2.5. Model AIDDA
Onong Uchjana Effendi 1993: 304, menjelaskan bahwa pendekatan yang disebut sebagai A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure,
sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA. Lengkapnya adalah sebagai berikut:
A Attention Perhatian
I Interest Minat
D Desire Hasrat
D Decision Keputusan
A Action Tindakan
Formula AIDDA dirumuskan untuk memudahkan pengarahan suatu tujuan komunikasi yang dilakukan. Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis
yang terjadi pada diri khalayak komunikan dalam menerima pesan. Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa
komunikasi dimulai dengan membangkitkan perhatian attention. Dalam hal ini, situs Friendster harus mampu menimbulkan atensi atau menarik perhatian orang
lain, khususnya pengguna Internet, melalui dimensi-dimensi penting yang dimiliki situs Friendster itu sendiri, seperti daya hibur, daya sambung, lebih banyak
kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna, memberikan pilihanalternatif pada pengguna, koleksi informasi, komunikasi dua-arah,
komunikasi yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang tidak sebenarnya. Di mana dimensi-dimensi tersebut dapat
ditemukan pada fasilitas-fasilitas yang tersedia, sehingga dapat menimbulkan banyak kemudahan dan daya tarik bagi pengguna Internet. Apabila perhatian
Universitas Sumatera Utara
komunikan telah terbangkitkan, maka disusul dengan upaya menumbuhkan minat interest.
Minat, yaitu suatu keinginan yang kuat ataupun kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu, yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari
perhatian, yang dalam hal ini adalah minat terhadap situs Friendster. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat
desire. Hasrat, yaitu suatu keinginan yang amat sangat untuk bergabung di situs
Friendster. Dengan adanya hasrat, kemudian harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan decision.
Keputusan, yaitu segala putusan yang telah ditetapkan, sesudah dipertimbangkan ataupun dipikirkan, dan merupakan sikap terakhir ataupun
langkah yang harus dijalankan. Di sini, mahasiswa USU yang juga merupakan pengguna Internet sudah mulai mengambil keputusan bahwa ia akan
mendaftarkan diri untuk bergabung di situs Friendster. Yang pada akhirnya keputusan tersebut dilanjutkan dengan mengambil suatu tindakan action.
Tindakan, yaitu perbuatan atau sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasimemenuhi sesuatu, yang dalam hal ini adalah melakukan registrasi di
situs Friendster dan mulai menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia di situs Friendster. Dalam penelitian ini, tingkat penggunaan situs Friendster oleh pemilik
account Friendster pengguna Internet yang telah melakukan registrasimenjadi anggota di situs Friendster dapat dilihat dari frekuensi dan durasi penggunaan
situs Friendster mereka.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih memudahkan dalam memahami konsep AIDDA dalam penelitian ini, maka dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. AIDDA
A Attention Perhatian
Kehadiran situs Friendster mampu menarik perhatian para pengguna Internet. Hal ini dapat
disebabkan karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dianggap baru atau sebagai inovasi.
I Interest Minat
Ketertarikan mulai timbul pada diri pengguna Internet terhadap situs Friendster. Dalam hal ini
disebabkan oleh dimensi-dimensi penting yang dimiliki situs Friendster itu sendiri, seperti daya
hibur, daya sambung, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna,
memberikan pilihanalternatif pada pengguna, koleksi informasi, komunikasi dua-arah,
komunikasi yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat
yang tidak sebenarnya. Di mana dimensi-dimensi tersebut dapat ditemukan pada fasilitas-fasilitas
yang tersedia, sehingga dapat menimbulkan banyak kemudahan dan daya tarik bagi pengguna.
D Desire Hasrat
Hasratkemauan pengguna Internet
untuk mendaftarkan diri dan bergabung di situs
Friendster. Setelah timbulnya hasrat pada diri pengguna
Internet, maka akan menghantarkannya kepada suatu keputusan, yakni keputusan untuk
mendaftarkan diri untuk bergabung di situs Friendster dengan cara melakukan registrasi di
Universitas Sumatera Utara
D Decision Keputusan situs Friendster. Hal ini dapat disebabkan karena
ingin mengikuti ‘trend’ yang sedang berkembang, atau memang karena adanya keinginan guna
pemenuhan kebutuhan mendasar untuk bersosialisasi dalam lingkup pertemanan yang
lebih luas, atau karena kebutuhan lainnya.
A Action Tindakan
Tindakan pengguna Internet yang telah
melakukan registrasi di situs Friendster dan telah menjadi anggota dengan memiliki account
Friendster. Di sini pemilik account Friendster tersebut akan menggunakan fasilitas-fasilitas
yang tersedia di situs Friendster tersebut, sesuai dengan tujuannya ataupun kebutuhannya, dan
berdasarkan frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan situs Friendster oleh pemilik account
Friendster tersebut, akan diketahui bagaimana tingkat penggunaan situs Friendster mereka.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian Yayasan ini
dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim
Ketua, Dr. T. Mansoer Wakil Ketua, Dr. Soemarsono SekretarisBendahara, Ir. R. S. Danunagoro, Drg. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong
Lubis, Dr. Maas. J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum Anggota. Sebenarnya hasrat untuk mendirikan Perguruan Tinggi di Medan telah
mulai sejak sebelum Perang Dunia II, tetapi tidak disetujui oleh Pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang
terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia,
Pemerintah mengangkat Dr. Moh. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash tahun 1947 Gubernur
Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah Universitas
di daerah ini.
Universitas Sumatera Utara