKPU tidak dapat diselesaikan sebelum tanggal kreditor didengar sesuai dengan ketentuan dalam pasal 225 ayat 3, maka pengadilan wajib memerintahkan agar kreditor diberitahu secara tertulis bahwa mereka tidak dapat didengar . Dalam UUK-PKPU tidak ditentukan dengan tegas tentang sanksi yang diterapkan jika terjadinya keterlambatan pemeriksaan terhadap permohonan tersebut melampaui jangka waktu 10 hari sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 255 ayat 4 tersebut. 96 Sunarmi, Op. cit., hal 217. 97 Ibid, hal. 217. Universitas Sumatera Utara pada tanggal tersebut. Dari ketentuan pasal 258 ayat 2 dapat disimpulkan bahwa pemberitahuan itu harus dilakukan oleh pengurus PKPU. Sedangkan pengadilan niaga hanya mengeluarkan perintah kepada pengurus PKPU untuk memberitahukan kepada kreditor. Selanjutnya pasal 258 ayat 2 menentukan, bila perlu pengadilan segera menetapkan tanggal lain untuk sidang dan dalam hal demikian kreditor akan dipanggil oleh pengurus. 98 Menurut pasal 256 UUK-PKPU, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, pasal 12, pasal 13 dan pasal 14 UUK-PKPU berlaku mutatis mutandis terhadap putusan pengakhiran PKPU. Berkenaan dengan ketentuan pasal 256 tersebut maka menjadi tidak jelas ketentuan yang terdapat dalam pasal 294 yang menentukan bahwa permohonan untuk mengajukan pengakhiran PKPU oleh debitor sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 259 ayat 1 tersebut harus diajukan oleh advokad yang bertindak berdasarkan surat kuasa khusus, kecuali apabila diajukan oleh pengurus PKPU. 99 Pasal 259 ayat 1 menentukan bahwa debitor setiap waktu dapat memohon kepada pengadilan agar PKPU dicabut, dengan alasan bahwa harta debitor memungkinkan dimulainya pembayaran kembali dengan ketentuan bahwa pengurus dan semua kreditor harus dipanggil dan didengar sepatutnya sebelum putusan diucapkan. Dengan demikian debitor dapat mengajukan permohonan pengakhiran PKPU hanya apabila menurut pertimbangannya, keadaan keuangan debitor telah dalam keadaan mampu membayar kembali utang-utangnya kepada para kreditornya. Hal tersebut harus dapat dibuktikan oleh debitor kepada pengurus, hakim pengawas, dan para kreditornya serta pengadilan niaga 98 Ibid, hal. 218. 99 Sutan Remy Syahdeini, Op. cit., hal 370. Universitas Sumatera Utara yang memeriksa masalah permohonan debitor tersebut. Agar alat bukti debitor objektif, hendaknya hakim hanya menerima bukti berupa hasil financial audit dari akuntan public yang ditunjuk oleh para kreditor, atau oleh hakim pengawas, atau oleh hakim pengadilan niaga yang memeriksa permohonan tersebut. 100 Dari ketentuan pasal 255 ayat 6 UUK-PKPU, jika PKPU diakhiri berdasarkan ketentuan pasal 255, maka debitor wajib dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga. Menurut ketentuan pasal 255 ayat 6 itu, debitor harus dinyatakan pailit dalam putusan yang sama dengan putusan pengakhiran PKPU 101 . Kemudian pasal 257 UUK-PKPU menentukan putusan pernyataan pailit sebagai akibat putusan pengakhiran PKPU harus diumumkan dalam Berita Negara dan dalam paling sedikit dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh hakim pengawasyang harus dilakukan dalam jangka waktu paling lambat lima hari setelah tanggal putusan pernyataan pailit diterima oleh curator dan hakim pengawas. Yang melakukan pengumuman itu adalah kurator bukan lagi menjadi kewenangan pengurus PKPU. 102 Untuk menjalankan tugasnya pengurus PKPU mendapatkan imbalan jasa yang ditetapkan oleh pengadilan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan setelah PKPU berakhir dan harus dibayar lebih dahulu dari harta debitor pasal 234 UUK- PKPU. Imbalan jasa pengurus PKPU menurut Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.09.HT.05.10 tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus pasal 4 menyatakan sebagai berikut: 100 Ibid, hal. 369. 101 Ibid, hal. 371. 102 Ibid, hal. 371. Universitas Sumatera Utara 1. Dalam hal PKPU yang berakhir dengan perdamaian, besarnya imbalan jasa ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitor dengan mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan dan tariff kerja dari pengurus yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi 3 tiga persen dari nilai harta debitor. 2. Dalam hal PKPU berakhir tanpa perdamaian, besarnya jasa imbalan ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitor dengan mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan dan tarif kerja dari pengurus yang bersangkutan ditentukan paling tinggi 5 lima persen dari nilai harta debitor. Besarnya imbalan jasa pengurus PKPU dibedakan dalam dua hal yaitu PKPU berakhir dengan perdamaian dan PKPU berakhir tanpa perdamaian. Imbalan jasa pengurus PKPU berakhir tanpa perdamaian menurut Keputusan Menteri tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan imbalan jasa PKPU berakhir dengan perdamaian. Hal ini terjadi karena bila PKPU berakhir tanpa perdamaian otomatis pengadilan akan menetapkan putusan pailit terhadap perusahaan yang bersangkutan. Itu artinya pengurus PKPU yang semula membantu debitor untuk mengurus harta kekayaannya, akan beralih fungsinya menjadi kurator. Selanjutnya pasal 5 Keputusan Menteri yang sama, menetapkan: Dalam hal terjadi pengangkatan curator dan pengurus PKPU tambahan, maka besarnya imbalan jasa Universitas Sumatera Utara ditentukan oleh rapat kreditor yang memutuskan pengangkatan kurator atau pengurus tambahan tersebut. 103 Pengurus PKPU boleh lebih dari satu orang apabila pengadilan menganggap pengurusan terhadap harta kekayaan perusahaan bersifat rumit. Apabila diangkat lebih dari satu orang pengurus PKPU, maka untuk melakukan tindakan yang sah dan mengikat, pengurus PKPU memerlukan persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah pengurus PKPU yang ada. Apabila suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka untuk melakukan tindakan tersebut pengurus PKPU harus memperoleh persetujuan hakim pengawas. Pengadilan niaga setiap waktu dapat mengabulkan usul penggantian pengurus PKPU. Setelah memanggil dan mendengar pengurus PKPU, dan mengangkat pengurus PKPU lainnya dan atau mengangkat pengurus PKPU tambahan berdasarkan: 104 a. usul hakim pengawas. Hakim pengawas dapat meminta kepada pengadilan Niaga untuk mengganti pengurus PKPU bila pengurus PKPU terbukti tidak independent, atau meminta tambahan pengurus PKPU bila menganggap pengurusan terhadap harta kekayaan perusahaan bersifat rumit dan pengurus PKPU yang telah ada tidak mampu menangani permasalahan yang ada. b. Permohonan kreditor 103 Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.09.HT.05.10 tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus pasal 5. 104 Sunarmi, Op. cit., hal 210. Universitas Sumatera Utara Kreditor dapat meminta pergantian dan penambahan Pengurus PKPU kepada pengadilan Niaga. Permohonan tersebut hanya dapat dilakukan apabila didasarkan atas persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah kreditor yang hadir dalam rapat kreditor. c. Permohonan Pengurus PKPU sendiri. Pengurus PKPU dapat meminta kepada pengadilan Niaga untuk menggantikan dirinya dengan pengurus PKPU lainnya, bila menganggap dirinya tidak mampu menangani proses PKPU tersebut dengan alasan profesionalisme dan atau meminta penambahan pengurus PKPU lainnya bila menganggap proses PKPU tersebut memerlukan tambahan tenaga pengurus PKPU yang menguasai bidang-bidang tertentu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pruses PKPU tersebut. d. Permohonan Pengurus PKPU lainnya, jika ada. Pengurus PKPU yang terdiri lebih dari satu orang juga dapat mengajukan permohonan penggantian dan atau penambahan pengurus PKPU lainnya, bila memang itu diperlukan dalam proses PKPU agar pengurusan harta kekayaan debitor dapat tertangani dengan baik.

