Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka
teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995: 39.
Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Internet dan Situs Friendster, serta Model AIDDA.
1.5.1. Internet dan Situs Friendster
Menurut Laquey, 1997 dalam Ardianto dan Komala 2004: 141, Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang
di seluruh dunia. Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak
lagi menjadi pembatas. Berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya.
Internet menyebabkan terbentuknya begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok; jenis interaksi pada skala besar ini merupakan hal yang
tak mungkin terwujud tanpa jaringan komputer. Menurut Sidharta 1996, Internet adalah lebih dari sekedar jaringan
komputer atau pelayanan informasi. Internet adalah gambaran dinamis bahwa manusia yang mampu berkomunikasi secara bebas akan memilih untuk bersikap
sosial dan tidak mementingkan diri sendiri. Tharom, Dinata, dan Xerandy 2002: 61, mengatakan bahwa pada
awalnya, Internet memiliki empat aplikasi utama, yaitu e-mail, news, remote login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World Wide
Universitas Sumatera Utara
Web WWW, yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen- dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di Internet. Web mulai dimunculkan
pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. WWW diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil
dibuat prototipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai akhirnya didapatkan interface grafis pada bulan Februari 1993.
Rogers, 1986 dalam Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi 2004: 196, mengemukakan pemikirannya mengenai teknologi komunikasi baru, yaitu
Internet, salah satu ciri utamanya adalah interactivity interaktivitas, yaitu kemampuan Internet untuk “bercakap-cakap” dengan penggunanya bukan
sekedar reaksi mekanikal. Sifat interaktif ini dapat ditemukan pada berbagai aplikasi yang ada di Internet. Contohnya adalah chat-rooms, online games,
dan bulletin board. William, Rice, dan Rogers, 1988 dalam Severin dan Tankard 2005: 448,
mendefinisikan interaktivitas sebagai “tingkatan di mana pada proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam
dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes 1998 yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru,
mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi
daripada dengan persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi
yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang tidak sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting: 1 daya
hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; 2 pilihan – memberikan alternatif pada pengguna, termasuk alternatif untuk mengakhiri
komunikasi setiap saat; 3 daya sambung – memberikan sebuah situs yang lengkap yang melibatkan pengguna daya sambung ini juga dapat tercipta terus
melalui kunjungan berulang ke situs yang ada; 4 koleksi informasi – kumpulan demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal
oleh website; dan 5 komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada berbagai website oleh e-mail mail-tos, yang di dalamnya para pengunjung
situs dapat memasukkan data, dan sebagainya Severin dan Tankard, 2005: 449. Turkle, 1995 dalam Severin dan Tankard 2005: 446, menyebutkan istilah
komprehensif untuk World Wide Web, Internet, milis elektronik, kelompok- kelompok dan forum diskusi, ruang ngobrol chatting, permainan interaktif
multi-player, dan bahkan e-mail adalah dunia maya. Komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi
elektronik dunia maya daripada dunia nyata disebut dengan komunitas maya. Severin dan Tankard 2005: 447, menjelaskan bahwa komunitas maya saling
berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua
orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama, dapat berkumpul untuk membicarakannya.
Pada perkembangan selanjutnya, hadirnya situs-situs komunitas dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Salah
Universitas Sumatera Utara
satunya adalah situs Friendster. Situs Friendster yang dikelola oleh perusahaan Friendster Inc. ini, berkantor pusat di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.
Pendirinya adalah Jonathan Abrams, yang sekaligus kreator dari Friendster. Abrams sebelumnya adalah pendiri dan CEO HotLinks http:detikinet.com
index.phpdetik.readtahun2007bulan01tgl04time. Pada awalnya, Abrams mendirikan situs Friendster untuk situs jodoh online, namun belakangan
dimanfaatkan juga untuk tempat mencari sahabat, rekanan bisnis, dan sebagainya. Cara menggunakan situs Friendster sangat mudah. Tinggal masuk ke
situsnya yang beralamat di http:www.friendster.com, kemudian mendaftar dengan cara mengisi kolom-kolom informasi yang tersedia. Situs Friendster juga
dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti biodata, foto-foto pribadi, jumlah teman dan jaringan teman, Bulletin Board dan Testimonials. Ada juga fasilitas
untuk mencari teman berdasarkan e-mail, nama lengkap, berdasarkan sekolah, ataupun kesamaan hobi dan masih banyak fasiltas-fasilitas lainnya. Anggota yang
tergabung dalam Friendster, bisa mencari teman-teman baru maupun teman-teman lama yang telah lama hilang kontak dan tersebar di berbagai penjuru dunia
http:buletin.melsa.net.idjan1002friendster7.html. Danah Boyd, pengamat Friendster yang kini diakui sebagai guru
‘social network’ oleh para programmer dan pemodal ventura dunia, mendeskripsikan Friendster secara tepat, Friendster adalah sebuah wahana yang
secara tegas menyatakan siapa saja teman anda, bagaimana profil mereka, dan mempersilahkan mereka untuk saling melihat melalui jalur Anda Majalah SWA
No 19XX16-29, September 2004.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan enam dimensi interaktivitas menurut Mc Millan dan Downes, dan lima dimensi interaktivitas pada World Wide Web menurut Louise Ha dan
Lincoln James, maka dapat disimpulkan bahwa situs Friendster adalah salah satu fitur interaktivitas yang memiliki dimensi-dimensi penting, antara lain daya hibur,
daya sambung, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna, memberikan pilihanalternatif pada pengguna, koleksi informasi,
komunikasi dua-arah, komunikasi yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang tidak sebenarnya.
1.5.2. Model AIDDA