Kegiatan Usaha Bank Syariah

2.1.2.2 Kegiatan Usaha Bank Syariah

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6224PBI2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kegiatan usaha bank syariah dapat dibedakan sebagai berikut: a. Penghimpun dana funding b. Penyalur dana atau pembiayaan financing c. Penyediaan jasa-jasa pelayanan perbankan bank service

A. Penghimpunan Dana

Penghimpun dana atau disebut juga funding adalah kegiatan penarikan dana atau penghimpunan dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi berdasarkan prinsip syariah. Berkaitan dengan penghimpunan dana, dalam prinsip syariah dibedakan antara simpanan yang tidak memberikan imbalan dan simpanan yang tidak memberikan imbalan. Bentuk-bentuk simpanan berdasarkan prinsip syariah dapat disebutkan sebagai berikut: a. Giro berdasarkan prinsip Al-Wadi’ah; b. Tabungan berdasarkan prinsip Al-Wadi’ah dan atau Al-Mudharabah; atau c. Deposito Berjangka berdasarkan prinsip Al-Mudharabah 1. Prinsip Al-Wadi’ah Universitas Sumatera Utara Produk pendanaan pada Bank Syariah pada prinsipnya tidak berbeda dengan produk pendanaan bank konvensional. Namun yang membedakan adalah penggunaan prinsip syariah yang menyertai masing-masing produk pendanaan, misalnya bahwa giro dan tabungan pada dasarnya dilakukan dengan prinsip Al- Wadi’ah. Giro Al Wadi’ah adalah simpanan atau titipan yang kedua-duanya dapat ditarik sewaktu-waktu. Prinsip titipan atau simpanan dalam fiqhi dikenal dengan prinsip Al-Wadi’ah berarti titipan murni dari nasabah kepada bank atau pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan kepada penitip penabung kapan saja ia inginkan. 2. Prisip Al-Mudharabah Al-Mudarabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Sementara M.Syafi’I Antonio 2001 dalam Triandaru 2006 mendefenisikan Al- Mubharabah sebagai akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shhibul maal menyediakan seluruh modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Produk pendanaan yang dapat menggunakan prinsip Al-Mubharabah adalah Tabungan dan Deposito Berjangka. Selanjutnya, berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana penabung, prinsip Al-Mubharaabah dapat dibedakan dalam dua jenis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Mudharabah Muthlaqah; dan b. Mudharabah Muqayyadah.

a. Mudharabah Muthlaqah

Mudharabah muthlaqah adalah kerjasama antara pemilik dana shahibul maa dan mudharib bank yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan wilayah bisnis. Artinya, pemilik dana memberikan bank kekuasaan yang sangat besar dalam penggunaan dana simpanannya kepada mudharib. Dalam kegiatan penghimpunan dana, prinsip mudharabah muthlaqah dapat diterapkan untuk pembukaan rekening Tabungan dan Deposito Berjangka. Ini menyebabkan kemungkinan 2 dua jenis penghimpunan dana berdasarkan prinsip syariah yaitu: Tabungan Al- Mudharabah dan Deposito Berjangka Al-Mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Jenis Mudharabah Al-Muqayyadah merupakan simpanan dana khusus restricted investment dimana pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. Mudharabah Al-Muqayyadah merupakan kebalikan dari Mudharabah Mutlaqah dimana mudharib bank dibatasi jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.

b. Mudharabah Muqayyadah

Jenis Mudharabah Muqayyadah merupakan simpanan dana khusus restricted investment dimana pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. Mudharabah Muqayyadah merupakan kebalikan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Komparatif Risiko Keuangan BPR Milik Pemerintah Daerah dan BPR Milik Swasta

0 6 56

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data

1 5 18

Analisis Perbandingan Efisiensi antara BPR Konvensional dan BPR Syariah di Surakarta dengan Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional Dan BPR Syariah Di Surakarta Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ( Periode Tahun 201

0 1 14

Analisis Perbandingan Efisiensi antara BPR Konvensional dan BPR Syariah di Surakarta dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional Dan BPR Syariah Di Surakarta Dengan Menggunakan Metode Data E

0 1 13

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN PERBANKAN SYARIAH Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah.

0 2 6

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN PERBANKAN SYARIAH Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah.

0 2 19

Resiko Kredit Pada Bank BPR di Indonesia (1)

0 0 6

Resiko Kredit Pada Bank BPR di Indonesia

0 0 6

RESIKO VALUTA ASING PADA BPR BANK PENGKR

0 3 6