B. PKPU Suatu Perusahaan

Universitas Sumatera Utara PKPU yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk mengajukan rencana perdamaian yang didalamnya meliputi resturukturisasi terhadap utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Proses PKPU memiliki keuntungan lebih banyak dibandingkan proses restrukturisasi lain diluar pengadilan Niaga. Berbeda dengan restrukturisasi lainnya, maka PKPU prosesnya lebih cepat dan tidak memerlukan persetujuan seluruh kreditor. Kalau diluar pengadilan niaga, persetujuannya harus multilateral dan seluruh kreditor harus menyetujui. Bila ada satu kreditor yang tidak setuju dan kreditor tersebut tidak ikut saat dilakukannya voting, maka kreditor tersebut tidak terikat dengan perjanjian restrukturisasi. Akibat hukumnya adalah kreditor tersebut dapat setiap saat menggugat. PKPU yang dilakukan di Pengadilan Niaga sangat berbeda dengan proses restrukturisasi, dimana apabila terpenuhi kourum saat voting yang dilakukan oleh kreditor terhadap rencana perdamaian, maka kreditor yang tidak setuju maupun yang tidak hadir saat voting tetap terikat dengan perjanjian perdamaian tersebut. Perjanjian perdamaian yang telah disahkan oleh pengadilan niaga tersebut akan menjadi suatu produk hukum yang mengikat para pihak yaitu debitor dan kreditor. Berikut akan dipaparkan pelaksanaan PKPU yang dilakukan oleh perusahan- perusahaan sebagai berikut:

