14
melingkar dan yang dari luar memanjang. Kontraksi lapis dalam menciutkan dan lapis luar cenderung memendekkan usus, kerjanya yang terkoordiner
menghasilkan gelombang kontraksi peristaltik sepanjang usus untuk mendorong isinya Fawcett, 2002.
2.5 Reseptor Kolinergik
Reseptor kolinergik banyak dijumpai di sistem saraf otonom perifer. Ligan dari reseptor kolinergik adalah neurotransmitter asetilkolin Ach. Reseptor
kolinergik terbagi 2 tipe, yaitu reseptor nikotinik dan reseptor muskarinik.
2.5.1 Reseptor nikotinik
Reseptor nikotinik merupakan reseptor yang terhubung dengan kanal ion dan terdiri dari lima subunit yaitu α1, α2, β, γ, dan δ yang masing-masing
berkontribusi membentuk kanal ion dan memiliki tempat ikatan untuk molekul asetilkolin. Reseptor ini terdapat di neuromuscular junction, ganglia otonom,
medula adrenal dan susunan saraf pusat. Paling banyak ditemukan di neuromuscular junction. Neuromuscular junction adalah sinaps yang terjadi antara
saraf motorik dengan serabut otot Rahardjo, 2009.
2.5.2 Reseptor muskarinik
Reseptor muskarinik terdistribusi luas diseluruh tubuh dan mendukung berbagai fungsi vital, di otak, sistem saraf otonom terutama saraf parasimpatis.
Reseptor muskarinik merupakan reseptor yang terhubung dengan protein G, terdiri dari 5 subtipe yaitu: M
1
, M
2
, M
3
, M
4
dan M
5
. Resptor M
1
, M
3
dan M
5
terhubung dengan protein Gq. Sedangkan reseptor M
2
dan M
4
terhubung dengan protein Gi dan dengan suatu kanal ion. Respons yang timbul dari aktivasi reseptor
15
muskarinik oleh Ach dapat berbeda, tergantung pada subtipe reseptor dan lokasinya Rahardjo, 2009. Reseptor M
1
ditemukan di sel parietal lambung, reseptor M
2
di otot jantung dan otot polos, reseptor M
3
di kandung kemih, kelenjar eksokrin, dan otot polos, sedangkan reseptor M
4
dan M
5
belum diketahui.
Tabel 2.1 Tipe reseptor muskarinik Harahap dkk., 2015.
Subtipe Jaringan
M1 Ganglion otonom
M2 Miokardium, otot polos
M3 Otot polos, kelenjar sekretori
M4 -
M5 -
Fungsi dasar reseptor muskarinik diperantai oleh interaksi dengan anggota kelompok protein G, sehingga perubahan fungsi molekul efektor terikat membran
yang berbeda diinduksi oleh protein G. Subtipe M
1
, M
2
, dan M
3
mengaktivasi protein G
q
yang bertanggung jawab untuk stimulasi aktivitas fosfolipase C, hal ini menyebabkan hidrolisis phosphatidylinositol-4,5-biphosphate-P2 menjadi
diasilgliserol dan inositol 1,4,5-triphosphat yang menyebabkan peningkatan kadar Ca2+ intraselular. Perangsangan tipe reseptor M
3
oleh asetilkolin mengakibatkan kontraksi otot polos usus Nugroho, 2012.
16
2.6 Agonis Muskarinik