Komoditas Unggulan yang dikembangkan Oleh Kelompok Tani di Daerah Penelitian

kelompok tani adalah 253 tahun dengan rata-rata sampel bergabung menjadi anggota kelompok tani adalah 8 tahun pembulatan dari 8,43 tahun. Pendapatan dapat dihitung dengan menjumlahkan pendapatan sampel per bulan. Jumlah pendapatan seluruh sampel per bulan adalah Rp. 42.300.000,- dengan rata-rata pendapatan per bulan seluruh sampel adalah Rp. 1.410.000,-.

5.2 Komoditas Unggulan yang dikembangkan Oleh Kelompok Tani di Daerah Penelitian

Kecamatan Medan Marelan merupakan salah satu sentra daerah pertanian yang berada di Kotamadya Medan. Hasil dari usahatani Kecamatan Medan Marelan banyak dipasarkan baik lokal ataupun luar daerah. Adapun produk pertanian yang diusahakan oleh kelompok tani Kecamatan Medan Marelan antara lain tanaman holtikultura seluas 6,437 Ha, tanaman pangan seluas 9,343 dan tanaman hias seluas 0,12 Ha. Berdasarkan lampiran 3 Tanaman holtikultura yang diusahakan antara lain tanaman sawi, kangkung darat, bayam, kacang panjang, gambas, terong dan timun. Universitas Sumatera Utara Tanaman pangan yang diusahakan antara lain padi, jagung dan singkong. Tanaman hias yang diusahakan adalah tanaman anggrek. Tanaman sawi diusahakan oleh sampel adalah seluas 1,724 Ha. Tanaman sawi Kecamatan Medan Marelan merupakan komoditas unggulan dari tanaman holtikultura. Tanaman sawi merupakan tanaman holtikultura yang umur panen sawi 40-70 hari. Perlakuan pasca panen sawi yang dilakukan oleh petani diapangan adalah pencucian dan pembuangan kotoran, sortasi, pengemasan yaitu dibungkus dengan daun pisang dan dipasarkan. Ciri khas dari tanaman sawi Kecamatan Medan Marelan adalah daun berdaun lebar dan hijau, jarang terserang penyakit dan rasanya manis. Tanaman pangan yang diusahakan oleh sampel adalah tanaman padi seluas 6,76 Ha, tanaman jagung seluas 0,423 Ha dan tanaman singkong seluas 2,16 Ha. Tanaman unggulan pangan di Kecamatan Medan Marelan adalah tanaman padi. Tanaman padi yang diusahakan untuk memenuhi permintaan beras lokal di Kecamatan Medan Marelan. Tanaman jagung diusahkan setelah panen tanaman padi. Lahan yang digunakan untuk tanaman jagung rata-rata adalah lahan sawah setelah panen. Tanaman singkong yang diusahakan untuk memenuhi permintaan usaha rumah tangga yaitu keripik singkong yang diusahakan oleh beberapa kelompok tani selain berusahatani antara lain kelompok tani santai, kelompok tani MKGR dan kelompok tani Subur Makmur. Keripik singkong dipasarkan lokal dan luar daerah. Tanaman hias yang menjadi tanaman unggulan adalah tanaman hias anggrek. Tanaman anggrek yang diusahakan pada lahan seluas 0,12 Ha merupakan tanaman hias yang diusahakan oleh satu kelompok tani saja yaitu kelompok tani Kencana Orchid. Kelompok tani ini aktif dalam berbagai kegiatan pemerintahan Kota Medan seperti pameran tanaman hias di Istana Maimun atau kegiatan pameran lainnya. Universitas Sumatera Utara Luas lahan berdasarkan komoditi usahatani dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 15. Luas Lahan Responden Berdasarkan Komoditi Yang Diusahakan No Komoditi Luas Lahan Ha Total Luas Lahan 1. Sawi 1,724 10,84 2. Kangkung 1,442 9,06 3. Bayam 0,9825 6,18 4. Kacang Panjang 1,164 7,32 5. Paria 0,192 1,2 6. Gambas 0,518 0,518 7. Terong 0,2745 1,73 8. Timun 1,14 0,88 9. Padi 6,76 42,51 10. Jagung 0,423 2,67 11. Singkong 2,16 13,6 12. Anggrek 0,12 0,75 Total Luas Lahan 15,9 100 Sumber: Hasil Wawancara Dengan Responden data diolah pada lampiran 3

5.3 Kinerja Kelompok Tani di Kecamatan Medan Marelan