1. PKPU Pada Firma

Pada umumnya pelaksanaan PKPU pada perusahaan adalah sama, dimana pengajuan PKPU tersebut ditujukan kepada pengadilan niaga untuk menetapkan rencana perdamaian kepada para kreditornya. Firma adalah suatu badan usaha yang didirikan untuk Universitas Sumatera Utara menjalankan perusahaan dengan nama bersama pasal 16 KUHD. Pada firma tanggung jawabnya adalah tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan artinya tidak ada pemisahan harta kekayaan antara perusahaan dengan sekutu-sekutu yang mendirikan firma. Dalam anggaran Dasar firma ditetapkan bahwa pengurus berhak bertindak keluar atas nama perusahaan, bila tidak ada ketentuan tersebut maka setiap sekutu dapat mewakili firma dan mengikat juga para sekutu lain sepanjang mengenai perbuatan bagi kepentingan perusahaan. Menurut van Ophuijsen 1936 seorang notaries Batavia, tanggung jawab para sekutu terhadap pihak ketiga kreditor tidak dilaksanakan secara langsung, artinya segala utang firma dipenuhi lebih dahulu dari uang kas Firma. Apabila uang kas tidak mencukupi barulah diberlakukan pasal 18 KUHD bahwa kekayaan pribadi masing-masing sekutu dipertanggungjawabkan sampai utang terpenuhi semuanya. 105 Permohonan PKPU pada firma dapat dilakukan oleh salah seorang sekutu atau pengurus yang ditunjuk dalam Anggaran Dasar firma yang bertindak sebagai debitor atau oleh kreditornya. PKPU pada firma dapat dilakukan apabila memiliki lebih dari satu kreditor yang utangnya sudah jatuh tempo dan debitor memperkirakan tidak dapat membayar utangnya maka perlu dilakukan pengajuan PKPU yang memuat rencana perdamaian termasuk permohonan restrukturisasi utang-utangnya kepada para kreditor. PKPU pada firma dapat diajukan apabila ia memiliki lebih dari satu kreditor konkuren yaitu kreditor yang tidak memiliki agunan atau jaminan terhadap utang-utangnya. 105 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung: Citra Aditya, 1999, hal. 53. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini pengadilan niaga harus mengabulkan permohonan PKPU sementara, serta mengangkat pengurus PKPU dan hakim pengawas untuk membantu proses PKPU tersebut. Dan selanjutnya dalam jangka waktu paling lama 45 empat puluh lima hari pengadilan mengadakan sidang penyelesaian proses PKPU dimana dalam sidang tersebut debitor dapat mengajukan rencana perdamaian yang akan ditawarkan kepada para kreditornya. Terhadap rencana perdamaian tersebut, kreditor melakukan rapat kreditor untuk menentukan suara setuju atau tidak terhadap rencana perdamaian yang diajukan oleh kreditor sesuai kourum yang ditetapkan dalam UUK-PKPU. Jumlah suara kreditor dihitung berdasarkan kelipatan Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah terhadap satu suara. Bila rencana perdamaian tersebut diterima maka sekutu-sekutu pada firma tidak perlu melakukan tanggung jawabnya sampai kepada harta pribadinya, yang perlu dilakukan adalah pembenahan-pembenahan terhadap perusahaan dengan cara restrukturisasi dan rescheduling perusahaan. Tetapi apabila rencana perdamaian tersebut ditolak, maka otomatis firma tersebut akan dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga dalam sidang yang sama. Dan akibat hukumnya tanggung jawab para sekutu firma sampai kepada harta kekayaan pribadinya apabila kas firma yang ada tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran seluruh utang-utangnya.

2. PKPU Pada C.V

Dokumen yang terkait

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Tinjauan Yuridis Terhadap Efektifitas Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Dan Perdamaian Sebagai Alternatif Penyelesaian Utang Piutang Perusahaan

0 30 156

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Timbal Balik

4 98 92

TINJAUAN YURIDIS PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK KREDITOR KEPADA DEBITOR DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 5 12

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK KREDITOR KEPADA DEBITOR DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 3 13

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK KREDITOR KEPADA DEBITOR DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 4 19

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 12

BAB II FILOSOFI KEWENANGAN KREDITOR DALAM PENGAJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG 2.1. Hakikat dan Tujuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - KEWENANGAN KREDITOR DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 34

BAB III UPAYA HUKUM DEBITOR PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH KREDITOR 3.1. Upaya Hukum dalam Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - KEWENANGAN KREDITOR DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Repository

0 0 29