3. Semua rasio rentabilitas kedua BPR adalah positif. Laba bersih terhadap
pendapatan operasi NPM cukup baik, dimana pada BPR Konvensional “S” sebesar 39,73 dan pada BPR Syariah “F” sebesar 35,37 pada
tahun 2003. Keadaan ini menunjukkan bahwa kedua BPR mampu memperoleh laba yang wajar, walaupun NPM BPR Syariah “F” relative
lebih rendah dibanding dengan BPR Konvensional “S”. 4.
Perbandingan tingkat resiko keuangan berdasarkan hasil analisis diskriminan Z-Score menunjukkan kedua BPR pada posisis “gray”.
Namun nilai Z BPR Syariah “F” relatif lebih tinggi dibanding BPR Konvensional “S”, yang berarti resiko BPR Syariah “F” relatif lebih
rendah dibandingkan BPR Konvensional “S”.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan. Dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel
yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dikolaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan
survey literature. Pada dasarnya jenis-jenis resiko yang dihadapi dapat dibagi dua kelompok
besar, yaitu resiko finasial dan resiko nonfinansial. Resiko finansial terkait dengan kerugian langsung berupa hilangnya sejumlah uang akibat resiko yang
terjadi. Pada sisi lain resiko nonfinansial tidak langsung dapat dirasakan. Namun pada gilirannya, resiko nonfinansial berpotensi untuk menimbulkan kerugian
Universitas Sumatera Utara
finansial, yang termasuk ke dalam resiko finansial adalah: resiko kredit, pasar, operasional, konsentrasi kredit serta resiko suku bunga. Idroes, 2008:4
Resiko finansial atau resiko keuangan dapat diukur melalui analisis rasio keuangan dan analisis diskriminan Z-Score. Analisis Rasio keuangan terdiri dari
rasio-rasio Permodalan, Kualitas Aktiva, Kualitas Manajemen, Rentabilitas dan Lukuiditas. Akan tetapi Kualiatas Aktiva dan Kualitas Manaejemen hanya dapat
diklasifikan oleh perusahaan bersangkutan berdasarkan penilaian yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Oleh karena itu pada penelitian ini rasio keuangan yang digunakan adalah aspek Permodalan yang terdiri dari Capital Aquadecy Ratio CAR dan Aktiva
Tetap Terhadap Modal ATTM, aspek Rentabilitas yang terdiri dari: Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Net Interest Margin NIM, dan rasio
Beban Operasi terhdap Pendapatan Operasi BOPO serta aspek Likuiditas yang dinilai dengan Loan to Deposit Ratio LDR.
Perbedaan pokok antara bank konvensional dan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga
dalam seluruh aktivitasnya melainkan sistem bagi hasil. Sedangkan bank konvensional justru kebalikannya. Triandaru 2006:156. Hal ini tentunya akan
berpengaruh pada pemberian suku bunga pinjaman, pemberian kredit dan selanjutnya akan mempengaruhi laba perusahaan
Universitas Sumatera Utara
≠
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Sumber: Triandaru 2005 data diolah
2.4 Hipotesis